√ Fenomena Biosfer Serta Sebaran Hewan Dan Tumbuhan

Fenomena Biosfer Serta Sebaran Hewan Dan Tumbuhan – Keadaan tumbuhan & fauna di wajah bumi remaja ini makin menyusut jenis maupun jumlahnya dr tahun ke tahun, bahkan kian kritis akhir ulah insan dgn pertumbuhan teknologinya. Persebaran tumbuhan & fauna di paras bumi dapat digolongkan berdasarkan pembagian iklim dunia (iklim matahari), yakni iklim panas (tropis), iklim sedang, & iklim cuek.

Daftar Isi

A. PERSEBARAN FLORA DAN FAUNA DI BUMI

1. Pengertian Biosfer/Lapisan Tempat Makhluk Hidup

Ditinjau dr epistemologinya, istilah biosfer terdiri atas dua kata, yakni bios yg bermakna hidup & sphere yg berarti lapisan. Makara, dengan-cara har-fiah biosfer mempunyai arti lapisan hidup, artinya lapisan tempat makhluk hidup atau organisme.

Baca juga

Fenomena Antroposfer Dan Aspek Kependudukan

Biosfer yakni lapisan lingkungan di permukaan bumi, air, & atmosfer yg mendukung kehidupan organisme. Makara, pada biosfer merupakan ruang hidup bagi tumbuhan, binatang, & insan. Biosfer yg meliputi tanah, air, & udara merupakan lapisan tipis, yakni sekitar 8 km ke arah atmosfer & 9 km ke arah kedalaman laut. Sejauh yg dimengerti insan, cuma pada lapisan biosfer inilah dijumpai adanya kehidupan organisme.

Persebaran makhluk hidup di permukaan bumi tak merata. Persebaran itu tergantung pada beberapa faktor seperti berikut.

  1. Perbedaan iklim (klimatik), suhu, curah hujan, kelembapan, & angin.
  2. Keadaan tanah (edafik), humus tanah, ukuran butir tanah (tekstur), tingkat kegemburan, mineral hara (mineral organik), air tanah, & kandungan udara.
  3. Tinggi rendahnya permukaan bumi (relief), mempengaruhi pola penyinaran matahari (disebut pula faktor fisiografi).
  4. Tindakan insan (aspek biotik) mengubah bentangan alam yg sudah ada. Misalnya tanah tandus menjadi daerah hutan, hutan menja-di kawasan pertanian, & dgn pertumbuhan teknologi terbaru insan bisa melestarikan kehidupan tumbuhan & fauna.
Jenis tumbuhan di daerah tropis, banyak jenisnya, seperti yg diutarakan oleh Van Steenis. Di sini hidup tumbuhan tropis yg digolongkan hutan tropis berbentukhutan belantara. Yang sungguh terkenal merupakan hutan belantara Amazone di Brasil & hutan belantara kita di Indonesia ini. Mengapa? Karena kawasan hutan kita tergolong hutan lindung yg menjadi paru-paru dunia. Apakah artinya? Kawasan hutan kita oleh PBB dijadikan Pusat Penelitian Kehutanan Internasional atau Central of International Forestry Research (CIFOR), yakni tempat hutan tropis di Kalimantan & Sulawesi. Jenis tanaman di wilayah sedang, antara lain berkembang-tumbuhan med-iteran (Laut Tengah) di belahan bumi utara & selatan. Tumbuhan pal-ing populer merupakan apel. Jenis tumbuhan di wilayah masbodoh merupakan kawasan taiga den-gan tumbuhan berdaun jarum & wilayah tundra atau padang lumut. Jenis tumbuhan tropis sesungguhnya mampu digolongkan tumbuhan tropis humide (berair) mirip sudah dijelaskan tersebut di atas & tumbuhan tropis aride (kering) mirip wilayah gurun, sabana, & stepa. Jenis tumbuhan di kawasan gurun tak banyak macamnya. Di daerah oase atau wahak yg menonjol jenis kaktus & kurma. Di wilayah sabana (campo atau pampa di Amerika) yaitu jenis semak-semak saja. Di wilayah stepa berkembang jenis padang rumput kering. Di tempat sabana & stepa sungguh elok untuk budi daya peternakan sapi & biri-biri.

2. Persebaran Komunitas Flora di Dunia

C. Hart Meeriem, seorang peneliti biologi alam pada tahun 1889, mengemukakan model persebaran tumbuhan berdasar kombinasi ketinggian pada Gunung San Fransisco dr kaki hingga puncaknya. Model tersebut ternyata sejalan dgn pola persebaran tumbuhan dr garis tropis ekuator hingga ke arah utara maupun selatan. Karena temperatur berubah sesuai dgn ketinggian sebagaimana pula garis lintang (latitude) selatan & utara maka Meeriem berkesimpulan bahwa tipe tumbuhan pada suatu tempat dipengaruhi oleh temperatur. Kemudian dapat dibuktikan bahwa aspek kelembapan ternyata lebih berperan ketimbang faktor temperatur. Curah hujan yg tinggi dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan tumbuhan besar. Sebaliknya, makin kita bergerak ke daerah dgn curah hujan rendah tumbuhan akan didominasi oleh tumbuhan kecil, belukar, padang rumput, & balasannya kaktus atau tumbuhan padang pasir yang lain.

Skema sederhana bulat hidup vegetasi yg utama, tersebar sepanjang adanya perubahan letak lintang & pergantian tingkat kekeringan
Komunitas organisme tumbuhan di dunia mampu dibagi menjadi tiga macam yg utama. Berikut akan diuraikan macam komunitas organisme tumbuhan berdasarkan pergantian naik garis lintang (yang berarti pula penurunan temperaturnya) dlm pembagian mintakat (zona) temperatur. Macam tumbuhan tersebar sepanjang pergeseran kekeringan atau penurunan kelembapan. Tiga macam komunitas tumbuhan tersebut selaku berikut.

