Daftar Isi
Pengertian Morfologi
Morfologi adalah cabang linguistik yg mengidentifikasi satuan-satuan dasar bahasa sebagai satuan gramatikal. Morfologi mempelajari seluk beluk bentuk serta fungsi perubahan-perubahan bentuk kata itu, baik fungsi gramatik maupun fungsi semantik.
Definisi Morfologi Menurut Beberapa Ahli
- Zaenal Arifin & Juaiyah “Morfologi: Bentuk, Makna, & Fungsi”, Morfologi yakni ilmu bahasa wacana seluk-beluk bentuk kata (struktur kata)
- J. W. M. Verhaar “Asas-Asas Linguistik Umum”, Morfologi ialah cabang linguistik yg mengidentifikasi satuan-satuan dasar bahasa selaku satuan gramatikal.
- J. W M. Verhaar “Pengantar Linguistik”, Morfologi ialah bidang linguistik yg mempelajari susunan potongan-serpihan kata dengan-cara gramatikal.
- Menurut Ramlan (1978:2) Morfologi ialah kepingan dr ilmu bahasa yg membicarakan atau mempelajari seluk beluk struktur kata serta pengaruh pergantian-pergantian struktur kata kepada golongan & arti kata.
- Menurut Nida (1974: 1) menyatakan bahwa morfologi ialah suatu kajian ihwal morfem-morfem & penyusunan morfem dlm rangka pembentukan kata. Sumber: Syahwin Nikelas “Pengantar Linguistik Untuk Guru Bahasa”
- Menurut Cristal ( 198 : 232 – 233 ), morfologi ialah cabang tata bahasa yg menelaah struktur atau bentuk kata, utamanya lewat pengguanaan morfem. Morfologi pada umumnya dibagi ke dlm dua bidang : yakni telaah infleksi (inflectional morfhology ). Dan telaah pembentukan kata (lexical or derivational morphology).
Analisi morfemik kepingan dr telaah linguistik sikronis ; analisis morfologis diterapkan kepada telaah historis. Analisis morfologis dijalankan dlm aneka macam bentuk. Satu pendekatan menciptakan telaah distribusional morfem & varian morfemis yg timbul dlm kata ( analisis susunan morfotaktis ). Suatu model pemerian yg memandang hubungan antara kata – kata selaku proses derivasi.
Dalam linguistic generative, morfologi & sintaksis tak dilihat selaku dua tingkat terpisah ; kaidah – kaidah dr tata bahasa berlaku bagi struktur kata, mirip halnya terhadap frasa & kalimat, & rancangan – rancangan morfologis cuma timbul sebagai titik dimana output komponen sintaksis harus diberikan representasi fonologi lewat kaidah – kaidah morfofonologis.
- Menurut Bauer ( 1983 : 33 ), morfologi membicarakan struktur internal bentuk kata. Dalam morfologi, analisis membagi bentuk kata ke dlm formatif komponennya, & berusaha untuk menjelaskan kemunculan setiap formatif. Morfologi mampu dibagi ke dlm dua cabang utama, yakni morfologi infleksional & pembentukan kata yg disebut morfologis leksikal.
Morfologi infleksional membicarakan leksem – leksem baru dr pemajemukan kata ( komposisi ). Deriviasi memiliki masalah dgn pembentukan leksem gres dr dua atau lebih metode berpotensi. Derivasi kadang – kadang pula dibagi ke dlm derivasi menjaga kelas (class-maintaining derivation) dan derivasi pergantian kelas (class-changing derivation).
- Menurut rumandji ( 1993:2), morfologi mengcakup kata, bagiannya, & prosesnya. Menurut O’ Grady & Dobrovolsky (1989:89-90), morofologi yakni komponen tata bahasa generative tranformasional (TTG) yg membicarakan struktur internal kata.
Baca Juga : Tumbuhan Berbiji – Ciri, Struktur, Reproduksi & Klasifikasi
Teori morfologi umum yg memiliki masalah dgn pembahasan dengan-cara sempurna mengenai jenis – jenis kaidah morfologi yg dapat didapatkan dlm bahasa – bahasa alamiah. Morfologi khusus merupakan seperangkat kaidah yg mempunyai fungsi ganda.
Pertama, kaidah – kaidah ini berurusan dgn pembentukan kata gres. Kedua, kaidah – kaidah ini mewakili wawasan penutur orisinil yg tak disadari ihwal struktur internal kata yg sudah ada dlm bahasanya.
Fungsi Morfologi
-
Untuk mengenali bagaimana pergeseran-pergeseran bentuk kata, baik dr fungsi gramatik maupun semantik .
