√ Arti Peribahasa Legok Tapak Genteng Kadek

wargamasyarakat.org, Salam Haneut! Legok tapak genteng kadek merupakan salah satu dr sekian banyak paribasa (peribahasa) Sunda. Cara penulisan yg benar berdasarkan ejaan basa Sunda yaitu legok tapak genténg kadék.

Paribasa termasuk ke dlm pakeman basa, kata-katanya telah ngantet & tak mampu diubah lagi. Jika diubah, maka artinya pun aka berubah pula.

Baca juga: Arti & Contoh Pakeman Basa Sunda Lengkap

Makna kiasan

Makna kiasan dr paribasa legok tapak genteng kadek adalah banyak pengalaman dlm hidupnya. Karena pengalamannya itu maka ia berwawasan luas, menjadi spesialis atau menguasai bidang tertentu.

Orang yg legok tapak genteng kadek lazimnya sudah merasakan berbagai pengalaman tertentu; baik pahit maupun cantik selama hidupnya.

Ada pepatah yg mengatakan, ‘pengalaman yakni guru yg paling berguna’. Oleh alasannya adalah itu, selain mempelajari teori, kita pula perlu menimba ilmu dr orang-orang yg sudah berpengalaman dlm bidang tertentu.

Kita pula mesti selalu berguru dr pengalaman diri sendiri. Pepatah pula menyampaikan, ‘jangan jatuh di lubang yg sama’.

Baca juga: 25 Pepatah Sunda Kolot Baheula & Artinya

Arti kamus

Dilihat dr purwakantinya, paribasa legok tapak genténg kadék mengandung termasuk kecap kantetan yg murwakanti. Ada kemiripan suara pada kata genténg & kadék (é).

Baca juga: Arti, Jenis, & Contoh Purwakanti

Arti kata-kata penyusun peribahasa tersebut menurut kamus ialah:

  • Legok : lekuk
  • Tapak : jejak; bekas telapak kaki
  • Genténg : lekuk
  • Kagék : menebas; menetak dgn golok

Jika diterjemahkan menurut kamus, artinya: lekuk bekas telapak kaki lekuk bekas tebasan golok. Kiasan lekuk telapak kaki yaitu orang yg sudah berlangsung/ melakukan perjalanan, lekuk bekas tebasan golok kiasannya telah melaksanakan pekerjaan (ada bekas tindakan).

Orang yg telah melangkah & melaksanakan sesuatu niscaya ia punya pengalaman dlm hidupnya, baik pahit maupun cantik.

Peribahasa Indonesia yg artinya mirip dgn legok tapak genteng kadek ialah telah banyak makan asam garam kehidupan. Bisa jadi alasannya adalah umurnya lebih tua dr kita, atau mampu jadi umurnya lebih muda namun lebih dulu mengalami sesuatu dr kita.

Contoh penerapan dlm kalimat:

Kang Abdal Syukur mah tos legok tapak genténg kadék dina widang naék gunung. Anjeunna tos 10 taun sok resep naék gunung, kagungan dasar élmu ti organisasi SAR sareng pecinta alam, katumbu deui tos sababaraha taun jadi guide di Garut Adventure.

Artinya: Kang Abdal Syukur telah terlatih dlm bidang pendakian gunung. Ia telah 10 tahun suka muncak, punya dasar ilmu dr organisasi SAR & pecinta alam, ditambah lagi sudah bertahun-tahun jadi guide di Garut Adventure.

Baca juga: Arti Cikaracak Ninggang Batu Laun-laun Kaprikornus Legok

Demikianlah klarifikasi perihal arti peribahasa Sunda legok tapak genteng kadek & acuan kalimatnya. Semoga berfaedah.

  √ Arti Peribahasa Ngagoreng Daging ku Gajih