√ Arti, Jenis, dan Contoh Morfem dalam Bahasa Sunda

wargamasyarakat.org, Salam Haneut! Belajar tata kecap Sunda dengan-cara otomatis akan belajar tentang morfem. Tata kecap dlm bahasa Indonesia disebut morfologi.

Penjelasan mengenai tata kecap silakan baca mengenali tata kecap atau morfologi bahasa Sunda.

Bentuk kata yg mengandung arti, baik arti leksikal maupun gramatikal disebut wangun katatabasaan (gramatikal). Bentuk gramatikal terkecil yg mengandung arti disebut morfem.

Pengertian & Jenis-jenis Morfem Basa Sunda

Morfem bisa diartikan selaku bentuk kata terkecil yg mengandung arti gramatikal. Morfem berfungsi sebagai unsur pembentuk kata. Kata yg dibangun oleh satu morfem disebut kecap salancar, sedangkan kata yg dibangun oleh dua morfem atau lebih disebut kecap rékaan.

Morfem bisa sama dgn kata, mampu pula tidak. Intinya tak semua morfem berbentuk kata. Oleh karena itu, bentuk morfem bisa dibedakan menjadi morfem dasar & morfem imbuhan.

Morfem Dasar

Morfem dasar ialah materi dasar pembentukan kata, baik membentuk kata dasar (kecap salancar) maupun kata turunan (kecap rékaan).

Morfem dasar mampu pula disebut leksem atau dlm bahasa Sunda disebut bakal kecap. Kaitannya dgn proses pembentukan kata yg disebut proses morfologis atau morfemis, ‘bakal kecap’ ialah bahan dasar, sedangkan ‘kecap atau kata’ merupakan hasil.

Morfem dasar atau bakal kecap dibentuk oleh jangkar kecap, yakni engang (suku kata) yg menjadi asal pembentukan bakal kecap. Jangkar bersifat fonestemis serta jadi bakal kecap atau kecap jikalau ditambah formatif (pamaseuk). Contohnya, but ditambah pamaseuk ge- jadi gebut; brut ditambah pamaseuk se- jadi sebrut, jsb.

  √ Contoh Rarangken Tengah atau Sisipan dalam Bahasa Sunda

Bakal kecap terbagi atas tiga macam, yaitu:

  • Cakal, yaitu bakal kecap yg mempunyai arti leksikal & bersifat terikat (kauger). Cakal tak mampu langsung menjadi kata, namun harus digabungkan dgn cakal atau morfem imbuhan. Contohnya: heluk ditambah imbuhan nga- jadi ngaheluk (menunduk), hili ditambah imbuhan pa- jadi pahili (tertukar), dll.
  • Bagal kecap, yakni bakal kecap yg memiliki arti leksikal & bersifat semi bebas sehingga bisa dibentuk jadi perintah. Contonya: baca, tulis, inum, cokot, tajong, tincak, teunggeul, dll.
  • Puhu kecap, yakni bakal kecap yg memiliki arti leksikal, bersifat bebas, & mampu pribadi jadi kata dlm ucapan atau kalimat. Contohnya: dahar, diuk, leumpang, lumpat, dll.

Intinya, morfem dasar atau bakal kecap dibangun oleh jangkar. Dilihat dr sifatnya, bakal kecap ada yg bersifat bebas, semi bebas, & terikat.

Morfem dasar bebas mampu langsung jadi kata, disebut morfem bebas atau puhu kecap. Morfem dasar semi bebas bisa jadi kata bentuk perintah disebut bagal kecap. Morfem dasar terikat (kauger) yg tak bisa langsung jadi kata disebut cakal.

Kata yg dibangun oleh satu morfem disebutnya kecap salancar (kata dasar).

Morfem Imbuhan

Morfem imbuhan yakni materi baku pembentuk kata yg bersifat kauger (terikat), dlm bahasa Sunda disebut pula pangwuwuh kecap.

Pangwuwuh kecap terbagi atas empat macam, yaitu:

  • Rarangken (afiks), yaitu morfem bersifat terikat yg diimbuhkan pada morfem dasar & mempunyai arti gramatikal. Rarangken terbagi lagi menjadi rarangken hareup (awalan), rarangken tengah atau seselan (sisipan), rarangken tukang (akhiran), barungan, & adonan. Contohnya: ting- dlm kata tinggorowok.

Baca juga: Rarangken atau Imbuhan Bahasa Sunda Lengkap

  • Pangdeudeul (proleksem), yaitu morfem yg bersifat terikat yg ditempelkan pada cakal, bagal, atau puhu kecap. Contohnya: barang- dalam kata barangbeuli.
  • Pamaseuk (formatif), yakni engang (suku kata) yg ditempelkan atau disisipkan pada jangkar kecap. Contohnya: ge- dlm kata geblug.
  • Sénggéh (klitik), yaitu morfem terikat yg ditambahkan pada kata, telah memiliki arti leksikal, & umumnya selaku pengganti milik. Klitik terbagi menjadi proklitik & enklitik. Proklitik yaitu klitik yg disimpan di depan kata, contohnya pun- dlm kata pun bojo. Enklitik yakni klitik yg disimpan di final kata, misalnya -na dlm kata imahna.

Kata yg dibangun oleh dua morfem atau lebih disebut kecap rékaan. Contohnya:

  • Piindung (dari pi- + indung)
  • Indung-indungan (reduplikasi dr kata indung + -an)
  • Indung bapa (dari kata indung & bapa)
  • Anaking (singkatan dr kata anak & aing)

Kecap rékaan dibagi lagi menjadi kecap rundayan, kecap rajekan, kecap kantetan, & kecap wancahan.

Demikianlah, gampang-mudahan penjelasan ini bermanfaat.