  1. Hutan, tumbuhan utama berupa pohon-pohon besar.
  2. Padang rumput, tumbuhan utama yaitu rumput.
  3. Gurun, tumbuhan utama & kondisi iklimnya.
Setiap jenis komunitas tumbuhan tersebut, dibagi lagi menjadi berbagai macam komunitas. Berikut disuguhkan jenis komunitas, pembagiannya, & kondisi iklimnya.

Komunitas Tumbuhan & Kondisi Iklimnya

a. Padang Rumput

Daerah padang rumput ini terbentang dr wilayah tropika sampai ke daerah subtropika. Curah hujan di wilayah padang rumput pada biasanya antara 250 – 500 mm/tahun. Pada beberapa padang rumput, curah hujan itu mampu meraih 1.000 mm, tetapi turunnya hujan tak teratur. Hujan yg tak teratur & porositas yg rendah menimbulkan tumbuhan sukar untuk mengambil air. Tumbuhan yg mampu menyesuaikan diri terhadap keadaan lingkungan mirip itu merupakan rumput. Daerah padang rumput yg relatif lembap, mirip terdapat di Amerika Utara, rumputnya mampu mencapai tiga meter, umpamanya rumput-rumput bluestem & indian grasses, sedangkan wilayah padang rumput yg ker-ing mempunyai rumput yg pendek. Contohnya ialah rumput buf-falo grasses & rumput grama.

Padang rumput terdiri atas beberapa jenis mirip berikut.

  1. Tundra terdapat di kawasan bersuhu masbodoh & curah hujan rendah. Kondisi mirip ini mengakibatkan jenis tumbuhan yg ada yaitu rumput-rumput kerdil.
  2. Praire terdapat di kawasan dgn curah hujan yg berimbang dgn musim panas. Rumput di praire lebih tinggi dibandingkan rumput tundra.
  3. Steppa terdapat di daerah dgn curah hujan tinggi. Daerah steppa lazimnya terdiri atas rumput-rumput pendek & diselingi oleh semak belukar.
Tumbuhan yg bisa tahan hidup di tempat savana yakni jenis tumbuhan yg tahan terhadap kelembapan rendah. Biasanya, berbentukrumput-rumput tinggi diselingi semak belukar & pohon-pohon tinggi. Savana terdiri atas selaku berikut.

  1. Belukar tropik: berkembang berjenis-jenis semak, pada demam informasi hujan meningkat dgn praktis.
  2. Hutan sabana: meningkat dgn metode menjalar & menutupi tanah, pohon tinggi jarang.
  3. Sabana: padang rumput yg diselingi oleh pohon-pohon tinggi.
  4. Semi Arid: wilayah yg jarang hujan sehingga ditumbuhi oleh semak-semak yg tahan panas.

b. Gurun

Pada lazimnya , tumbuhan yg hidup di gurun berdaun kecil mirip duri atau tak berdaun. Tumbuhan tersebut berakar panjang sehingga mampu mengambil air dr tempat yg dlm & mampu menyimpan air dlm jaringan spon.

Daerah gurun banyak terdapat di kawasan tropis & mempunyai batas dgn padang rumput. Keadaan alam dr padang rumput ke arah gurun biasanya makin jauh makin gersang. Curah hujan di gurun ada-lah rendah, yaitu sekitar 250 mm/tahun atau kurang. Hujan lebat jarang terjadi & tak teratur. Pancaran matahari sungguh terik & penguapan tinggi sehingga suhu siang hari sungguh panas. Pada musim panas, suhu dapat lebih dr 40ºC. Perbedaan suhu siang & malam hari (ampli-tudo harian) sungguh besar. Tumbuhan yg hidup menahun di gurun merupakan tumbuhan yg dapat mengikuti kondisi terhadap kekurangan air & penguapan yg cepat.

Apabila hujan turun, tumbuhan di gurun secepatnya berkembang, berbunga, & berbuah dgn cepat. Hal ini mampu terjadi dlm beberapa hari saja sehabis hujan, tetapi sempat menciptakan biji untuk berkembang lagi dlm verbal dominan selanjutnya.

Tumbuhan (tanda panah) meningkat beberapa dikala pada informasi terkini hujan di tempat gurun
  Siklus Batuan Beserta Klarifikasi, Gambar & Proses Terjadinya [Lengkap]

c. Tundra

Daerah tundra cuma terdapat di belahan bumi utara & keban-yakan terletak di wilayah lingkungan kutub utara. Daerah ini memi-liki trend acuh taacuh yg panjang serta gelap & mulut secara umum dikuasai panas yg panjang serta terperinci terus menerus. Daerah tundra di kutub ini mampu mengalami gelap berbulan-bulan karena matahari cuma menjangkau 231/2º LU/LS. Di daerah tundra tak ada pohon yg tinggi. Kalau ada pohon maka pohon itu terlihat pendek mirip semak. Di wilayah tun-dra ini banyak terdapat lumut, utamanya spagnum & lichenes (lumut kerak). Tumbuhan semusim di daerah tundra biasanya berbunga dgn warna yg menyolok dgn masa pertumbuhan yg sungguh pendek sehingga pada mulut mayoritas pertumbuhan, pemandangannya sangat indah. Tumbuhan di wilayah ini mampu mengikuti keadaan terhadap keadaan dingin sehingga akan tetap hidup walaupun dlm kondisi beku.

Pengaruh faktor letak terhadap tumbuhan di wilayah tundra

d. Hutan Tropis

Di kawasan hutan lembap tropika terdapat beratus-ratus spesies tumbuhan, yg mungkin berlainan dgn yg lain. Hutan-hutan lembap tropika di seluruh dunia mempunyai persamaan. Sepanjang tahun hutan berair cukup mendapat air & keadaan alamnya memungkinkan terjadinya pertumbuhan yg usang sehingga komunitas hutan tersebut akan kompleks. Misalnya, terdapat di wilayah tropika & subtropika yg ada di Indonesia, daerah Australia penggalan utara, Irian Timur, Afrika Tengah, & Amerika Tengah.

