Contoh Tumbuhan Tidak Berpembuluh – Dalam ilmu Biologi, flora dikategorikan dlm banyak jenis mirip tanaman berpembuluh & tak berpembuluh.
Dari jenis tersebut, tanaman masih diklasifikasikan lagi dlm beberapa macam sesuai taksonomi. Di bawah ini ialah uraian perihal tumbuhan tak berpembuluh beserta jenisnya.
Daftar Isi
Pengertian Tumbuhan Tidak Berpembuluh
Tumbuhan tak berpembuluh atau Bryophyta dlm Bahasa Latin yaitu flora yg tak mempunyai sistem pembuluh pada bagian tubuhnya sehingga tak memiliki jaringan yg berfungsi selaku alat angkut & metabolisme.
Lantaran tak mempunyai pembuluh, Bryophyta melaksanakan transpor air, mineral, & zat masakan melalui jaringan antarsel. Tumbuhan tak berpembuluh menyerap air & zat hara dengan-cara difusi & osmosis melalui sel-sel badan.
Selain tak memiliki pembuluh, Bryophyta pula tak mempunyai akar, batang & daun sejati seperti flora pada umunya. Di Indonesia, Bryophyta lebih dikenal dgn nama lumut. Dalam meningkat biak lumut mempunyai dua macam fase pergiliran keturunan yaitu sporofit & gametofit.
Baca juga: Ciri-ciri lumut
Pada fase sporofit, spora yg dihasilkan merupakan haploid atau aseksual. Sedangkan pada fase gametofit lumut bereproduksi dengan-cara seksual lantaran spora yg dihasilkan merupakan gamet betina & gamet jantan.
Dalam bereproduksi, lumut memakai arkegonium atau arkegonia jika jamak & anteridium atau anteridia jika jamak. Arkegonium sendiri merupakan tempat dr sel telur dibentuk, sedangkan anteridium merupakan tempat terbentuknya sperma pada lumut.
Arkegonia & anteridium memiliki struktur yg berfungsi untuk mempertahankan sel gamet semoga tak mengalami kekeringan. Pada beberapa jenis lumut, arkegonia & anteridium terletak dlm flora yg sama (monoecious) & adapula yg berada pada tanaman yg berlainan (dioecious).
Pada semua jenis lumut, untuk melaksanakan pergiliran keturunan sperma mesti berenang lewat suatu lapisan air untuk mencapai sel telur. Sel sperma tersebut mampu sampai di sel telur disebabkan oleh adanya penarik kimia.
Oleh karena itu, lumut yg hidup di tempat kering mesti menanti hujan atau tetesan air terlebih dulu. Air tersebut dapat menjadi penyalur gamet jantan ke gamet betina sampai terjadi proses reproduksi & memunculkan individu lumut baru.
Ciri-Ciri Tumbuhan Tidak Berpembuluh
Tumbuhan yg tak berpembuluh mempunyai organ-organ yg sungguh sederhana. Bahkan potongan akar, batang, & daun sukar untuk dibedakan. Bahkan tanaman ini sampai sering disebut sebagai tanaman tingkat rendah lantaran organ-organnya sungguh sederhana.
Agar bisa dibedakan dgn jenis flora lain, pastinya flora tak berpembuluh memiliki ciri-ciri khusus. Ciri-ciri dr tanaman tak berpembuluh antara lain:
- Tidak mempunyai pembuluh angkut
- Memiliki akar, batang, & daun tetapi bukan akar, batang, & daun sejati mirip pada tumbuhan biasanya
- Hidup dgn baik di area yg lembab
- Bereproduksi dengan-cara aseksual & seksual
- Menghasilkan sebuah sperma yg berflagel
- Memiliki akar yg belum memiliki berkas pembuluh
- Memiliki rhizoid yg berfungsi untuk menempelkan badan pada tempat hidupnya
Jenis-Jenis Tumbuhan Tidak Berpembuluh
Sering disebut selaku spesies perintis atau pionir makhluk hidup di suatu lingkungan baru, Bryophyta digolongkan dlm beberapa jenis. Meskipun disebut selaku spesies perintis, lumut bisa menjadi tak ramah lingkungan atau hama pengganggu jikalau jumlahnya berlebihan.
Berikut ialah jenis-jenis atau teladan tanaman tak berpembuluh (Bryophyta), antara lain:
1. Hepatophyta (Lumut Hati)
Di Indonesia, Hepatophyta kerap disebut selaku lumut hati karena memiliki bentuk ibarat hati. Ciri morfologi dr lumut jenis ini adalah tak mempunyai batang maupun daun sejati namun mempunyai rhizoid duit bentuknya semacam akar untuk melekatkan tubuhnya ke tanah.
Rhizoid lumut hati berbentuk mirip lembaran, panjang, tak bercabang, & jumlahnya banyak di kepingan bawah daun atau batang. Fungsi dr rhizoid ini sendiri yakni untuk mengumpulkan zat hara & mineral dr tanah.
Sel-sel yg ada di dlm rhizoid lumut hati mengandung banyak minyak atsiri. Sebagai perhiasan gosip, struktur dr lumut hati berlainan-beda tergantung pada tempat hidupnya. Lumut hati yg hidup di tempat berair mempunyai bentuk higromorf.
Sedangkan yg hidup di area kering misalnya kulit kayu & kerikil cadas mempunyai bentuk xeromorph dilengkapi dgn kantong untuk menyimpan cadangan air. Hepatophyta mampu berkembangbiak dengan-cara generatif (gamet jantan & betina) & vegetatif (gemma atau kuncu).
Spesies yg masuk ke dlm jenis Hepatophyta antara lain Marchantia geminata, Metzgeria conjugate, Reboulia hemisphaerica, Riccia fluitans, Ricciocarpus nutans, Marchantia polymorpha, & Ricciocarpus trichocarpa.
2. Anthocerophyta (Lumut Daun)
Di antara jenis lumut yang lain, Anthocerophyta atau lumut daun mempunyai tingkat kemajuan yg lebih tinggi. Disebut pula dgn nama lumut sejati, lumut daun mempunyai batang semu, daun-daun kecil berupa spiral & berserabut, serta memiliki rhizoid yg bercabang & bersepta.
Memiliki tinggi antara 0.5 – 1.5 cm, Anthocerophyta dikatakan menjadi lumut terbanyak yg berkembang di bumi yaitu meraih 30% permukaan bumi. Lumut jenis ini memiliki kesanggupan untuk menstabilkan kadar CO2 di atmosfer & mengurangi imbas rumah beling.
Lumut daun pula berfungsi untuk melindungi air yg terkandung di dlm tanah agar tak menguap ke atmosfer. Beberapa teladan tanaman yg termasuk Anthocerophyta ialah Spaghnum fimbriatum, Andreaea petrophila, Georgia pellucida, Hypnodendron reinwardtii, & lain-lain.
3. Anthoceropsida (Lumut Tanduk)
Anthoceropsida dinamai dgn istilah lumut tanduk karena bentuknya panjang & meruncing mirip tanduk. Lumut jenis ini banyak ditemukan di pinggir danau, sungai, atau area bersahabat saluran air yang lain. Lumut tanduk mudah menempel pada tempat yg lembab memakai rhizoidnya.
Dalam hal pergiliran keturunan, lumut tanduk mirip metagenesis yg sama dgn lumut hati yakni lewat generasi sporofit & generasi gametofit. Saat berkembangbiak dengan-cara vegetatif, Anthoceropsida akan membentuk kuncup atau gemma.
Sedangkan gamet jantan & gamet betina akan dibentuk ketika bereproduksi dengan-cara generatif. Tallus dr Anthoceropsida sangat sederhana dgn satu kloroplas di setiap selnya. Contoh tanaman yg masuk dlm jenis Anthoceropsida ialah Anthoceros laevis & Notothulus valvata.
4. Lichenes (Lumut Kerak)
Sesuai namanya, lumut kerak mempunyai bentuk seperti kerak. Sebenarnya Lichenes merupakan tanaman perpaduan dr dua tanaman yg bersimbiosis yakni jamur & ganggang. Di sini, jamur mempunyai tugas sebagai penyuplaiair, garam mineral, & melindungi dr cuaca.
Sedangkan ganggang berperan selaku pembuat makanan & nutrisi melalui proses fotosintesis. Lichenes dapat menjadi tanaman perintis sekaligus tanaman indikator lantaran mudah tumbuh dimanapun pada tempat kering sekalipun & bisa menyerap air hujan pula polusi dgn baik.
Contoh spesies dr Lichenes antara lain Parmelia acetabulum, Rocella tinctoria, Usnea barbata, & masih banyak lagi.
5. Chlorophyta (Alga Hijau)
Alga hijau dikenal selaku tumbuhan air yg berhabitat di air tawar, air laut, salju, & beberapa daerah dgn tanah lembab. Alga hijau memiliki berbagai kandungan seperti klorofil a & b, selulosa, karotenoid, beta, & gamma.
Bentuk alga hijau pula bermacam-macam misalnya fitoplankton & makroalga yg sering dibudidayakan selaku rumput laut. Contoh dr alga hijau ialah Chlorella sp, Ulva sp, Spiroggyra, & lain-lain.
Demikian uraian mengenai teladan flora tak berpembuluh beserta jenis-jenisnya. Meskipun tak mempunyai metode pembuluh, Bryophyta berkembang dgn baik diseluruh daerah dunia apalagi area yg lembab & banyak terdapat air.
Referensi:
Khristiyono. 2018. ESPS IPA Biologi untuk Sekolah Menengah Pertama/MTs Kelas VII. Erlangga: Jakarta.
Kemendikbud.2017. Buku Ilmu Pengetahuan Alam SMP/MTs KELAS VII. Jakarta: Kemendikbud.