close

√ Ciri-Ciri Bahasa

Pengertian Bahasa

Bahasa yakni kesanggupan yg dimiliki manusia untuk berkomunikasi dgn manusia lainnya menggunakan tanda, contohnya kata & gerakan. Atau alat untuk beriteraksi & berkomunikasi, dlm arti alat untuk memberikan anggapan, gagasan, konsep atau perasaan.

Ciri-Ciri-Bahasa

Pengertian Bahasa Menurut Para Ahli

Berikut ini terdapat beberapa pengertian bahasa menurut para hebat, terdiri atas:


  1. Bill Adams

Bahasa yakni suatu tata cara pengembangan psikologi individu dlm sebuah konteks inter-subjektif.


  1. Wittgenstein

Bahasa merupakan bentuk pemikiran yg dapat dipahami, bekerjasama dgn realitas, & mempunyai bentuk & struktur yg logis.


  1. Ferdinand De Saussure

Bahasa adalah ciri pembeda yg paling menonjol lantaran dgn bahasa setiap golongan sosial merasa dirinya selaku kesatuan yg berbeda dr kelompok yg lain.


  1. Plato

Bahasa intinya yaitu pernyataan pikiran seseorang dgn perantaraan onomata (nama benda atau sesuatu) & rhemata (ucapan) yg merupakan cermin dr inspirasi seseorang dlm arus udara lewat verbal.


  1. Bloch & Trager

Bahasa ialah sebuah sistem simbol yg bersifat manasuka & dgn tata cara itu suatu golongan sosial melakukan pekerjaan sama.


  1. Carrol

Bahasa yaitu suatu metode berstruktural mengenai bunyi & urutan bunyi bahasa yg sifatnya manasuka, yg dipakai, atau yg dapat digunakan dlm komunikasi antar individu oleh sekelompok insan & yg dengan-cara agak tuntas memberi nama pada benda-benda, kejadian-peristiwa, & proses-proses dlm lingkungan hidup manusia.


  1. Depdiknas

Pengertian bahasa pada hakikatnya yaitu ucapan pikiran & perasan insan dengan-cara teratur, yg mempergunakan bunyi selaku alatnya.


  1. Harun Rasyid, Mansyur & Suratno (2009: 126)

Bahasa merupakan struktur & makna yg bebas dr penggunanya, selaku tanda yg menyimpulkan suatu tujuan.


  1. Sudaryono

Bahasa adalah fasilitas komunikasi yg efektif meskipun tak sempurna sehingga ketidaksempurnaan bahasa sebagai sarana komunikasi menjadi salah satu sumber terjadinya kesalahpahaman.


  1. Saussure

Definisi bahasa adalah objek dr semiologi.


  1. Mackey (1986:12)

Bahasa yakni suatu bentuk & bukan suatu kondisi (lenguage may be form and not matter) atau sesuatu metode lambang suara yg arbitrer, atau pula suatu metode dr sekian banyak sistem-sistem, suatu tata cara dr suatu tatanan atau suatu tatanan dlm tata cara-metode.


  1. Wibowo (2001:3)

Bahasa ialah sistem simbol suara yg bermakna & berartikulasi (dihasilkan oleh alat ucap) yg bersifat arbitrer & konvensional, yg dipakai selaku alat berkomunikasi oleh sekelompok manusia untuk melahirkan perasaan & fikiran.


  1. Walija (1996:4)

Definisi bahasa merupakan komunikasi yg paling komplet & efektif untuk menyampaikan inspirasi, pesan, maksud, perasaan & usulan pada orang lain.


  1. D.P. Tambulan (1994:3)

Pengertian bahasa adalah untuk mengerti asumsi & perasaan, serta menyatakan anggapan & perasaan.


  1. H.G. Brown (1987:4)

Bahasa adalah suatu tata cara komunikasi menggunakan bunyi yg diucapkan melalui organ-organ ujaran & didengar di antara anggota-anggota masyarakat, serta memakai pemrosesan simbol-simbol vokal dgn makna konvensional dengan-cara arbitrer.


  1. Harimurti Kridalaksana (1985:12)

Menyatakan bahwa bahasa yaitu tata cara bunyi bermakna yg dipergunakan untuk komunikasi oleh kelompok insan.


  1. Finoechiaro (1964:8)

Arti bahasa ialah metode simbol vokal yg arbitrer yg memungkinkan siapa saja dlm suatu kebudayaan tertentu, atau orang lain yg mempelajari metode kebudayaan itu, berkomunikasi atau berinteraksi.


  1. Fodor

Bahasa merupakan sistem tanda serta simbol yg saling berafiliasi dgn memiliki sifat yg konvensional dimana mempunyai sifat ataupun ciri-ciri tertentu yg dipunyai pada suasana atau benda yg dimaksud tersebut.


  1. Bolinger

Bahasa merupakan metode fonem yg terbentuk lantaran perbedaan suara, sintaksis, serta sistem morfem untuk mampu mengungkapkan makna yg ada keterkaitannya dgn dunia luar, dunia luar yg dimaksud ialah realita.


  1. Carol (1961:10)

Bahasa merupakan tata cara suara atau urutan bunyi vokal yg teratur yg digunakan atau dapat dipakai dlm komunikasi internasional oleh kalangan insan & dengan-cara lengkap digunakan untuk mengungkapkan sesuatu, insiden, & proses yg terdapat di sekeliling manusia.


  1. I.G.N. Oka & Suparno (1994:3)

Pengertian bahasa yaitu metode lambang bunyi oral yg arbitrer yg dipakai oleh sekelompok insan (masyarakat) sebagai alat komunikasi.


  1. Kamus Linguistik (2001:21)

Bahasa adalah tata cara lambang suara yg arbitrer yg digunakan oleh para anggota suatu masyarakat untuk kolaborasi, berinteraksi & mengidentifikasikan diri.


  1. Soejono (1983:01)

Arti bahasa y
akni suatu fasilitas perhubungan rohani yg amat penting dlm hidup bersama.


  1. Mc. Carthy

Bahasa adalah praktik yg paling tepat untuk berbagi kesanggupan berpikir.


  1. William A. Haviland

Bahasa adalah suatu tata cara bunyi yg kalau digabungkan menurut aturan tertentu menimbulkan arti yg dapat ditangkap oleh siapa pun yg mengatakan dlm bahasa itu.


  1. Gorys Keraf dlm Smarapradhipa (2005:1)

Ada dua pengertian bahasa. Pengertian pertama menyatakan bahasa selaku alat komunikasi antara anggota penduduk berupa simbol suara yg dihasilkan oleh alat ucap manusia. Kedua, bahasa yaitu metode komunikasi yg mempergunakan simbol-simbol vokal (suara ujaran) yg bersifat arbitrer.


  1. Owen dlm Stiawan (2006:1)

Definisi bahasa yaitu language can be defined as a socially shared combinations of those symbols and rule governed combinations of those symbols (bahasa mampu didefenisikan sebagai kode yg diterima dengan-cara sosial atau metode konvensional untuk memberikan desain melalui kegunaan simbol-simbol yg diharapkan & kombinasi simbol-simbol yg diatur oleh ketentuan).


  1. Tarigan (1989:4)

Ada dua definisi bahasa. Pertama, bahasa ialah suatu tata cara yg sistematis, barang kali pula untuk tata cara generatif. Kedua, bahasa yaitu seperangkat lambang-lambang mana suka atau simbol-simbol arbitrer.


  1. Santoso (1990:1)

Bahasa adalah rangkaian bunyi yg dihasilkan oleh alat ucap insan dengan-cara sadar.


  1. Syamsuddin (1986:2)

Ia memberi dua pengertian bahasa. Pertama, bahasa ialah alat yg digunakan untuk membentuk anggapan & perasaan, harapan & perbuatan-perbuatan, alat yg dipakai untuk menghipnotis & dipengaruhi. Kedua, bahasa yakni tanda yg terperinci dr kepribadian yg baik maupun yg jelek, tanda yg jelas dr keluarga & bangsa, tanda yg terang dr akal kemanusiaan.


  1. Pengabean (1981:5)

Bahasa yaitu suatu sistem yg mengutarakan & melaporkan apa yg terjadi pada sistem saraf.


Hakikat Bahasa

Dari beberapa informasi yg diambil dr aneka macam sumber, maka penulis akan menerangkan ihwal hakikat bahasa tersebut dengan-cara sederhana & hal-hal yg akan diterangkan kemudian merupakan beberapa dr poin inti dr hakikat bahasa. Berikut paparan dr sifat-sifat tersebut dengan-cara rinci:


  1. Bahasa Sebagai Sistem

Sistem sangat identik dgn pengertian cara atau hukum. Sistem pula berarti susunan teratur berpola yg membentuk suatu keseluruhan yg bermakna atau berfungsi. Sistem ini dibentuk oleh sejumlah unsur atau bagian yg satu dgn yang lain yg bekerjasama dengan-cara fungsional.


Begitupun dgn bahasa, sebagai suatu metode, bahasa memiliki bagian-unsur & hukum-aturan. Dalam pengertian ini, bahasa mempunyai dua faktor penting yaitu unsur-unsur & relasi-korelasi yg dirajut oleh unsur-unsur tersebut. Satuan-satuan bahasa tersebut senantiasa terkait satu dgn yg lain sehingga membentuk kepaduan yg erat & saling mendukung.


Pyles & algeo (1993) menyebutkan bahwa terdapat dua tingkatan dlm tata cara bahasa yg mereka sebut sebagai duality of patterning yang kalau diterjemahkan menjadikaidah ganda tata cara bahasa. Kedua tingkatan ini meliputi bagian makna & bentuk. Komponen bentuk yg berupa suara dipelajari oleh cabang linguistik yaitu fonetik atau fonologi sedangkan bagian makna ditelaah oleh semantik & tata bahasa.


Lebih jauh, Chaer (2007) menerangkan, sebagai suatu sistem, bahasa itu sekaligus bersifat sistemis. Dengan sistemis, artinya, bahasa itu tersusun berdasarkan suatu pola & tak tersusun dengan-cara acak atau dengan-cara sembarang pilih. Sedangkan sistemis, artinya, bahasa itu bukan merupakan tata cara tunggal, tetapi terdiri pula dr sub-sub sitem atau tata cara bawaan. Dapat disebutkan tata cara bawaan tersebut antara lain: subsistem fonologi, morfologi, sintaksis & subsistem semantik.


Dalam linguistik, utamanya subsistem fonologi, morfologi & sintaksis tersusun dengan-cara hierarkial. Artinya, subsistem yg satu terletak dibawah subsistem yg lain, kemudian subsistem yg lain tersebut terletak pula dibawah subsistem lainnya. Selanjutnya, ketiga subsistem tersebut- pun terkait dgn subsistem semantik.


Dengan kata lain, bahasa sebagai sistem merupakan koordinasi antara subsistem yg lain dgn subsistem yang lain yg terjalin & membentuk bahasa.


  1. Bahasa Sebagai Lambang

Kata lambang sering dipadankan dgn kata simbol yg diartikan dgn pengertian yg sama. Lebih rinci, Chaedar Alwasilah (1993) menerangkan bahwa lambang atau simbol mengacu pada suatu obyek & relasi antara simbol & obyek itu bersifat manasuka. Lambang dapat dibuat dr bahasa apa saja, ia bisa yang dibuat hari suatu benda mirip piramid yg melambangkan keagungan, atau dr kain mirip warna putih atau hitam atau pula dlm bentuk ujaran.


Lambang dgn segala seluk beluknya dikaji dlm kesibukan ilmiah dlm satu bidang kajian yg disebut dengan ilmu semiotika atau semiologi, yakni ilmu yg mempelajari tanda-tanda yg terdapat didalam kehidupan manusia termasuk bahasa.


Dalam kehidupannya, insan selalu memakai lambang. Oleh lantaran itu, Earns Cassirer menyatakan bahwa insan adalah makhluk bersimbol (animal symbolicum). Hampir tak ada kegiatan yg tak terlepas dr lambang, termasuk alat komunikasi verbal yg disebut dgn bahasa.


Jika ide atau rancangan keadilan sosial dilambangkan dgn gambar padi & kapas, maka wujud bahasa dilambangkan dlm bentuk bunyi yg berupa satuan-satuan bahasa seperti kata atau adonan kata. Mengapa kata disebut sebagai lambang dlm satuan bahasa? sekali lagi, lantaran lambang bersifat manasuka, yakni tak adanya korelasi eksklusif yg bersifat wajib antara lambang & dgn yg dilambangkannya.