Pohon-pohon utama mempunyai ketinggian antara 20 – 40 meter dgn cabang-cabangnya yg berdaun lebat sehingga membentuk suatu tudung (canopy) yg membuat hutan menjadi gelap. Daerah tudung tersebut cukup menerima cahaya matahari, tetapi cuma akan menerima air dr hujan & tak ada sumber air yang lain. Dalam hutan berair pula terdapat perubahan-pergeseran iklim mikro dr tudung hutan ke bawah sampai ke dasar hutan. Pada tudung hutan terdapat pula kaktus, yg mempunyai jaringan khusus untuk menyimpan air. Tersebarnya daerah kaktus dr gurun yg kering sampai ke hutan lembap tropika yg wilayah tudungnya pula kering, merupakan pola dr preadaptasi. Preadaptasi bermakna pembiasaan terhadap suatu daerah yg pula sesuai bagi kawasan lain yg lingkungannya sangat berlainan. Dasar hutan selalu gelap, air hujan sulit mencapai dasar hutan tersebut dengan-cara langsung, tetapi kelembapan di daerah itu tinggi & suhu seharian nyaris tetap, yaitu rata-rata 25ºC. Pada hutan bawah tropika selain pepohonan yg tinggi, terdapat tumbuhan yg khas, yakni liana & epifit. Contoh liana yakni rotan & teladan epifit yaitu anggrek.

Hutan berair dicirikan hijau sepanjang tahun karena selalu menerima curah hujan

e. Hutan Gugur

Di kawasan yg beriklim sedang, selain terdapat banyak padang rumput & adakala ada gurun, yg paling khas yakni adanya hutan gugur, yg disebabkan oleh hal-hal berikut.

  1. Curah hujan merata sepanjang tahun, yakni antara 750 hingga 1.000 mm per tahun serta adanya musim dingin & musim panas. Dengan adanya musim hambar & animo panas ini tumbuhan di tempat tersebut mengadakan penyesuaian, yakni dgn menggugurkan daunnya menjelang isu terkini masbodoh.
  2. Musim yg mendahului musim cuek disebut informasi terkini gugur. Sejak demam gosip gugur hingga berita terkini semi, tumbuhan yg menahun pertumbuhannya terhenti. Tumbuhan semusim mati pada lisan dominan masbodoh, yg tinggal cuma bijinya. Tumbuhan yg tahan masbodoh mampu berkecambah menjelang animo panas.
Perbedaan hutan gugur & hutan berair ialah dlm hal kepadatan pohonnya. Di hutan gugur, pohon-pohonnya tak terlalu rapat & jumlah spesiesnya sedikit, yakni antara 10 hingga 20 spesies.

f. Taiga

Taiga yakni hutan pohon pinus yg daunnya seperti jarum. Pohon-pohon yg terdapat di hutan taiga contohnya konifer, utamanya pohon spruce (picea), alder (alnus), birch (betula), & juniper (juniper-us). Daerah taiga merupakan bioma yg cuma terdiri atas satu spesies pohon. Taiga kebanyakan terdapat di belahan bumi serpihan utara (Siberia Utara, Rusia, Kanada Tengah & Utara), dgn masa pertumbuhan pada lisan mayoritas panas berlangsung antara 3 sampai 6 bulan.

Penyebaran fauna atau binatang darat khususnya binatang menyusui banyak ditentukan oleh rintangan alam & sebagian adanya relasi antara daratan-daratan.

Hutan pinus yg terdapat di negara Kanada potongan selatan merupakan salah satu teladan bioma satu spesies

3. Persebaran Komunitas Fauna di Dunia

Keadaan fauna di tiap-tiap wilayah (bioma) tergantung pada kemungkinan-kemungkinan yg bisa diberikan wilayah itu untuk memberi masakan. Secara langsung atau tidak, iklim sungguh berefek pula pada penyebaran fauna.
Keadaan iklim sungguh kuat terhadap kondisi dunia berkembang-tumbuhan, sedangkan kondisi berkembang-tumbuhan mensugesti adanya jenis-jenis fauna tertentu.
Akibat efek iklim terdapatlah fauna pegunungan, fauna dataran rendah, fauna padang rumput (sabana), fauna hutan tropis, & lain sebagainya.

a. Fauna di Daerah Padang Rumput

Di kawasan padang rumput lebih banyak terdapat spesies-spesies binatang bila dibandingkan dgn habitat darat yang lain. Hewan pemakan rumput yg besar-besar, misalnya zebra di Afrika, kanguru di Australia, & bison di Amerika merupakan pelanggan primer di padang rumput. Predator yg terdapat di padang rumput mirip singa & anjing liar memangsa herbivora besar, sedangkan ular memangsa herbivor kecil. Selain vertebrata herbivor, di padang rumput banyak pula terdapat insekta, misalnya belalang & capung.

b. Fauna di Daerah Gurun

Unta merupakan binatang yg mempunyai cadangan air, berbentuklemak di punuknya sehingga tahan hidup di wilayah gurun
Hewan-binatang kecil di wilayah gurun hidup dlm lubang. Hewan-binatang itu akan keluar untuk mencari mangsa pada pagi atau malam hari. Hewan-binatang gurun mengikuti keadaan terhadap lingkungan yg panas & gersang. Mamalia besar jarang yg bisa hidup di wilayah gurun. Hewan besar sukar menyesuaikan diri terhadap suhu tinggi & ketiadaan air. Satu di antara jenis binatang besar yg bisa bertahan hidup dgn baik di kawasan panas ialah unta. Jenis binatang yg banyak terdapat di gurun yakni ular, rodentia, & kadal.

c. Fauna di Laut & Arktik

Fauna di maritim dikategorikan dlm 5 wilayah selaku berikut.

  1. Zona litoral, yakni pecahan cekungan lautan yg terletak di antara pasang surut & pasang naik. Kebanyakan organisme yg hidup, yakni bentos.
  2. Zona neritik, yakni kawasan yg masih bisa ditembus cahaya matahari hingga ke dasarnya. Di wilayah ini plankton, nekton, & binatang karang mampu hidup dgn baik.
  3. Di sepanjang pantai kepulauan banyak jenis ikan tongkol, tengiri, kakap, gembung, layang, & teri. Di samping itu pula terdapat penyu & gurita.
  4. Di Samudera Pasifik & Atlantik (laut dalam), yg banyak planktonnya terdapat ikan hiu & ikan paus.
  5. Di kawasan Arktik, terdapat fauna berbulu tebal mirip beruang kutub, rusa kutub, anjing maritim, & pinguin.

d. Fauna di Daerah Tundra

Urutan bioma dr wilayah ekuator ke kutub, sama dgn urutan bioma dr daratan di tempat ekuator ke arah vertikal. Ke arah vertikal (meninggi), suhu & curah hujan menentukan komunitas. Urutan bioma dr sebuah gunung tinggi yg terdapat di wilayah tropika ialah hutan gugur, hutan konifer, tundra, & lumut.

Jumlah spesies makhluk hidup yg menetap di wilayah tundra sangat sedikit. Bahkan, lebih minim dibandingkan dgn jumlah spesies yg hidup di gurun. Makin ke arah kutub dr kawasan tundra terdapat es. Di wilayah ini hewan yg mampu hidup merupakan binatang-binatang seperti walrus, seal, & penguin yg berbulu tebal. Hewan mamalia lain yg bisa hidup di tundra ialah beruang kutub, kelinci kutub, & lemur. Sementara jenis serangga sungguh banyak, khususnya lalat yg telurnya tahan dingin & telur-telur tersebut menetas pada berita terkini panas.

Beberapa binatang yg hidup di bioma tundra ada yg hidup men-etap & ada pula yg cuma datang di wilayah itu pada isu terkini panas saja untuk bertelur. Hewan yg hidup menetap di daerah ini, baik sejenis burung maupun mamalia, mempunyai bulu atau rambut yg tebal. Bulu tebal ini berfungsi untuk melindungi tubuhnya dr suhu rendah. Untuk sumbangan terhadap suhu rendah, binatang-binatang itu mengalami perubahan warna, yakni menjadi putih pada isu terkini hambar. Warna putih tersebut merupakan warna pelindung di atas salju & pula meminimalisir kehilangan panas oleh radiasi matahari. Herbivora yg besar, contohnya muskox & reindeer, mendapat cukup makanan, yakni lumut & lichenes.

e. Fauna di Daerah Hutan Basah

Hewan-binatang hutan berair tropika yg sering kita jumpai yakni babi hutan, simpanse, burung, kucing hutan, tupai, & lain sebagainya.
Beberapa contoh fauna di daerah hutan berair

Apabila kita masuk hutan tropika yg gelap pada siang hari, kita tak menjumpai banyak binatang. Seakan-akan hutan tersebut tak dihuni oleh hewan. Hal ini disebabkan karena gelapnya dasar hutan & binatang pada waktu siang banyak yg hidup di wilayah tudung. Dengan demikian, tak tampakdr bawah. Selain itu, banyak hewan di hutan tersebut yg beraktivitas di malam hari.

Suatu teladan kondisi ekologi yg sama walaupun letak geografis wilayahnya berjauhan yakni bahwa herbivor menjadi buruan dr karnivor. Contoh karnivor di wilayah Asia-Afrika merupakan macan tutul, sedangkan di Amerika yakni jaguar.

f. Fauna di Daerah Hutan Gugur

Beberapa hewan yg hidup di wilayah hutan gugur yakni beruang, rusa, racoon, bajing, rubah, & burung pelatuk.

g. Fauna di Daerah Taiga

Kebanyakan burung yg hidup di daerah taiga ialah burung yg bermigrasi ke selatan pada waktu demam info gugur. Hewan yg khas terdapat di taiga yaitu moose. Ada pula hewan yg lain walaupun tak banyak, mirip beruang hutan, ajag, & marten. Amati tabel persebaran tumbuhan-fauna di wajah bumi berikut ini!

B. PERSEBARAN FLORA DAN FAUNA DI INDONESIA

Menurut Van Steenis, spesialis biologi Belanda, di Indonesia terdapat 4.000 jenis pohon-pohonan, 1.500 jenis pakis, & 5.000 jenis anggrek. Ia membagi pula tumbuh-tumbuhan ini dlm berkembang-tumbuhan berbunga sebanyak ± 25.000 macam & tumbuhan yg tak berbunga ± 1.750 macam. Jadi, dapat disimpulkan bahwa tanah air kita ini kaya akan tanaman.

1.  Keadaan Flora & Fauna di Indonesia

Keadaan tumbuhan & fauna di Indonesia dr tahun ke tahun kian menyusut. Hal ini disebabkan karena pertumbuhan penduduk yg begitu cepat. Manusia condong mempergunakan tanaman & fauna tanpa kontrol demi untuk pemuasan keperluan hidupnya. Contoh, orang menebang pohon di hutan tanpa perkiraan, hasilnya banyak hutan menjadi gundul atau rusak. Demikian halnya dgn fauna. Disinyalir, cukup umur ini macan Sumatera populasinya tinggal 400 ekor & setiap bulannya tak kurang 14 ekor mati terbunuh. Ini belum satwa-satwa yang lain.