-
Mengetahui bagaimana seluk-beluk kata
-
Mengetahui bagaimana sebuah arti yg timbul akhir peristiwa gramatik
-
Mempelajari peristiwa-insiden biasa , kejadian yg berturut-turut terjadi, atau dgn kata lain selaku metode dlm bahasa
Tujuan Morfologi
-
Membahas dilema morfem & kata
-
Membahas problem unit-unit gramatikal
-
Membahas dilema prinsip pengenalan morfem
-
Membahas duduk perkara klasifikasi morfem
-
Membahas dilema proses morfologis
-
Membahas masalah morfofonemik
-
Membahas problem fungsi & makna afiksasi
-
Membahas persoalan kategori kata
Baca Juga : Pembelahan Meiosis
Morfologi atau tata bentuk ada pula yg menyebutnya morphemics yaitu bidang linguistik yg mempelajari susunan cuilan-kepingan kata dengan-cara gramatikal (Verhaar, 1984 : 52). Dengan perkataan lain, morfologi mempelajari & menganalisis struktur, bentuk, & pembagian terstruktur mengenai kata-kata. Dalam linguistik bahasa Arab, morfologi ini disebut tasrif, yakni pergeseran sebuah bentuk (asal) kata menjadi bermacam-macam bentuk untuk menerima makna yg berlawanan (gres). Tanpa pergeseran bentuk ini, maka yg berbeda tak akan terbentuk (Alwasilah, 1983 : 101).
Adaptasi morfologi meliputi penyesuaian diri makhluk hidup dgn ditandai adanya bentuk tertentu dr cuilan badan mahkluk hidup biar mampu menjaga kelangsungan hidupnya. Lingkungan hidup yg berbeda menimbulkan penyesuaian morfologi yg berlawanan pula.
Adaptasi Morfologi pada Tumbuhan
Morfologi tanaman merupakan ilmu yg mempelajari bentuk fisik & struktur tubuh dr flora, morfologi berasal dr bahasa Latin morphus yg berarti wujud atau bentuk, & logos yg mempunyai arti ilmu. Morfologi
tanaman berlainan dgn anatomi tanaman yg dengan-cara khusus mempelajari struktur internal tumbuhan pada tingkat mikroskopis.
Morfologi tumbuhan memiliki kegunaan untuk mengidentifikasi tanaman dengan-cara visual, dgn begitu keragaman tumbuhan yg sangat besar mampu dikenali & diklasifikasikan serta diberi nama yg tepat untuk setiap kalangan yg terbentuk, ilmu yg mempelajari pembagian terstruktur mengenai serta sumbangan nama tumbuhan ialah taksonomi flora.
- Bagian-serpihan Tumbuhan
Bagian tanaman yg dengan-cara aktual dapat memberikan perbedaan (diferensiasi) dinamakan kormus yg merupakan kepingan pokok tumbuhan, terdiri dr tiga serpihan yakni:
- Akar (radix).
- Batang (caulis).
- Daun (folium).
Organ-organ lain mampu digolongkan selaku organ sekunder alasannya adalah terbentuk dr modifikasi bagian pokok atau variasi bagian-bagian pokok yakni:
Baca Juga : Tumbuhan Lumut – Ciri, Metagenesis, Struktur & Klasifikasi
- Kuncup (gemma), modifikasi dr batang & daun.
- Bunga (flos), modifikasi dr batang & daun.
- Duri (spina), modifikasi dr dahan maupun daun.
Alat-alat pembelit (cirrhus), dapat berupa modifikasi daun maupun dahan.
- Umbi (tuber), modifikasi dr batang.
- Rimpang (rhizome), modifikasi dr batang beserta daun-daunnya.
- Umbi lapis (bulbus), modifikasi dr batang & daun.
Selain itu pada organ tanaman tertentu dapat ditemukan alat-alat lain yg biasanya lebih kecil atau lebih halus yg dinamakan alat tambahan atau alat aksesori (organa accessoria), contohnya:
- Rambut atau bulu (pilus)
- Sisik (lepis)
- Lentisel (lenticulus)
- Alat hara
Masing-masing organ flora mempunyai fungsi untuk menunjang kehidupan tumbuhan, organ yg berhubungan dgn penelusuran serta absorpsi masakan bagi flora disebut alat hara (organum nutritivum) yg terdiri dr daun, batang, & akar.
Baca Juga : Pteridophyta
Bentuk daun yg berbeda-beda sesuai dgn tempat hidupnya.
- Daun teratai yg tipis memungkinkan tanaman teratai ringan & tak banyak menyimpan air sedangkan bentuk daun yg lebar memungkinkan jumlah stomata yg banyak sehingga proses penguapan berjalan lebih singkat. Tanaman teratai merupakan salah satu pola tanaman yg hidup di air (Hidrofit).
- Duri yg tumbuh pada tumbuhan kaktus bahu-membahu yakni daun yg mereduksi menjadi duri yg bertujuan untuk mengurangi penguapan Kaktus merupakan salah satu pola tumbuhan yg hidup di daerahkurang air (Xerofit).
- Daun yg lebar pada tumbuhan talas memungkinkan jumlah stomata yg banyak sehingga penguapan akan berjalan lebih singkat. Tanaman talas merupakan salah satu teladan flora yg hidup di daerah lembab (Higrofit)
- Pohon pinus di gunung mempunyai daun yg kecil panjang agar mampu mengurangi tekanan dr angin yg berhembus
- Bentuk akar yg berlainan-beda sesuai dgn tempat hidupnya.
- Akar serabut & panjang pada tanaman kaktus memungkinkan jangkauan yg lebih jauh untuk mendapatkan sumber air.
- Bakau memiliki perakaran tunjang yg bisa menyangga berdirinya batang & selaku alat bantu dlm perembesan oksigen.
Baca Juga : Plastida
Adaptasi Morfologi pada binatang :
- Berbagai macam bentuk paruh burung sesuai dgn jenis makanannya
-
Paruh belibis pada pangkalnya terdapat bentuk mirip sisir, berkhasiat menyaring kuliner dr air & lumpur.
-
paruh burung pipit bentuknya pendek tebal & runcing berfungsi untuk memecah biji-bijian
-
Paruh burung rajawali, bentuknya runcing, agak panjang dgn ujung yg membengkok, sesuai dgn jenis makanannya yakni daging.
-
Paruh burung kolibri panjang, kecil, & runcing sesuai dgn jenis m akanannya yaitu madu bunga. Burung kolibri mengambil madu bunga dgn cara menghisap
-
Paruh burung pelikan, pangkalnya berbentuk mirip sisir untuk menyaring masakan yg berupa udang atau ikan.
- Berbagai macam cakar/kaki burung
-
Bebek kakinya berselaput diantara ruas jarinya untuk berenang & berjalan di atas tanah berlumpur
-
Kaki ayam sangat baik dipakai untuk mengais makanan di tanah
-
Kaki burung kutilang mempunyai jari kaki panjang & semua jari kaki terletak dlm satu bidang datar sesuai fungsinya untuk hinggap atau bertengger di ranting pohon
-
Cakar burung rajawali ukurannya pendek, sangat berpengaruh & tajam sangat cocok untuk mencengkeram magsa atau daging
- Berbagai tipe ekspresi serangga
-
Tipe mulut penggigit mempunyai rahang atas & rahang bawah yg berpengaruh untuk menggigit kuliner. misalnya: jangkrik, belalang, kecoa & lipas Gambar tipe verbal penggigit
-
Tipe mulut penghisap & penjilat dijumpai pada lebah & lalat Gambar t ipe mulut penghisap & penjilat
-
Tipe ekspresi penusuk & penghisap memiliki pecahan rahang seperti pipa kecil yg panjang, runcing, & besar lengan berkuasa sehingga dapat dipakai untuk menusuk menghisap. Dijumpai pada serangga seperti nyamuk.
-
Tipe lisan penghisap ;bentuknya mirip belalai kecil yg mampu digulung yg
dipakai untuk menghisap madu bunga. Dijumpai pada serangga kupu-kupu
- Bentuk-bentuk lain adaptasi morfologi pada binatang:
-
Unta memiliki kantong yg bisa menyimpan air hingga 30 liter selaku persediaan jika sulit menemukan air minum Unta memiliki kantong penyimpan air dlm tubuhnya.
-
Reptil gurun biasanya memiliki kulit yg tebal untuk melindungi diri dr kehilangan air yg berlebihan. Kadal gurun berkulit tebal
-
Harimau memiliki warna kulit & rambut epilog tubuh yg belang-belang coklat-krem seperti warna rumput kering Warna kulit badan macan sesuai dgn lingkungan
-
Hewan buas seperti singa, harimau, srigala memiliki taring yg tajam untuk mengoyak daging mangsanya. Hewan buas memilki taring tajam
-
Beruang kutub memilki warna penutup tubuh yg terang untuk mengelabuhi mangsanya yg berada di daearah salju yg berwarna terang & memiliki jaringan lemak yg tebal. Beruang kutub mempunyai warna tubuh yg terang
-
Ikan air tawar mempunyai bentuk tubuh & sirip yg lebar sedangkan ikan air bahari memilki tubuh yg lebih ramping Gambar Ikan air tawar (A) & ikan air bahari (B)
Baca Juga : Aves
- Adaptasi Morfologi pada Hewan
Adaptasi morfologi adalah adaptasi bentuk tubuh. Struktur tubuh. atau alat-alat badan organisme terhaclap lingkungannya. Kamu dgn mudah dapat memperhatikan penyesuaian morfologi alasannya perubahan yg terjadi merupakan pergeseran bentuk luar.
Contoh penyesuaian morfologi yaitu sebagai berikut.
Mengapa bentuk paruh burung beragam?, bentuk paruh burung bermacam-macarn diubahsuaikan dgn jenis makanannya. Burung paruhnya sesuai untuk makan biji-bijian. Burung kolibri, paruhya sesuai untuk mengisap madu dr bunga. Burung pelikan, paruhnya sesuai untuk menangkap ikan.
Burung rajawali, paruhnya sesuai untuk mengoyak daging mangsanya. Burung pelatuk. paruhnya sesuai untuk memahat batang pohon & menangkap serangga di dalamnya. Adaptasi morfologi pada burung pula dapat dilihat pada macam-macam bentuk kakinya.
- Berdasarkan cara hidup & makanannya, kaki burung di bedakan beberapa macam, yaitu :
- Kaki burung pemanjat, Mempunyai dua jari ke depan & dua jari ke belakang, misal : kaki burung pelatuk
- Kaki burung perenang, Celah antar jari-jarinya terdapat selaput renang, misal : itik, angka
- Kaki burung buas atau pencengkram, Mempunyai ukuran pendek & cokornya sungguh tajam, pola : kaki burung elang, rajawali, burung hantu
- Kaki burung petenges, Mempunyai jari kaki panjang & semua jari terletak pada satu bidang datar.
- Adaptasi Morfologi pada lisan serangga
Berdasarkan mengambil makanannya, lisan serangga dapat di bedakan empat tipe, yaitu :
- Tipe lisan penggigit, misal : pada lifas, jangkrik & belalang
- Tipe mulut pengisap & penjilat, misal : pada lebah & lalat
- Tipe ekspresi pengisap, misal : pada kupu-kupu
- Tipe lisan penusuk & pengisap, misal : nyamuk, lisan kutu
Baca Juga : Lumut Daun
- Adaptasi Morfologi pada hewan darat
- Memiliki kulit tebal di lapisi zat tanduk, kulitnya untuk jenis beberapa macam hewan masih ditambah sisik, bulu & rambut
- Anggota geraknya sudah di sesuaikan untuk kehidupan di darat, cocok untuk berjalan & lari
- Pada unta terdapat kantung persedian air.
Serangga (disebut pula Insecta, dibaca “insekta”) ialah kalangan utama dr hewan beruas (Arthropoda) yg bertungkai enam (tiga pasang); sebab itulah mereka disebut pula Hexapoda (dari bahasa Yunani yg mempunyai arti “berkaki enam”).
- Kajian mengenai peri kehidupan serangga disebut entomologi
Serangga tergolong dlm kelas insekta (subfilum Uniramia) yg dibagi lagi menjadi 29 ordo, antara lain Diptera (misalnya lalat), Coleoptera (misalnya kumbang), Hymenoptera (misalnya semut, lebah, & tabuhan), & Lepidoptera (contohnya kupu-kupu & ngengat).
Kelompok Apterigota terdiri dr 4 ordo sebab semua serangga dewasanya tak mempunyai sayap, & 25 ordo lainnya tergolong dlm golongan Pterigota karena mempunyai sayap. Serangga merupakan binatang beruas dgn tingkat pembiasaan yg sangat tinggi. Ukuran serangga relatif kecil & pertama.
- Contoh pembiasaan morfologi pada manusia:
- kulit insan akan menghitam jika terlalu lama terkena sinar matahari
- rambut-rambut halus yg berada di kulit insan akan bangkit bila suhu udara rendah
- rambut insan akan beruban kalau sudah lanjut usia atau mungkin faktor lain
- hidung insan mencolokkeluar sehingga mudah untuk bernapas
- lubang hidung insan berada/menghadap ke bawah sehingga tak mudah kemasukkan air
- daun telinga manusia menghadap ke depan sehingga mudah menangkap getaran suara
- daun indera pendengaran insan lentur sehingga aman tatkala tidur
Baca Juga : Oogenesis
Demikian klarifikasi postingan diatas ihwal Adaptasi Morfologi – Pengertian, Tumbuhan, Proses, Biologi, Arti mudah-mudahan mampu bermafaat bagi pembaca setia kami.