  1. Bahasa Itu Berupa Bunyi

Bahasa adalah bunyi, maka sepenuhnya mampu dikatakan bahwa bahasa adalah tata cara lambang suara. Yaitu, tata cara bahasa itu ialah berbentuklambang yg wujudnya berupa suara.


Kemudian, yg perlu dipertegas disini yakni ihwal bunyi itu sendiri menurut pandangan bahasa, apakah itu suara mirip yg diketahui dengan-cara lazim? Apakah semua suara disebut bahasa? & lain sebagainya. Bunyi yg dimaksud dlm bahasa disebut pula denga “speech sound” adalah satuan
bunyi yg dihasilkan oleh alat ucap manusia yg didalam fonetik diperhatikan sebagai “fon” & didalam fonemik selaku “fonem” yg keduanya dibahas dlm bidang lingusitik.


  1. Bahasa Itu Bersifat Arbitrer

Arbitrary berarti selected at random and without reason, dipilih dengan-cara acak & tanpa alasan. Ringkasnya, manasuka atau seenaknya, asal bunyi, tak ada hubungan logis antara kata-kata sebagi simbol atau lambang dgn yg dilambangkannya. Atau, dgn bahasa lain, Chaer (2007) menjelaskan tentang apa yg dimaksud dgn arbitrer yakni tak adanya kekerabatan wajib antara lambang bahasa dgn konsep atau pengertian yg dimaksud oleh lambang tersebut.


Contoh pengertian arbitrer tersebut mampu kita lihat sehari-hari dlm kehidupan kita, hal tersebut terbukti antra rangkaian bunyi-bunyi dgn makna yg dikandungnya. Mengapa materi bakar sepeda motor disebut dengan bensin tidak kecap, binatang tertentu di Indonesia disebut kuda, di Inggris horse, di Arab faras dan akan terus berlainan diwilayah-wilayah lain wacana penyebutannya.


Itulah yg disebut dgn arbitrer atau manasuka yg tak akan bisa ditemukan alsan penyebutannya yg berlainan-beda dikarenakan sifat ke-arbitreran-nya. Andaikata bahasa itu tak arbitrer, telah barang tentu dapat kita tentukan bahwa sebutan untuk kuda cuma akan ada satu kata dlm bahasa insan, tak ada lagi penyebutan kuda, horse, faras dan lain sebagainya, hanya akan ada satu penyebutan.


  1. Bahasa Itu Bermakna

Bahasa, selaku sistem lambang yg berwujud bunyi telah niscaya melambangkan suatu pengertian tertentu. Maka, yg dilambangkan itu adalah suatu pengertian, suatu desain, suatu pandangan baru atau suatu asumsi yg ingin disampaikan dlm wujud suara tersebut. Karena lambang-lambang itu mengacu pada suatu konsep, pandangan baru atau anggapan, maka dapat dibilang bahwa bahasa itu mempunyai makna.


Contohnya yakni lambang bahasa yg berwujud bunyi “kuda”; lambang ini mengacu pada rancangan “sejenis binatang berkaki empat yg mampu dikendarai”, kemudian rancangan tersebut dihubungkan dgn benda yg ada didalam dunia nyata. Makara, dengan-cara sederhana dapat dibilang bahwa “kuda” merupakan lambang bunyi, “sejenis binatang berkaki empat yg mampu dikendarai” merupakan rancangan & “kuda” yg ada didalam dunia nyata merupakan wujud dr lambang bunyi tersebut.


  1. Bahasa Itu Konvensional

Meskipun korelasi antara lambang bunyi & yg dilambangkannya bersifat arbitrer, tetapi penggunaan lambang tersebut untuk suatu rancangan tertentu bersifat konvensional. Artinya, semua anggota penduduk bahasa mesti mematuhi konvensi bahwa lambang tertentu itu dipakai untuk mewakili desain yg diwakilinya.


Contohnya yaitu, adanya persetujuan dlm penduduk bahasa Indonesia untuk menyebut suatu benda beroda dua yg dapat dikendarai dgn dikayuh, yg dengan-cara arbitrer dilambangkan dgn bunyi “sepeda”, maka anggota penduduk bahasa Indonesia “semuanya” mesti mematuhinya. Jika tak diapatuhi & kemudian diganti dgn dengan lambang lain, maka komunikasi antar penduduk akan terhambat.


Oleh lantaran itu, kalau ke-arbitreran bahasa terletak pada antara lambang-lambang suara dgn desain yg dilambangkannya, maka ke-konvensionalan bahasa terletak pada kepatuhan para penutur bahasa untuk menggunakan lambang-lambang itu sesuai dgn rancangan yg dilambangkan.


  1. Bahasa Itu Dinamis

Bahasa yaitu satu-satunya milik manusia yg tak pernah lepas dr segala kesibukan & gerak manusia, sepanjang eksistensi insan itu sebagai makhluk yg berbudaya & bermasyarakat.


Karena keterkaitan & keterikatan insan dgn bahasa, & kehidupan manusiapun akan terus berganti & tak tetap, maka bahasa-pun menjadi ikut berubah, menjadi tak tetap, tak statis. Karena itulah bahasa itu disebut dinamis.


Perubahan bahasa dapat terjadi pada semua tataran, baik fonologi, morfologi, sintaksis, semantik maupun leksikon. Namun pergeseran yg paling terlihat & paling kerap terjadi yakni pada tataran leksikon & semantik. Hampir setiap saat terdapat kata-kata gres muncul selaku balasan dr pergeseran budaya & ilmu, atau terdapat kata-kata lama muncul dgn makna gres.


Dengan terjadinya pertumbuhan kebudayaan, ilmu pengetahuan & teknologi, tentu dengan-cara otomatis akan bermunculan konsep-konsep gres yg tentunya disertai wadah penampungnya, yaitu kata-kata atau ungkapan-ungkapan baru. Kalau-pun kelahiran rancangan tersebut belum disertai dgn wadahnya, maka manusia sendiri yg akan meciptakan istilahnya.


  1. Bahasa itu Bervariasi

Setiap bahasa yg digunakan oleh sekelompok orang yg tergolong dlm suatu penduduk bahasa, & adapun yg masuk dlm satu masyarakat bahasa ialah mereka yg merasa menggunakan bahasa yg sama. Kaprikornus, jikalau disebut penduduk bahasa Indonesia yakni siapa pun yg merasa mempunyai & menggunakan bahasa Indonesia. Yang tergolong anggota penduduk sunda ialah orang-orang yg merasa memiliki & memakai bahasa sunda & seterusnya. Jadi, dapat ditarik sedikit konklusi bahwa banyak orang Indonesia yg menjadi lebih dr satu anggota penduduk bahasa, lantaran disamping ia selaku orang Indonesia, ia pula menjadi pemilik & pengguna bahasa wilayahnya.


Anggota mayarakat suatu bahasa biasanya terdiri dr berbagai orang dgn aneka macam status sosial & berbagai latar belakang budaya yg tak sama, baik dr segi pendidikan, profesi, usia & lain-lain. Oleh lantaran latar belakang & lingkungan yg tak sama, maka bahasa yg digunakan bermacam-macam atau bervariasi, dimana antara variasi atau ragam yg satu dgn yg lain terkadang mempunyai perbedaan yg besar.


Mengenai variasi bahasa, terdapat tiga istilah yg dipandang perlu untuk dikenali, yaitu idiolek, dialek & ragam. Idiolek ialah kombinasi atau ragam bahasa yg bersifat perseorangan. Artinya setiap orang mempunyai ciri khas bahasa masing-masing, misalnya yakni bahasa-bahasa penulis seperti Hamka, Andrea Hirata & lain-lain yg tentu berlainan satu sama lain.


Dialek yaitu variasi bahasa yg dipakai oleh sekelompok anggota penduduk pada suatu tempat atau suatu waktu. Contohnya ialah dialek Banyumas, dialek Surabaya, bahasa Indonesia zaman Balai Pustaka & sebagainya.


Adapun ragam atau ragam bahasa yakni variasi bahasa yg dipakai dlm suasana, kondisi atau untuk kebutuhan tertentu. Untuk suasana formal, dipakai ragam bahasa yg disebu dgn ragam baku, untuk situasi yg tak formal, digunakan ragam yg tak baku. Begitu pula dapat dilihat dr sisi sarana, terdapat ragam goresan pena & lisan & masih banyak lagi ragam-ragam yang lain.


  1. Bahasa Itu Manusiawi

Bahasa itu manusiawi dlm pengertian bahwa apa-apa yg sudah dipaparkan sebelumnya adalah suatu kekayaan yg cuma dimiliki umat manu
sia. Ringkasnya bahwa manusia-lah yg berbahasa sedangkan hewan-binatang lain tak berbahasa.


Ciri-Ciri Bahasa

Berikut ini terdapat beberapa ciri-ciri bahasa, terdiri atas:


  • Sistematik

bahasa itu tersusun dengan-cara teratur & memiliki arti. kata-kata yg tersusun itu menjadi frasa. Bila frasa itu digabung dgn kata lain,akan menjadi klausa,sewaktu klausa diberi intonasi atau diikuti klausa lain, akan menjadi kalimat.


  • Arbitter

bahasa mempunyai kekerabatan dgn realita.Antara bahasa yg satu dgn bahasa yg lain mempunyai korelasi & dilambangkan dgn kata yg berbeda. misalnya, kata  Matahari, merujuk pada benda langit yg ada ditata surya & sungguh panas, memiliki sebutan lain yakni :  sun,son,serengenge, & panonpoe . bahasa memungkinkan semua orang dlm suatu kebudayaan untuk berinteraksi/berkomunikasi.


  • Vokal

Bahasa didasari oleh suara yg dihasilkan oleh alat ucap insan. bunyi tersebut divisualisasikan dlm bentuk goresan pena yg disebut karakter. Dalam tata cara tulisan, adonan karakter membentuk suku kata & kata.


  • Bermakna

bahasa memiliki makna. webber (dalam New Collegiate Dictionary, 1981) menyampaikan bahwa bahasa merupakan alat yg sistematik untuk memberikan pemikiran dgn memakai gejala, suara-bunyi, kode atau ciri konvensional yg memiliki arti & dimengerti.

  • Komunikatif

bahasa merupakan metode komunikasi, yaitu berinteraksinya pembicara dgn pendengar.


  • Ada di masyarakat

bahasa tampil dlm banyak model, idiotek, dialek & bahasa itu sendiri. di samping itu, ada orang yg dapat menguasai lebih dr satu bahasa.


Fungsi Bahasa

Berikut ini terdapat beberapa fungsi bahasa, terdiri atas:


  1. Bahasa selaku fasilitas komunikasi

Bahasa Indonesia berfungsi sebagai alat komunikasi antara anggota penduduk . Fungsi tersebut dipakai dlm banyak sekali lingkungan, tingkatan, & kepentingan yg beraneka ragam, contohnya : komunikasi ilmiah, komunikasi bisnis, komunikasi kerja, & komunikasi sosial, & komunikasi budaya.


  1. Bahasa sebagai fasilitas integrasi & pembiasaan

Dengan bahasa orang mampu menyatakan hidup bareng dlm suatu ikatan. Misalnya : integritas kerja dlm suatu institusi, integritas karyawan dlm sebuah departemen, integritas keluarga, integritas kolaborasi dlm bidang bisnis, integritas berbangsa & bernegara.


  1. Bahasa sebagai sarana kendali sosial

Bahasa selaku kendali sosial berfungsi untuk mengontrol komunikasi agar orang yg terlibat dlm komunikasi dapat saling mengetahui. Masing-masing mengamati ucapan, sikap, & simbol-simbol lain yg pertanda arah komunikasi. Bahasa kendali ini dapat diwujudkan dlm bentuk : aturan, anggaran dasar, undang-undang & lain-lain.


  1. Bahasa selaku fasilitas mengerti diri

Dalam membangun karakter seseorang harus dapat mengetahui & mengidentifikasi kondisi dirinya apalagi dahulu. Ia mesti mampu menyebutkan peluangdirinya, kelemahan dirinya, kekuatan dirinya, talenta, kecerdasan, kesanggupan intelektualnya, kemauannya, tempramennya, & sebagainya. Pemahaman ini mencakup kemampuan fisik, emosi, inteligensi, kecerdasan, psikis, karakternya, psikososial, & lain-lain. Dari pengertian yg cermat atas dirinya, seseorang akan bisa membangun karakternya & mengorbitkan-nya ke arah pengembangan potensi & kemampuannya membuat suatu kreativitas baru.


  1. Bahasa sebagai fasilitas ekspresi diri

Bahasa selaku ekspresi diri dapat dilakukan dr tingkat yg paling sederhana sampai yg paling kompleks atau tingkat kesulitan yg sungguh tinggi. Ekspresi sederhana, misalnya, untuk menyatakan cinta (saya akan senatiasa setia, bangga & prihatin kepadamu), lapar (telah saatnya kita makan siang).


  1. Bahasa sebagai fasilitas memahami orang lain

Untuk menjamin efektifitas komunikasi, seseorang perlu memahami orang lain, mirip dlm mengerti dirinya. Dengan pemahaman terhadap seseorang, pemakaian bahasa mampu mengetahui aneka macam hal mencakup kondisi pribadinya: peluangbiologis, intelektual, emosional, kecerdasan, karakter, paradigma, yg melandasi pemikirannya, tipologi dasar tempramennya (sanguines, melankolis, kholeris, flagmatis), bakatnya, kesanggupan kreativitasnya, kemempuan inovasinya, motifasi pengembangan dirinya, & lain-lain.


  1. Bahasa sebagai sarana memperhatikan lingkungan sekitar

Bahasa sebagai alat untuk memperhatikan persoalan tersebut harus diupayakan kepastian konsep, kepastian makna, & kepastian proses berfikir sehingga dapat mengekspresikan hasil pengamatan tersebut dengan-cara pasti. Misalnya apa yg melatar belakangi pengamatan, bagaimana pemecahan masalahnya, mengidentifikasi objek yg diperhatikan, menjelaskan bagaimana cara (metode) mengamati, apa tujuan mengamati, bagaimana hasil observasi,. & apa kesimpulan.


  1. Bahasa sebagai fasilitas berfikir logis

Kemampuan berfikir logis memungkinkan seseorang dapat berfikir logis induktif, deduktif, karena – akibat, atau kronologis sehingga dapat menyusun konsep atau pemikiran dengan-cara terang, utuh & konseptual. Melalui proses berfikir logis, seseorang mampu memilih tindakan tepat yg mesti dikerjakan. Proses berfikir logis merupakn hal yg abstrak. Untuk itu, diperlukan bahasa yg efektif, sistematis, dgn ketepatan makna sehingga mampu melambangkan konsep yg abstrak tersebut menjadi aktual.


  1. Bahasa membangun kecerdasan

Kecerdasan berbahasa terkait dgn kemampuan menggunakan tata cara & fungsi bahasa dlm mengolah kata, kalimat, paragraf, wacana argumentasi, narasi, persuasi, deskripsi, analisis atau pemaparan, & kemampuan mengunakan ragam bahasa dengan-cara tepat sehingga menghasilkan kreativitas yg baru dlm berbagai bentuk & fungsi kebahasaan.


  1. Bahasa menyebarkan kecerdasan ganda

Selain kecerdasan berbahasa, seseorang dimungkinkan mempunyai beberapa kecerdasan sekaligus. Kecerdasan – kecerdasan tersebut dapat berkembang dengan-cara serentak. Selain memiliki kecerdasan berbahasa, orang yg rajin & mendalami bidang studinya dengan-cara serius dimungkinkan mempunyai kecerdasan yg produktif. Misalnya, spesi
alis program yg mendalami bahasa, ia dapat membuat kamus elektronik, atau membuat mesin penerjemah yg lebih akurat dibandingkan yg telah ada.


  1. Bahasa membangun karakter

Kecerdasan berbahasa memungkinkan seseorang mampu membuatkan karakternya lebih baik. Dengan kecerdasan bahasanya, seseorang mampu mengidentifikasi kemampuan diri & kesempatandiri. Dalam bentuk sederhana misalnya : rasa lapar, rasa cinta. Pada tingkat yg lebih kompleks , contohnya : bikin proposal yg menyatakan dirinya akan menbuat suatu proyek, kesanggupan untuk menulis suatu laporan.


