√ Belajar Aksara Sunda Baku Lengkap dan Mudah

wargamasyarakat.org, Sampurasun baraya! Bissmillahirrahmanirrahiim, yuk kita belajar aksara Sunda baku atau huruf Sunda patokan selaku huruf kawasan Jawa Barat yg dipakai kini.

Sebelum melanjutkan pembahasan, boleh ya simkuringcurhat sedikit? siapa tahu bisa jadi motivasi buat ananda yg pertama kali mengenal tulisan Sunda.

Awalnya simkuringmengira berguru aksara daerah suku Sunda ini sukar banget. Apalagi melihat huruf-huruf Sunda yg unik. Tetapi setelah mencar ilmu; membaca-baca, menyimak, kemudian mencoba latihan menulisnya; Alhamdulillah paham.

Jangan leutik hate. Kamu pula bakal mampu asal leukeun belajar & berlatih. Seperti paribasa Sunda mengatakan, cikaracak ninggang batu laun-laun jadi legok.

Sejarah singkat askara Sunda baku

Masyarakat Sunda sudah mengenal karakter sekitar periode ke-5 Masehi, pada masa Kerajaan Tarumanagara. Hal itu tampak pada prasasti-prasasti yg sudah dibicarakan oleh Kern (1917) dlm buku berjudul Versvreide Geschriften; Inschripties van den Indichen Archipel.

Aksara Sunda antik mulai punah semenjak masa awal penjajahan. Saat itu penduduk Sunda dipaksa oleh penguasa & keadaan untuk meninggalkan identitas budayanya hingga masa kemerdekaan.

  √ Bedanya Pendék, Péndék dan Pondok dalam Bahasa Sunda

Penelitian pada karakter Sunda kuno mulai dilaksanakan pada tamat Abad XIX sampai pertengahan Abad XX.

Para peneliti ajaib mirip K. F. Holle & C. M. Pleyte bareng bumiputra mirip Atja & E. S. Ekadjati melaksanakan penelitian pada eksistensi naskah-naskah tua & prasasti yg bertuliskan abjad Sunda kuno.

Pada tahun 1996, Pemerintah Provinsi Jawa Barat kemudian memutuskan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 6 Tahun 1996 Tentang Pelestarian, Pembinaan & Pengembangan Bahasa, Sastra, & Aksara Sunda.

Kelak Perda tersebut diganti oleh Perda No. 5 tahun 2003 perihal Pemeliharaan Bahasa, Sastra, & Aksara Daerah. Dalam Perda ini dijelaskan bahwa bahasa tempat tergolong aksaranya wajib diajarkan baik di pendidikan formal maupun non formal di Jawa Barat.

Setahun kemudian, tepatnya pada 21 Oktober 1997 Universitas Padjadjaran (Unpad) berafiliasi dgn Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengadakan Lokakarya Askara Sunda di Kampus Unpad Jatinangor. Rumusannya kemudian dikaji oleh Tim Pengkajian Aksara Sunda.

Pada 16 Juni 1999 Gubernur Jawa Barat mempublikasikan Surat Keputusan Nomor 343/SK.614-Dis.PK/99 yg berisi penetapan hasil lokakarya & hasil pengkajian Tim sebagai Aksara Sunda Baku.

Sejak April 2008, abjad Sunda sudah resmi masuk ke dlm Unicode. Dengan dikauinya oleh Unicode, maka huruf Sunda mempunyai standarisasi font yang dapat ditulis dgn komputer.

Melalui perjuangan para relawan yg tergabung dlm Komunitas Urang Sunda di Internet (Kusnet), font Aksara Sunda bisa dimanfaatkan oleh masyarakat luas hingga dikenal oleh luar negeri.

Saat ini abjad Sunda sudah diperkenalkan dlm program-program kebudayaan Sunda di Bandung. Juga pada penulisan papan nama Dinas Pariwisata Kota Bandung, Kampus Yayasan Atikan Sunda, Museum Sri Baduga, & papan nama-nama jalan di Bandung, Bogor, & Tasikmalaya.

  √ Arti Kata Tiis dalam Kamus Bahasa Sunda

Itulah sekilas perihal sejarah huruf Sunda baku yg dikala ini digunakan.

Tipologi Aksara Sunda Baku

Aksara Sunda dibagi menjadi dua, yaitu abjad swara & abjad ngalagena. Ditambah dgn rarangkén yg berfungsi untuk mengubah huruf vokal & konsonan pada abjad ngalagena.

Aksara Sunda kuno berjumlah 25 buah yg terdiri atas 7 buah abjad swara (a, é, i, o, u, e, & eu) & 18 buah huruf ngalagena dgn susunan abjad ka-ga-nga ca-ja-nya ta-da-na pa-ba-ma ya-ra-la wa-sa-ha.

Sedangkan abjad Sunda baku atau karakter yg dipakai kini berjumlah 32 buah; terdiri atas 7 huruf swara (a, é, i, o, u, e, & eu) & 23 aksara ngalagena (ka-ga-nga, ca-ja-nya, ta-da-na, pa-ba-ma, ya-ra-la, wa-sa-ha, fa-va-qa-xa-za).

Pada abjad Sunda persyaratan yg digunakan kini sudah disertakan aksara ngalagena (fa-va-qa-xa-za) sebagai akhir terjadinya proses serapan komponen kosa kata aneh.

Arti & Lambang Aksara Swara

Aksara swara adalah tulisan vokal mandiri yg mampu berperan selaku sebuah suku kata (engang). Posisinya mampu di permulaan, tengah maupun simpulan kata (kecap).

Lambang huruf swara yaitu selaku berikut:

Lambang aksara Sunda Swara

Arti & Lambang Aksara Ngalegena

Aksara ngalagena yakni goresan pena konsonan yg berbunyi, dapat berperan sebagai sebuah kata maupun suku kata yg mampu menempati posisi awal, tengah maupun final suatu kata.

Lambang abjad ngalagena dr bunyi bahasa Sunda

Lambang aksara Sunda ngalagena

Lambang abjad ngalagena dr suara serapan

Lambang aksara Sunda ngalagena bunyi serapan

NOTE:

Susunan abjad karakter ngalagena baku ialah (ka-ga-nga, ca-ja-nya, ta-da-na, pa-ba-ma, ya-ra-la, wa-sa-ha, fa-va-qa-xa-za).

Agar mudah paham, pada prinsipnya karakter ngalagena sama dgn huruf konsonan dlm karakter latin (b c d f g h j k l m n dst. ditambah ng & ny) yg diberi suara dgn huruf vokal A (ba ca da fa ga ha ja ka la ma na dst. nga, nya).

Rarangkén

Rarangkén yaitu vokalisasi karakter Sunda. Rarangkén bisa disandingkan dgn aksara ngalagena maupun aksara swara.

  √ 25 Contoh Kalimat Tanya Sabaraha Bahasa Sunda dan Artinya

Jumlah rarangkén untuk disandingkan dgn aksara ngalagena ada 13 buah. Sedangkan rarangkén untuk abjad swara ada 3 buah. Posisi penempatan rarangkén ada yg di atas, sejajar atau di bawah lambang karakter.

Dengan rarangkén, bunyi vokal A pada huruf ngalagena mampu diubah menjadi I U E O É & EU. Contohnya kaganga, kalau diberi rarangkén  mampu berubah bunyi (miaslnya) jadi kogingu.

Rarangkén pula bisa meniadakan vokal mirip kogingu menjadi koging. Selain itu, bisa menyertakan huruf konsonan di tengah atau di selesai abjad ngalagena. Misalnya kaganga jadi kaganguh atau kagangar.

Masih gundah? Coba simak lambang-lambang rarangkén berikut ini.

Lambang & fungsi rarangkén yg ditulis di atas huruf ngalagena

 

Rarangken di atas lambang aksara sunda

Lambang & fungsi rarangkén yang ditulis di bawah karakter ngalagena

Rarangken di bawah lambang aksara sunda

Lambang & fungsi rarangkén yang ditulis sejajar dgn huruf ngalagena

Rarangken ditulis sejajar dgn aksara sunda

Lambang & fungsi rarangkén yang bisa disandingkan dgn huruf swara

1. Panglayar

Rarangken Panglayar Aksara Sunda

2. Panyecek

Rarangken Panyecek Aksara Sunda

3. Pangwisad

Rarangken pangwisad aksara swara

Angka

Aksara Sunda pula dilengkapi dgn lambang angka-angka dr 0 (nol) hingga 9 (sembilan). Lambang angka puluhan, ratusan, & seterusnya ditulis berderet dr kiri ke kanan, seperti metode penulisan angka Arab.

Ada beberapa lambang angka Sunda yg bentuknya ibarat dgn lambang huruf sehingga penulisan formasi lambang angka harus diapit oleh garis vertikal yg lebih tinggi dr lambang angka.

Lambang angka Sunda

Lambang angka aksara Sunda

Tanda baca karakter Sunda (Pungutasi)

Pungtuasi atau tanda baca karakter Sunda mengadopsi semua tanda baca pada huruf Latin. Aturan penulisan tanda baca tetap memakai tata cara tata tulis dgn huruf Latin yg berlaku saat ini.

Penulisan & penyebutan tanda baca yg dimaksud yakni koma ( , ), peun ‘titik’ ( . ), titik-koma ( ; ), deubeul peun ‘titik-dua’ ( :), panyeluk ‘tanda seru’ ( ! ), pananya ‘tanda tanya’ ( ? ), kekenteng ‘tanda kutip’ ( “ … “ ), panyambung ‘tanda hubung’ ( – ), tanda kurung (()), & sebagainya.

Ukuran tanda baca disesuaikan dgn ukuran abjad Sunda.

Ukuran bentuk huruf Sunda tolok ukur

Standar ukuran & bentuk aksara swara

Standar ukuran & bentuk aksara swara

Standar ukuran & bentuk huruf ngalagena

Standar ukuran & bentuk aksara ngalagena

Standar ukuran & bentuk rarangkén

Standar ukuran bentuk vokalisasi aksara Sunda

Standar ukuran & bentuk karakter angka

Standar ukuran bentuk rarangken angka Sunda

Contoh penulisan huruf Sunda

Berikut ini contoh kata yg memakai karakter Sunda baku.

Contoh penulisan aksara Sunda baku

Penjelasan: 

MASKARA, seluruhnya memakai lambang abjad ngalagena yaitu MA SA KA RA, pada lambang SA ditambah rarangkén pamaéh jadi S. Untuk teladan kata KALKUM, BULGUR, & NGUKNGÉK silakan kaji sendiri sambil latihan.

Cara penulisannya dlm contoh di atas ada dua macam. Cara yg pertama semua lambang abjad ditulis dengan-cara sejajar. Cara yg kedua lambang huruf berikutnya disimpan pada posisi rarangkén lambang huruf sebelumnya. Pada lambang SA itu kan ada pamaéh; pamaéhnya itu dihilangkan lalu lambang KA posisinya rapat di bawah lambang SA. Makara lambang KA ini posisinya seakan-akan mengganti rarangkén pamaéh (lebih ringkas).

Demikianlah, mudah-mudahan postingan ini bermanfaat.

Referensi:

Aksara Sunda Baku dr Wikipedia

Direktori Aksara Sunda untuk Unicode dr File.UPI.edu