√ Arti Bru di Juru Bro di Panto Ngalayah di Tengah Imah

wargamasyarakat.org, Salam Haneut! Bru di juru bro di panto ngalayah di tengah imah merupakan pakeman basa. Arti pakeman basa yaitu rangkaian kata yg susunannya suda tentu, tak mampu diubah, & mengandung makna kiasan yg berlainan dr kata-kata penyusunnya.

Pakeman basa terbagi atas beberapa jenis, di antaranya paribasa (peribahasa), babasan (ungkapan), kapamalian (larangan orangtua), & lain-lain.

Peribahasa & babasan Sunda jumlahnya ada ratusan, bahkan lebih dr 1.000. Salah satu peribahasa Sunda yg sungguh populer yaitu bru di ‘juru bro di panto ngalayah di tengah imah’.

Baca juga: 555 Paribasa Sunda & Artinya

Pengertian, definisi, makna, atau arti bru di juru bro di panto ngalayah di tengah imah yakni kaya raya. Saking kayanya & saking barangnya banyak, sampai-hingga menyimpan barang pun tak terang tempatnya.

Menurut pemahaman bahasa Sunda, bru di juru bro di panto ngalayah di tengah imah hartina nya éta jalma anu kacida beungharna nepi ka barangteundeun ogé teu puguh tempatna bakating ku loba barangna.

Kalau melihat program berita selebritas di televisi, banyak artis papan atas Indonesia yg barang-barang di rumahnya sangat banyak. Lemari busana pun jumlahnya hingga puluhan hingga ia lupa suatu barang ditaruh di mana. Nah, mirip itulah citra konkret dr paribasa bru di juru bro di panto ngalayah di tengah imah.

Arti kata-kata penyusunnya berdasarkan kamus bahasa Sunda

Bru merupakan kecap panganteur untuk kata nambru (menumpuk; teronggok). Kata nambru asalnya dr kata tambru yg memiliki arti tumpuk; onggok.

Di juru artinya di sudut rumah; sudut bangunan; sudut ruangan.

Bro termasuk kecap panganteur yg mengandung arti ‘faktor inkoatif’ (perbuatan permulaan) untuk menyimpan atau memberi sesuatu dlm jumlah besar.

Di panto artinya di pintu.

Ngalayah artinya awut-awutan di mana-mana.

Di tengah imah artinya di ruang tengah rumah.

Terjemahan bru di juru bro di panto ngalayah di tengah imah menurut kamus bahasa Sunda – Indonesia, yaitu menumpuk di sudut, di pintu, & berantakan di tengah rumah. Makna kiasannya yaitu orang kaya raya, barangnya berbagai sampai memenuhi setiap ruangan rumahnya.

Dilihat dr purwakantinya, peribahasa tadi merupakan peribahasa yg murwakanti maduswara. Purwakanti artinya rima atau kemiripan bunyi. Selengkapnya silakan baca: Arti, Jenis, & Contoh Purwakanti Bahasa Sunda.

Kecap panganteur bru murwakanti dgn di juru (u u). Kata bro murwakanti dgn di panto (o o), & kata ngalayah murwakanti dgn kata di tengah imah (a a).

Paribasa ini kadang suka ditambahan dgn kecap kantetan lubak libuk teu kalebok. Artinya sangat banyak hingga tak kemakan. Dari sisi gaya bahasanya, peribahasa yg satu ini mengandung majas atau gaya basa rarahulan, nyaéta rakitan basa anu kaleuleuwihi atawa digedé-gedékeun, boh gedéna boh leutikna.

Pada kenyataannya, meskipun harta kekayaan sungguh banyak, menyimpannya mungkin tak menumpuk & acak-acakan di mana-mana. Apalagi sekarang zamannya jasa perbankan. Uang ratusan juta, bahkan triliunan rupiah mampu ada dlm sebuah kartu.

Baca juga: Arti Peribahasa Caringcing Pageuh Kancing Saringset Pageuh Iket

Demikianlah, gampang-mudahan berguna.