2. Sebagai Akibat Terjadinya Dangkalan Sunda & Dangkalan Sahul Dengan Laut Tengah Australia – Asia

Hal ini menyebabkan persebaran tumbuhan & fauna di Indonesia dibagi menjadi 3 wilayah, yaitu selaku berikut.
  1. Indonesia Barat, jenis tumbuhan & faunanya sejenis dgn tanaman & fauna di Asia. Makin ke arah tempat timur jenisnya kian langka. Jenis floranya antara lain: karet, kapur barus (kamfer), kemenyan, meranti, mahoni, & sebagainya. Jenis faunanya antara lain gajah, rino, harimau tutul, ular sanca, banteng, & sebagainya.
  2. Indonesia Timur, jenis tumbuhan & faunanya sejenis dgn tumbuhan & fauna di Australia. Makin ke arah tempat barat jenisnya kian langka. Jenis floranya antara lain pohon rasamala & eucalyptus. Jenis faunanya antara lain kuskus (banyak sekali jenis), burung kasuari, burung cend-erawasih, & kanguru beruang pohon (karena bentuknya ibarat beruang, kanguru ini suka hidup di pepohonan).
  3. Indonesia Tengah, di kawasan Indonesia Tengah merupakan daerah peralihan antara Indonesia Barat & Indonesia Timur. Antara Indonesia Barat dgn Indonesia Tengah dibatasi oleh garis Wallacea. Antara Indonesia Tengah dgn Indonesia Timur dibatasi oleh garis Weber.
Hutan hujan tropis di Indonesia bagian barat
Ciri-ciri hutan hujan tropis merupakan selaku berikut.
  1. Hutan tersebut lebat, terdiri atas beribu-ribu jenis pohon besar & kecil yg tingginya hingga 60 m.
  2. Banyak berkembang-tumbuhan panjat.
  3. Terdapat berjenis-jenis palem.
  4. Banyak berkembang-tumbuhan paku (pakis & anggrek).

Jenis tumbuhan di Indonesia Tengah antara lain yg menonjol: kayu eboni atau kayu besi yg terdapat di Sulawesi & kayu cendana yg terdapat di Nusa Tenggara Timur. Jenis faunanya antara lain babi rusa & anoa yg terdapat di Sulawesi & komodo yg terdapat di Pulau Komodo akrab Flores.
1. Alfred Russel Wallace, spesialis bangsa Inggris. Jasanya yakni selaku berikut.
  • Mengadakan penelitian tentang fauna di hutan Amazone.
  • Mengadakan observasi di Indonesia wacana fauna pada tahun 1854 – 1862.
2. Max William Carl Weber, seorang sarjana bangsa Jerman dlm bidang ilmu binatang (zoologi). Jasanya yakni sebagai berikut.
  • Memimpin ekspedisi laut Sibolga tahun 1899 – 1900.
  • Pada tahun 1888 mengadakan penelitian fauna di Indonesia Timur.
3. Persebaran fauna di Indonesia berdasarkan pengamatan: Max Weber & Wallace.
Pada tabel berikut bisa kita bandingkan jenis-jenis binatang Indonesia Barat, Indonesia Tengah, & Indonesia Timur.

Jenis-jenis Binatang Indonesia Barat, Indonesia Tengah, & Indonesia Timur

Amatilah peta persebaran fauna di Indonesia berikut ini!
Persebaran fauna di Indonesia

3.  Penggolongan Hutan

Hutan mampu digolongkan atau dibedakan atas beberapa serpihan seperti berikut ini.

a. Berdasarkan Keadaan Iklim

  1. Hutan hujan tropis, yakni hutan yg berdaun lebat, berpohon besar & tinggi, contohnya hutan di Pulau Sumatera, Pulau Kalimantan, & Pulau Irian, dataran rendah Amazon (Brasil), serta selatan Florida (Amerika Tengah).
  2. Hutan demam info, yakni hutan yg daunnya meranggas pada demam isu panas & bertunas/berdaun pada animo hujan.
  3. Hutan wilayah sedang, yakni hutan yg terdapat di wilayah 25º – 40º Lintang Utara & Lintang Selatan.

b. Berdasarkan Jenis Tumbuhan

  1. Hutan homogen, yakni hutan yg terdiri atas satu jenis tumbuhan utama saja, umpamanya hutan jati, hutan pinus, & lain-lain.
  2. Hutan heterogen, yakni hutan yg terdiri atas banyak sekali jenis tumbuh-tumbuhan, biasanya merupakan hutan rimba.

c. Berdasarkan Ketinggian Tempat

  1. Hutan payau (hutan pantai), yakni hutan yg terdapat di sepanjang pantai, misalnya di pantai timur Pulau Sumatera & pantai utara Pulau Jawa.
  2. Hutan rawa, yakni hutan yg terdapat di wilayah rawa, umpamanya hutan di Pulau Kalimantan.
  3. Hutan dataran rendah, yakni hutan yg terdapat di kawasan dataran rendah.
  4. Hutan pegunungan, yakni hutan yg terdapat di daerah pegunungan.

d. Berdasarkan Tujuan & Kegunaan

  1. Hutan buatan, yakni hutan yg dimanfaatkan untuk menciptakan materi baku buatan, mirip kayu bangunan, kertas, perabot rumah tangga, & lain-lain.
  2. Hutan lindung, yakni hutan yg dimaksudkan untuk kebutuhan pertolongan alam & kelestarian lingkungan, misalnya untuk menghalangi pengikisan & banjir, serta mengontrol kelembapan tanah.
  3. Hutan rekreasi, yaitu hutan yg sengaja didedikasikan bagi kepentingan wisata supaya wilayah wisata senantiasa sejuk dgn pemandangan alam yg indah.
  4. Hutan suaka alam, yakni hutan yg berfungsi melindungi tumbuh-tumbuhan yg sudah langka & dikhawatirkan punah.
Hutan bikinan, hutan wisata, & hutan suaka alam yakni hutan budi daya, yakni hutan yg sengaja dibikin & dipelihara untuk kepentingan insan.

