Asam Basa Menurut Bronsted Lowry – Sebelumnya kita sudah membahas wacana teori asam basa pada pembahasan sebelumnya, pastinya tak gila lagi bagi kalian bila mendengar kata asam basa.
Asam basa mempunyai ciri khas masing-masing, asam ditandai dgn rasa masam & basa ditandai dgn rasa pahit, untuk dikenali bahwa sesuatu yg bersifat asam & basa tak bisa di cicipi lantaran sebagian ada yg bersifat toksit (racun).
Daftar Isi
Teori Asam Basa Menurut Browted Lowry
Teori asam basa banyak di kemukakan oleh beberapa ilmuan terkenal seperti Arhenius, Browted Lowry, & teori asam basa Lewis. Namun kini kita hanya konsentrasi pada teori asam basa berdasarkan Bronsted lowry.
Asam basa berdasarkan Bronsted Lowry melengkapi kekurangan dr teori Arrhenius yg menyatakan bahwa asam merupakan senyawa hidrogen yg jika dilarutkan dlm air akan menghaslkan ion H+ dlm larutan, sedangkan basa yakni sebuah senyawa yg bila dilarutkan dlm air akan menghasilkan ion OH– dlm larutan, tetapi pada teori Arrhenius tak dapat menjelaskan fakta-fakta yg baru didapatkan, karena hanya dapat menerangkan senyawa-senyawa dgn rumus kimia HA untuk asam & LOH untuk basa.
Baca juga: Indikator asam basa & hidrolisis garam
Teori asam basa Arrhenius ini tak mampu menerangkan bahwa CO2 dlm air bersifat asam atau NH3 dlm air bersifat basa. Kemudian pada tahun 1923 munculah 2 ilmuan berjulukan Johanes N. Bronsted (1879-1947) seorang ahli kimia dr Denmark & Thomas Lowry spesialis kimia dr Inggris.
Pada tahun 1923 mereka mengemukakan suatu desain tentang konsep asam basa, konsep tersebut diketahui dgn desain teori asam basa Bronsted Lowry yg menyatakan teori asam basa sebagai berikut “ Asam yakni senyawa yg dapat memperlihatkan proton (H+) pada senyawa lain. Disebut pula dgn donor proton. Sedangkan, Basa merupakan senyawa yg mendapatkan proton (H+) dr senyawa lain. Disebut pula aseptor proton”.
Persamaan asam basa Bronsted Lowry
Sekarang kita sudah bisa membedakan perbedaan dr ke dua teori asam basa tersebut, dgn memakai konsep asam basa menurut Bronsted Lowry maka dapat ditentukan suatu zat bersifat asam atau basa dgn menyaksikan kemampuan dr zat tersebut dlm serah terima proton (H+) dlm larutan.
Baca juga: Sifat kolegatif larutan
Dalam hal ini pelarut yg digunakan tak terbatas oleh pelarut air saja. Akan tetapi dapat berupa pelarut yg sering dijumpai di laboratorium, misalnya alkohol, amonia caor, & eter.
Berikut beberapa umpamanya:
Kedua senyawa HCl & CH3COOH ini yakni asam karena mampu menawarkan ion H+ (proton) pada H2O. Kedua senyawa ini disebut sebagai donor proton.
Sedangkan Cl– & CH3COO– ialah basa lantaran mampu mendapatkan ion H+ (proton) pada H3O+. Kedua senyawa ini disebut selaku peserta proton. Sementara itu, ion H3O+ disebut asam konjugasi, lantaran terdapat kelebihan proton dibandingkan zat asalnya.
Pasangan lain mirip HCl & Cl– serta CH3COOH & CH3COO– disebut pasangan asam basa konjugasi. Secara umum menurut teori asam basa Bronsted Lowry dlm reaksi berikut:
Contoh asam basa Bronsted Lowry
Untuk acuan asam basa Bronsted Lowry ini perhatikanlah tabel berikut:
Tabel 1. Contoh asam basa menurut Bronsted & Lowry
Model atom Bronsted Lowry mendefinisikan suatu spesi selaku asam atau basa menurut fungsinya di dlm reaksi asam basa atau reaksi transfer proton.
Oleh alasannya adalah itu, beberapa spesi dlm reaksi asam basa dapat berperan sebagai asam atau basa. Suatu spesi yg dapat bereaksi selaku asam atau basa & bergantung pada jenis pereaksinya dinamaka ampiporotik.
Contoh:
Pada reaski yg pertama, air bereaksi selaku asam dgn basa NH3, sedangkan pada reaksi kedua, air bereaksi sebagai basa dgn asam CH3COOH.
Baca juga: Kemolalan & Kemolaran
Dari banyak klarifikasi di atas maka dapat di simpulkan bahwa rancangan asam basa berdasarkan Bronsted Lowry mempunyai cangkupan yg lebih luas, karena hal-hal selaku berikut:
- Konsep asam basa Bronsted Lowry tak terbatas dlm pelarut air saja, tetapi pula menjelaskan reaksi asam basa dlm pelarut lain mirip alkohol & eter.
- Konsep asam basa Bronsted Lowry tak cuma berupa molekul, tetapi pula mampu berupa kation atau anion. Asam basa Bronsted Lowry mampu menerangkan sifat asam dr NH4Cl dimana NH4Cl yg bersifat asam ialah NH4+ lantaran dlm air dapat melepas proton.
Asam & Basa
Konjugasi
Jika satu asam melepas satu proton maka akan membentuk spesi yg disebut dgn basa konjugasi dari asam tersebut. Sedangkan basa yg telah menerima proton menjadi asam komjugasi. Seperti pada tabel berikut:
Tabel 2. Pembentukan asam konjugasi & basa konjugasi
Kelebihan Dan
Kelemahan Teori Asam Basa Bronsted Lowry
Teori asam-basa Bronsted-Lowry mempunyai keunggulan & kekurangan sebagai berikut:
Keunggulan
Dalam teori asam basa Bronsted Lowry tak ada zat yg bersifat netral. Menurut Bronsted Lowry, setiap zat akan bersifat asam atau basa bergantung apakah ia mendapatkan atau melepaskan proton ion (H+). Selain itu, teori asam basa Bronsted Lowry bersifat luas, tak hanya bergantung pada pelepasan ion H+ atau OH+, contohnya senyawa NH2–.
Senyawa itu sulit diputuskan sifat asam-basanya berdasarkan teori asam basa Bronsted Lowry, senyawa tersebut mampu ditentukan sifatnya sesuai pasangan reaksinya.
Kelemahan
Kelemahan utama dr teori asam basa bronsted lowry yakni bahwa untuk pelarut yg tak mengandung proton tak mampu dipakai. Kelemahan yang lain, sifat suatu zat tak niscaya & sungguh bergantung pada pasangan reaksinya. Misalnya, H2O bersifat asam jika bereaksi dgn NH3 namun bersifat basa kalau beraksi dgn CH3COOH.
Baca juga: Larutan elektrolit & non elektrolit
Oke, setuju hingga disini dulu pembahasan kita tentang Asam Basa Menurut Bronsted Lowry ini. Kalau ada yg ingin ditanyakan silahkan di kolom komentar yaa. Terimakasih 🙂
Daftar Pustaka
Harnanto Ari & Ruminten. (2009). Kimia Untuk Sekolah Menengan Atas Dan MA Kelas XI. Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta.
Utami Budi, dkk. (2009). Kimia Untuk SMA/MA Kelas X1 Program Ilmu Alam: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta