Panduan membuat kalimat Bahasa Inggris – Berikut terdapat tutorial singkat mengenai cara menciptakan kalimat dalam bahasa Inggris.
- Sebuah kalimat yakni kumpulan dari beberapa kata yang berisikan minimal sebuah subjek, sebuah predikat, yang bangkit sendiri dan memberikan sebuah penjelasan, pernyataan, pertanyaan, atau perintah. Kalimat mampu berisikan suatu klausa utama dan atau terdiri dari satu atau dua klausa pendukung.
Sebuah kalimat lazimnya memiliki pola Subject + Predikat + Object + informasi. Jika sahabat-teman ingin membuat kalimat dalam bahasa Inggris, mampu memulai dengan menciptakan kalimat aktif. Contoh:
My mother make some food in the kitchen. (Ibu aku sedang menciptakan kuliner di dapur)
Does Joko go to market this morning? (Apa Joko pergi ke pasar tadi pagi?)
You have to come here! (Kamu mesti kesini!)
My mother : Subject , make : Predicate, Some food : Object, in the kitchen: Keterangan/adverb.
- Lihat sekali lagi kalimat di atas, suatu kalimat dimulai dengan sebuah aksara kapital dan diakhiri dengan tanda titik ‘ . ‘ , tanda tanya ‘?’ atau suatu tanda seru ‘!’.
Sebuah kalimat paling tidak harus memiliki sebuah subject dan predikat.
He lives in Jakarta. (Dia tinggal di Jakarta)
Johan Loves bird. (Johan menyukai burung)
- Jika kalimat itu ialah sebuah intruksi atau seruan, kadang tidak perlu menambahkan subject. Contoh:
Silient please. (harap hening) Sit down please. (Silahkan duduk)
Close the door. (Tutup pintu) stay away. (Jaga jarak)
- Jika tanpa subject dan predikat, sebuah kumpulan kata-kata tidak mampu disebut kalimat. grup kata menyerupai ini disebut dengan phrase. acuan:
A beautiul antique wooden car. (Sebuah kendaraan beroda empat kuno dari kayu)
A sharp long metal blade. (Sebuah pedang besi yang tajam)
A new black silk jacket. (suatu jaket hitam sutera baru.)
Walaupun tampakagak panjang, 3 pola diatas masuk dalam klasifikasi phrasa, karena tidak memiliki sebuah subject maupun predikat. Phrasa tidak sanggup bangkit sendiri.
style=”display:inline-block;width:336px;height:280px”
data-ad-client=”ca-pub-9290406911233137″
data-ad-slot=”2698768695″>
- Sebuah kalimat juga mampu dibentuk dengan memakai to be selaku penghubung antara kata benda dengan subjectnya. Kalimat ini biasanya disebut dengan kalimat nominal. Kalimat nominal tidak memakai verb dalam kalimatnya.
pola: I am a student. (Saya seorang siswa) -> present tense
She is a beautiful singer. (Dia adalah seorang penyanyi elok) -> present tense
He was a students in this school. (ia dulu siswa di sekolah ini) -> past tense
They were in the party yesterday. (mereka ada di pesta semalam) -> past tense
Contoh kalimat di atas menggunakan to be (yang digaris bawahi). To be mesti di sesuaikan dengan tenses yang dipakai dalam kalimat tersebut.
- Kalimat negatif mampu di artikan selaku kalimat yang menyangkal kalimat faktual menyerupai beberapa pola di atas. Sedangkan kalimat negatiif adalah sebuah kalimat yang dibentuk dengan tujuan menerima tanggapan.
Berikut misalnya:
(-) She is not a beautifel singer. (ia bukan seorang penyanyi yang anggun)
(?) Is she the beautiful singer? (Apakah ia penyanyi cantik itu?
(-) He did not live in Jakarta last year. (beliau tidak tinggal di Jakarta tahun lalu)
(?) Did he live in Jakarta last year? (Apakah dia tinggal di Jakarta tahun lalu?)
(-) I will not go to her party tonight. (aku tidak akan pergi ke pestanya nanti malam.)
(?) Will you go to her party tonight? (akankah kamu pergi ke pestanya nanti malam?)
Kalimat negatif umumnya dibuat dengan menambahkan “not” sesudah to be dari kalimat tersebut.
Kalimat tany sanggup dibentuk dengan memakai kalimat tanya (What, where, when, who, why, how). to be juga mampu di tempatkan di depan kalimat untuk membentuk kalimat tanya dan di akhiri dengan tanda tanya (?).
Sumber https://www.kakakpintar.id