4.  Jenis-jenis Hutan di Indonesia & Pemanfaatannya

Oleh lantaran Indonesia beriklim tropis & banyak mendapat hujan, wilayah ini mempunyai hutan-hutan lebat yg disebut hutan hujan tropis. Di Indonesia terdapat berbagai macam hutan, mirip berikut ini.
  1. Hutan hujan tropis, terdapat di wilayah yg banyak menerima hujan. Pohon-pohon dlm hutan ini berdaun rindang & lantai hutan gelap karena sinar matahari tak bisa menembus daun-daun rindangnya. Tanah & udara dlm hutan lembap karena uap airnya sukar naik terevaporasi ke atas. Pohon-pohon dlm hutan tersebut sering dibelit oleh tumbuhan sulur, mirip rotan.
  2. Hutan musim, terdapat di kawasan yg dipengaruhi iklim berita terkini. Selama demam info kemarau, daun pohon-pohon di hutan verbal secara umum dikuasai ini banyak yg gugur sehingga meranggas. Sebaliknya, setelah animo penghujan daun pohon-pohon hutan demam info lebat kembali. Hutan demam gosip sering pula disebut hutan homogen karena terdiri atas satu jenis tumbuhan saja.
  3. Hutan bakau, terdapat di dataran rendah pantai yg banyak lumpurnya. Pohon bakau mempunyai akar menjulang di atas permukaan air pada waktu air laut surut & terendam pada waktu air laut pasang. Akar pohon bakau mampu menahan pengikisan (kikisan ombak) air maritim.
  4. Hutan sabana (stepa), terdapat di kawasan kurang hujan. Hutan sabana merupakan padang rumput (stepa) yg di sebagian tempat terdapat hutan dgn pohon-pohon yg rendah. Hutan ini banyak terdapat di wilayah Nusa Tenggara & dimanfaatkan selaku lahan usaha peternakan sapi & kuda.
Berbagai jenis hutan yg ada di Indonesia tersebut mempunyai faedah antara lain selaku berikut.
  1. Mencegah erosi & tanah longsor, karena akar-akar pohon mempunyai daya ikat terhadap butiran-butiran tanah.
  2. Menjaga keseimbangan air tanah, lantaran curah hujan yg jatuh di tempat hutan akan lebih banyak menjadi pengisi air tanah.
  3. Menyimpan & mengatur persediaan air, alasannya akar-akar pohon di hutan bisa menghalangi & menahan jalannya air yg masuk ke dlm tanah.
  4. Menyuburkan tanah, karena daun-daun yg berguguran mampu memben-tuk tanah humus.
  5. Menghasilkan materi mentah untuk industri & materi bangunan, antara lain rotan, dapat dipakai untuk industri & materi bangunan mirip kamper (barus), dapat dipakai untuk bacin-wangian & obat-obatan; damar, dapat diolah menjadi cat, pernis, lak; kopal (arpus), bisa dibuat cat yg baik; getah perca, bisa dipakai sebagian bahan alat-alat laboratorium, bola golf, pembalut kabel; & jelutung, meru-pakan materi mentah industri kimia.
  6. Mengurangi polusi udara, karena daun-daun pohon bisa menyerap gas-gas polutan sehingga udara di sekeliling hutan segar & bersih.

C. KERUSAKAN FLORA DAN FAUNA SERTA DAMPAKNYA TERHADAP KEHIDUPAN

1. Persebaran Makhluk Hidup & Keanekaragamannya

Secara alamiah di alam ini terdapat bermacam-macam jenis kehidupan. Kehidupan tersebut tersebar di aneka macam lapisan biosfer, mirip di permukaan bumi, di dlm tanah, air, & udara. Masing-masing kehidupan berlainan satu sama lain, bahkan makhluk hidup yg terdapat pada satu lapisan pun masih terdiri atas bermacam jenis. Terjadinya keanekaragaman makhluk hidup diputuskan oleh banyak sekali hal, antara lain selaku berikut.

a. Proses Perkembangan Makhluk Hidup (Evolusi)

Dalam masa kehidupan sebuah jenis makhluk hidup terjadi proses kemajuan dr bentuk yg sederhana ke bentuk yg lebih tepat. Perubahan tersebut terjadi dengan-cara perlahan-lahan & dlm waktu yg lama sekali.

b. Seleksi Alam

Seleksi alam yaitu penyaringan suatu lingkungan hidup oleh alam sehingga yg tetap tinggal hanyalah makhluk hidup yg bisa menyesuaikan diri.

c. Penyesuaian Diri Terhadap Lingkungan (Adaptasi)

Jika suatu makhluk hidup ingin tetap tinggal hidup maka ia harus bisa menyesuaikan diri dgn lingkungan di sekitarnya. Sebagai teladan, kucing di wilayah tropis mempunyai bulu yg lebih tipis dibanding kucing yg hidup di kawasan beriklim cuek. Makhluk tersebut dapat dikatakan sudah mengikuti keadaan dgn lingkungannya masing-masing.
Dalam hal penyebaran makhluk hidup, pada masing-masing lapisan biosfer pun terdapat perbedaan. Bagi kehidupan di darat penyebaran makhluk hidup dipengaruhi oleh iklim, kesuburan tanah, bentuk permukaan bumi, ketersediaan air, & lain-lain. Sebagai contoh, insan memiliki kecenderungan untuk menempati suatu wilayah yg mempunyai kondisi alam yg menguntungkan baginya sehingga terjadilah pengelompokan penduduk di daerah-wilayah yg subur dgn persediaan air yg cukup. Bagi kehidupan perairan, di maritim contohnya lebih dipengaruhi oleh suhu, kadar mineral, kedalaman, & lain sebagainya. Kita akan mendapati bahwa tempat yg kaya dgn jenis ikan terdapat pada lapisan atas hingga kedalaman tertentu yg mampu dicapai sinar matahari. Hal ini terjadi lantaran adanya proses fotosintesis yg menawarkan materi kuliner bagi kehidupan di dalamnya, sedangkan pada dasar laut yg dlm proses fotosintesis sungguh sedikit terjadinya sehingga makhluk hidup yg ada pun mempunyai bentuk yg khas.

