√ Bedanya Dahar, Emam, Neda, dan Tuang

wargamasyarakat.org, Sampurasun baraya! Bahasa Sunda yakni bahasa kawasan Jawa Barat. Bahasa Sunda dikenal memiliki banyak sinonim atau persamaan kata & bertingkat-tingkat, yakni halus (lemes), loma, & bernafsu.

Satu kata dlm bahasa Indonesia bila diterjemahkan ke dlm bahasa Sunda bisa punya banyak kata. Salah satunya yg akan simkuringbahas pada artikel ini yakni macam-macam terjemah kata MAKAN dlm bahasa Sunda.

Bahasa Sundanya makan ini cukup banyak. Antara lain: dahar, emam, neda, tuang, madang, nyatu, ngalegleg, tetegek, ngalebok, dan lolodok.

Kata-kata tersebut memiliki arti yg sama, yakni makan namun penempatannya berbeda. Seperti sudah diterangkan di paragraf awal, bahasa Sunda memiliki tingkatan bahasa lemes, loma, dan agresif.

Bahasa lemes pula terbadi menjadi lemes untuk diri sendiri & lemes untuk orang lain. Tingkatan bahasa Sunda ini disebut undak usuk basa.

Baca juga: Undak Usuk Bahasa Sunda & Contohnya

Baik, simkuringakan coba jelaskan satu persatu kata dahar, emam, neda, tuang, madang, nyatu, ngalegleg, tetegek, ngalebok, dan lolodok semoga tak salah menggunakan dlm percakapan.

Dahar & Madang

Dahar artinya makan. Dahar tergolong ke dlm tingkatan loma, lazimnya dipakai dlm percakapan dgn orang yg sudah erat mirip sobat-sahabat. Sedangkan madang merupakan bahasa Sunda loma di Majalengka.

Kosakata Sunda yg bekerjasama dgn kata dahar antara lain:

Dahareun = sesuatu untuk dimakan

Kadaharan = makanan

Contohnya:

Urang can dahar ti isuk-isuk (Simkuring belum makan dr pagi).

Ka dieu yap di imah urang loba dahareun (Ke sini di rumahku banyak masakan).

Kadaharan urang Indonesia nyaeta sangu (Makanan orang Indonesia ialah nasi).

Emam

Emam yakni bahasa Sunda halus ‘makan’. Emam umumnya dipakai dlm percakapan dgn bawah umur atau diucapkan oleh bawah umur. Sesuatu untuk disantap disebutnya emameun.

Contoh: Mamah, ade hoyong emam (Mamah, ade mau makan)

Neda

Neda adalah bahasa Sunda halus dr kata makan. Neda dipakai untuk diri sendiri, tak baik dipakai untuk orang lain.

Contohnya:

Kela sakedap bade neda heula (Tunggu sebentar simkuringmau makan dahulu)

Tos neda ( simkuringsudah makan). Sebetulnya tak perlu disebutkan kata abdi tos neda, alasannya adalah neda sudah terang untuk aku. Misalnya tatkala ditawari makan, Aa bade tuang? jawabnya: moal, tos neda.

Tuang

Tuang pula tergolong bahasa Sunda halus dr kata makan, tetapi penggunaannya beda dgn kata emam & neda. Tuang digunakan untuk orang lain.

Contohnya:

Mangga urang tuang sareng (Mari kita makan bareng).

Bapa atos tuang? (Bapak telah makan?)

Ibu nuju tuang (Ibu sedang makan)

Ka dieu tuang heula (Ke sini makan dulu)

Nyatu, ngalegleg, tetegek, ngalebok, & lolodok

Nyatu, ngalegleg, tetegek, ngalebok, dan lolodok yaitu bahasa sunda bergairah dr kata makan. Kata-kata ini biasanya untuk binatang atau diucapkan oleh orang yg sedang murka.

Contohnya:

Kunaon nya hayam teu daekeun nyatu? (Kenapa ya ayam tak ingin makan?)

Naon itu nu dilegleg hayam? (Apa itu yg dimakan ayam?)

Baca juga: Bedanya Datang, Dongkap & Sumping

Demikian, gampang-mudahan bermanfaat.