wargamasyarakat.org, Salam Haneut! Salah satu babasan atau perumpamaan Sunda yg populer di kalangan masyarakat Sunda yakni buntut kasiran. Pakeman basa ini sering diucapkan dlm percakapan sehari-hari.
Pengertian, terjemahan, makna, atau arti buntut kasiran yakni pelit; koret, pedit, kumed, cap jahé méré gé hésé. Babasan ini menggambarkan sifat orang yg pelit atau tak mau mengembangkan pada orang lain sehingga mampu jadi babasan untuk menyindir.
Contoh kalimat:
- Kang Dadang jeung Ceu Ikoh mah nyetél, saruana buntut kasiran. Artinya Bang Dadang & Mbak Ikoh harmonis, sama-sama pelit.
- Jelema anu anu buntut kasiran mah tong boro ku batur, najan ku dulur oge tara kaasaan rejekina. Artinya, orang yg pelit itu jangankan oleh orang lain, oleh saudara pun tak mampu dimintai/dipinjami.
- Hirup téh ulah sok buntut kasiran & harta mah moal dibawa paéh. Artinya hidup itu jangan pelit karena harta tak akan dibawa mati.
Lawannya sifat pelit adalah gemar memberi, bahasa Sundanya yakni béréhan atau balabah. Sifat pelit merupakan sifat tercela, oleh karena itu mesti disingkirkan. Dalam rejeki yg kita dapatkan, terdapat hak-hak orang lain. Perbanyak sedekah mudah-mudahan rejekinya tambah berkah.
Morfologi & arti kata-kata penyusunnya
Babasan tadi merupakan kecap kantetan barang. Morfologi & arti kata-katanya yaitu selaku berikut:
Buntut /bun-tut/ artinya ekor, merupakan kecap barang (nomina). Dilihat dr bentuknya merupakan kecap salancar yg dibentuk oleh satu morfem dasar bebas.
Kecap rékaan (turunan):
Buntutan – denotasi: berbuntut; berekor, konotasi: minta lagi kuliner yg sudah habis.
Buntutna – ekornya.
Bubuntut – ekor layang-layang.
Kasiran /ka-si-ran/ – mirip jangkrik; menyerupai jangkrik (kecap sipat). Kecap kasiran asalnya dr kata kasir, yaitu serangka ‘sejenis jangkrik’ (nomina). Bentuk kata kasiran ialah kecap rundayan, hasil menambahkan rarangkén tukang -an pada kata dasar ‘kasir’.
Baca juga: 444 Babasan Sunda & Artinya
Demikianlah, gampang-mudahan bermanfaat.