Beruntunglah kita selaku bangsa Indonesia dgn kondisi alam yg subur & iklim yg memungkinkan segala kehidupan meningkat & meningkat . Keanekaragaman sumber daya hayati Indonesia termasuk golongan yg tertinggi di dunia. Lebih dr 10% atau 25.000 jenis tumbuhan & 220.000 jenis fauna dr seluruh dunia hidup di Indonesia. Di samping itu terdapat pula jenis-jenis sumber daya hayati yg cuma ada di Indonesia.
Beranekaragamnya makhluk hidup beserta penyebarannya masing-masing sesungguhnya bersifat saling melengkapi, membentuk sebuah rangkaian ekosistem yg luas sehingga bila salah satu unsurnya terusik maka terganggulah keseluruhannya. Sifat gangguan tersebut mampu berupa musibah & berupa perusakan oleh insan. Bencana alam yg mampu menghancurkan lingkungan antara lain banjir, letusan gunung api, gempa, angin puting-beliung, kemarau, & lain-lain. Pada kenyataannya kerusakan paling besar sering tiba dr ulah insan, baik disadari maupun tak disadari seperti perusakan hutan, terusirnya suatu kelompok binatang karena tempatnya semula dihuni insan, & lain sebagainya sehingga karena ulah insan pula muncul petaka yg pada balasannya cuma menghadirkan kerugian bagi insan sendiri.
Kita selaku insan yg mempunyai kelebihan dr makhluk hidup yg lain wajib ikut menjaga kelestarian alam & lingkungan hidup kita sendiri.

2.  Perusakan Hutan & Binatang (Flora & Fauna)

Hutan merupakan potongan sumber daya alam yg mempunyai nilai ekonomi yg tinggi bagi suatu negara. Manfaatnya antara lain: utamanya kayunya bisa digunakan selaku materi bakar, materi bangunan, materi baku industri, & sebagai perabot rumah tangga. Di samping itu hutan mempunyai banyak fungsi, antara lain: dgn keindahan & keunikan kehidupan di dalamnya, hutan merupakan objek wisata & ilmu wawasan yg perlu untuk tetap dijaga kelestariannya. Hutan berperan selaku penyaring udara & penyimpan air, serta sebagai pelindung kesuburan tanah yg paling baik. Hutan merupakan tempat tinggal bagi beraneka jenis binatang.
Karena keperluan kayu tiap hari kian semakin banyak maka terjadilah penebangan kayu dengan-cara liar & tak terjadwal yg menciptakan makin menyusutnya areal hutan dgn akhir timbulnya ancaman kelemahan air di gosip terkini kemarau & ancaman banjir di ekspresi secara umum dikuasai hujan.
Apalagi kalau cara membuka hutan itu dgn cara membakarnya maka untuk mengembalikannya menjadi hutan lagi, memerlukan waktu yg sungguh lama. Menurut catatan dr 113,4 juta hektar hutan di Indonesia pada awal Pelita V 30 juta hektar di antaranya berada dlm kondisi rusak. Dari 30 juta hektar tersebut nyaris 6 juta hektar berbentuklahan kritis.

Apabila habitat hutan rusak binatang pun pula akan terusik. Gajah, macan contohnya akan mencari mangsa ke areal pertanian & pemukiman penduduk. Akhirnya yg terusik pula manusia. Demikian pula adanya perburuan liar terhadap binatang, pula akan menimbulkan kepunahan.

3.  Perusakan Dalam Usaha Pertanian

Perusakan dlm usaha pertanian sering terjadi dlm tata cara perladangan maupun usaha-usaha untuk meningkatkan bikinan pertanian sendiri, umpamanya: pembasmian hama, pemupukan, pemilihan hibrida, pembangunan bendungan, & lain-yang lain.

a. Berladang

Sistem berladang, yakni cara bercocok tanam dgn membuka hutan. Apabila tanah tersebut sudah ditanam 2 hingga 3 kali maka biasanya sudah tak memuaskan lagi sehingga tanah ladang itu ditinggalkan & membuka wilayah gres lagi. Sementara tanah yg ditinggalkan sudah menjadi tanah kritis & gundul & perlu waktu yg lama untuk mampu kembali ke kondisi semula.

b. Pemupukan

Penambahan pupuk pula mesti diteliti dulu, tak mampu sembarang pupuk kita gunakan. Tanah yg ditaburi pupuk tak semuanya dimanfaatkan oleh tumbuhan. Sebagian ikut dlm ajaran air ke sungai. Pupuk yg tergenang dlm air lama-kelamaan menyuburkan pertumbuhan ganggang & enceng gondok sehingga dapat merusakkan kehidupan ikan, merusak bendungan, & mengusik pembangkit tenaga listrik.

c. Pembasmian Hama

Dalam menggunakan pestisida dijalankan dengan-cara hati-hati karena pestisida ini mampu pula mematikan tumbuhan atau binatang lain yg kita perlukan.
Akibat lain dr penggunaan pestisida, yakni timbulnya residu atau sisa pestisida dlm materi masakan. Residu tersebut dapat membahayakan kehidupan insan.

d. Pengolahan Tanah Miring

Tanah miring & gundul gampang terkena pengikisan, terlebih kalau wilayah tersebut kemudian dimasak. Hal tersebut akan memperbesar terjadinya ancaman tanah longsor yg akan menenteng kerugian bagi kita.