  1. Bahasa Mengembangkan profesi

Proses pengembangan profesi diawali dgn pembelajaran dilanjutkan dgn pengembangan diri (kecerdasan) yg tak diperoleh selama proses pembelajaran, namun bertumpu pada pengalaman barunya. Proses berlanjut menuju pendakian puncak karier / profesi. Puncak pendakian karier tak akan tercapai tanpa komunikasi atau interaksi dgn kawan, pesaing & sumber pegangan ilmunya. Untuk itu semua kaum profesional membutuhkan ketajaman, kecermatan, & keefektifan dlm berbahasa sehingga mempu membuat kreatifitas baru dlm profesinya.


  1. Bahasa sarana membuat kreatifitas gres

Bahasa sebagai sarana berekspresi & komunikasi berkembang menjadi suatu pemikiran yg logis dimungkinkan untuk menyebarkan segala potensinya. Perkembangan itu sejalan dgn potensi akademik yg dikembangkannya. Melalui pendidikan yg kemudian berkembang menjadi suatu talenta intelektual. Bakat alam & talenta intelektual ini mampu meningkat impulsif menghasilkan suatu kretifitas yg gres.


Jenis Ragam Bahasa

Terdiri atas:


1. Berdasarkan pokok pembicaraan, ragam bahasa dibedakan antara lain atas:

  1. Ragam bahasa undang-undang
  2. Ragam bahasa jurnalistik
  3. Ragam bahasa ilmiah
  4. Ragam bahasa sastra


2. Berdasarkan media pembicaraan, ragam bahasa dibedakan atas:

  1. Ragam lisan yg antara lain meliputi:

    1. Ragam bahasa cakapan
    2. Ragam bahasa pidato
    3. Ragam bahasa kuliah
    4. Ragam bahasa panggung

  2. Ragam tulis yg antara lain meliputi:

    1. Ragam bahasa teknis
    2. Ragam bahasa undang-undang
    3. Ragam bahasa catatan
    4. Ragam bahasa surat


3. Ragam bahasa berdasarkan relasi antarpembiacra dibedakan menurut erat tidaknya pembicara

  1. Ragam bahasa resmi
  2. Ragam bahasa bersahabat
  3. Ragam bahasa agak resmi
  4. Ragam bahasa kalem
  5. dan sebagainya


Prinsip Bahasa

Terdiri atas:


  • Prinsip terpadu

Di dlm kurikulum tingkat pendidikan(KTSP), persyaratan kopetensi (SK) & kopetensi dasar(KD) Mata Pelajaran Bahasa Indonesia dipilih menjadi empat aspek   keahlian bahasa, yakni menyimak, beerbicara, membaca & menulis.


  • Prinsip apresiatif

Prisip apresiasi dlm kesibukan berbahasa merupakan wujud perhatian & penghargaan antar pelaku komunikasi, sehingga terbentuk kegiatan komunikasi yg serasi.


Daftar Pustaka:

  1. Chaer, Abdul. 2003. LinguistikUmum. Jakarta: RinekaCipta
  2. Alieva, N.F. dkk. 1991. Bahasa Indonesia: DeskripsidanTeori. Yogyakarta: Kanisius
  3. Al-Kasimi, Ali M. 1997. Linguistic and Bilingual Dictionary, Leiden: E.J. Brill
  4. Aitchison, Jean. 1972. General Linguistics. London: The English Universities Press Ltd
  5. Allan, Keith. 1986. Linguistic Meaning. Jilid I & II. London: Routledge and Kegan Paul
  6. Barber, C.L. 1972. The Story of Language. London: The Causer Press
  7. Bolinger, Dwight L. 1975. Aspects of Language. New York: Harcourt, Brace and Word Inc


Demikianlah pembahasan mengenai Ciri-Ciri Bahasa – Pengertian Menurut Para Ahli, Hakikat, Fungsi, Jenis & Prinsip mudah-mudahan dgn adanya ulasan tersebut dapat menambah wawasan & pengetahuan kalian semua,,, terima kasih banyak atas kunjungannya. 🙂 🙂 🙂


Baca Juga Artikel Lainnya:

  1. Angka Dalam Bahasa Arab
  2. Bahasa Pemrograman
  3. Bahasa Sansekerta ialah
  4. Tata Bahasa yakni

  Majas Antonomasia