4.  Perusakan Kehidupan Laut

Keberadaan laut sungguh penting artinya bagi insan. Di samping selaku kemudahan kemudian lintas, bahari pula merupakan sumber daya yg kaya akan protein hewani yg diperlukan oleh manusia.
Banyak kegiatan penangkapan ikan yg dilaksanakan para nelayan sering justru ikut menghancurkan kehidupan alam perairan kita sendiri, baik dengan-cara sengaja maupun tak sengaja.
Perusakan itu antara lain selaku berikut.
  1. Penangkapan ikan jenis tertentu dengan-cara besar-besaran tanpa memperhatikan kelestarian jenis ikan tersebut.
  2. Dalam penangkapan ikan nelayan menggunakan jaring yg mampu menangkap ikan besar maupun kecil. Dengan demikian buatan ikan di masa yg akan datang mampu mengalami kemunduran.
  3. Penangkapan ikan dgn menggunakan racun & materi peledak. Hal ini pula sungguh merugikan, alasannya yaitu mampu mematikan ikan besar maupun kecil, yg berarti pula akan meminimalkan buatan ikan di masa yg akan tiba.
  4. Penghancuran karang-karang pantai & hutan bakau menenteng efek bagi kelestarian pertumbuhan ikan, alasannya ialah tempat tersebut merupakan tempat bertelurnya ikan.
  Letak Geografis Benua Asia Beserta Keadaan Dan Pengaruhnya

5.  Pelestarian Flora

Pelestarian tumbuhan dititikberatkan pada pelestarian hutan lantaran hutan lebih bekerjasama pada kehidupan makhluk hidup di bumi ini. Ingat saja hutan bisa menciptakan sumber air, hutan dapat menciptakan O2 (gas asam oksigen) yg penting untuk pernapasan makhluk hidup (paru-paru dunia), hutan merupakan sumber penghasilan insan, & sebagainya.

a. Pelestarian Hutan di Indonesia

Menurut Sumadi Sutrijat yg dimaksud hutan yakni bentang darat yg tertutup pohon-pohonan yg dengan-cara keseluruhan merupakan komplotan hidup alam hayati & lingkungannya.
Usaha-usaha dlm pelestarian hutan di Indonesia antara lain sebagai berikut.
  1. Dibentuk polisi khusus (polsus) kehutanan untuk menjaga kelestarian hutan semoga hutan tak dicuri kayunya. Oleh karena itu, polsus di Kalimantan Tengah sudah mulai dipersenjatai.
  2. Penerangan-penerangan melalui media cetak & media elektronika ihwal pentingnya hutan.
  3. Upaya merumahkan orang-orang perambah hutan biar tak lagi menghancurkan hutan. Pembangunan penduduk sekitar hutan untuk mengembangkan taraf hidup & kesejahteraannya dgn cara dibantu mendirikan koperasi peternakan, pendidikan, & sekolah (bina sosial). 
  4. Peningkatan metode tebang pilih dgn tata cara Tebang Pilih Tanam Indonesia (TPTI). Ini bermakna para usahawan kehutanan yg memegang HPH (Hak Pengusaha Hutan) tak cuma memilih batang kayu yg besar-besar saja (sekurang-kurangnyaberdiameter 30 cm), tetapi berkewajiban membuat persemaian & pembibitan untuk mereboisasi hutan yg sudah ditebangi. Selain itu penebangan tak boleh dihabiskan, walaupun pohon-pohonnya sudah lebih besar dr ketentuan 30 cm. Pelestarian hutan di Indonesia sangat mutlak perlu, mengingat luas hutan kita tinggal 143 juta ha, yg terdiri atas hutan lindung 30 juta ha, cagar alam 19 juta ha, hutan buatan 64 juta ha (hutan yg boleh ditebang), & hutan konversi 30 juta ha (hutan cadangan). Perlu dikenali pula bahwa laju tingkat kerusakan hutan sudah sangat memprihatinkan.

b. Pelestarian Hutan Tingkat Dunia

Usaha-usaha dlm melestarikan hutan di tingkat dunia antara lain sebagai berikut.
  1. Dalam rangka studi hutan, Sulawesi & Kalimantan ditetapkan selaku Pusat Penelitian Kehutanan Internasional (Centre for International Forestry Research = CIFOR).
  2. KTT – Bumi di Rio de Janeiro (tanggal 3 Juni 1992) disebut United Nations Conference of Environment Development, membahas pentingnya lingkungan hidup, khususnya hutan & pengaruhnya terhadap lapisan ozon (O3). Dalam konferensi ini didatangi oleh 178 anggota PBB, tergolong Indonesia. Indonesia mengusulkan semoga negara-negara maju mau menyumbang sebesar 0,7% GNP nega-ranya untuk memperbaiki lingkungan hidup khususnya hutan.
Menurut Sumadi Sutrijat hutan di Indonesia cenderung terjadi penciutan disebabkan penebangan kayu liar, petaka, konfersi lahan pertanian, & berkembangnya proyek pembangunan.

Periksalah tabel jumlah & luasnya cagar alam & suaka margasatwa yg ada di Indonesia mirip di bawah ini.

6. Persebaran Lokasi Cagar Alam & Suaka Margasatwa di Indonesia Serta Jenis-jenis Satwanya

Tabel

7. Lembaga Biologi

Untuk keperluan penelitian & pengembangan ilmu wawasan, Indonesia memiliki lembaga-forum biologi seperti berikut.
  1. Kebun Raya Bogor dgn cabang-cabangnya di Cibodas (Jawa Barat), Purwodadi (Jateng), Lawang (Jatim), Eka Karya (Bali), & Sibolangit (Sumatera Utara). Di dlm Kebun Raya Bogor berkembang semua jenis tanaman tropis sebanyak ± 16.000 pohon, mencakup ± 6.000 spesies.
  2. Herbarium Bogoriense dgn koleksi ± 1 juta set.
  3. Museum Zoologicum Bogoriense menyimpan ± 600.000 ekor binatang (dalam bentuk diawetkan).
  4. Lembaga Penelitian Botani Bogor.
  5. Lembaga Penelitian Laut di Jakarta.
Akhirnya, hingga disinilah artikel yg admin bagikan wacana Fenomena Biosfer Serta Sebaran Hewan Dan Tumbuhan. Semoga bermanfaat & mampu dijadikan selaku materi rujukan untuk memperbesar ilmu wawasan & wawasan kita bareng selama ini.