Indonesia memiliki bermacam-macam jenis karya sastra, mulai dr yg terbaru hingga yg klasik.
Salah satu karya sastra klasik yg berasal dr tanah Jawa yakni tembang macapat.
Tembang macapat ini cukup populer pada masanya. Bahkan hingga saat ini masih eksis & banyak di gunakan pada acara-program tertentu.
Jenis tembang macapat ada 11 macam, satu diantaranya ialah tembang asmaradana.
Tembang macapat yakni jenis tembang yg menceritakan perjalanan hidup insan dr lahir hingga meninggal.
Lalu tembang macapat asmaradana menggambarkan kisah yg mirip apa ya? Simak pembahasan berikut ini.
Daftar Isi
Pengertian Tembang Asmarandana
Umume macapat asmaradana nyritakake gambaran katresnan kang di alami para mudha mudhi kang nduweni rasa cinta lan greget atine murub.
Tegese tembang asmaradana yaiku saking tembung “asmoro” tegese asmara lan tresna, saking tembung “dhana” tegese murub.
Tembang asmaradana ialah jenis tembang yg menceritakan kehidupan insan tatkala sedang kasmaran dgn musuh jenisnya.
Pada lazimnya lagu macapat asmaradana berisi kisah cinta yg di alami anak muda yg sedang membara.
Arti tembang asmaradana berasal dr kata “asmoro”yang artinya asrama & cinta, kata “dhana” artinya api yg menyala.
Jika di gabung arti asmaradana adalah api cinta atau api asmara yg menyala.
Watak Tembang Asmaradana
Watak tembang adalah perasaan emosional yg dicicipi oleh pendengar. Setiap tembang memiliki watak yg berlainan tergantung dr jenis tembangnya.
Seperti yg kita tahu, bahwa tembang ini menceritakan seseorang yg sedang jatuh cinta.
Maka lirik lirik dr macapat asmaradana memiliki tabiat yg kasmaran, belas kasih, cinta kasih, sedih & prihatin.
Paugeran Tembang Asmaradana
Setiap tembang macapat terikat oleh paugeran (aturan/pathokan) yg menjadi ciri khas tembang itu sendiri.
Untuk macapat asmaradhana paugerannya yaitu:
7 gatra 8i – 8a – 8e – 7a – 8a – 8u – 8a
Guru Gatra
Guru gatra adalah jumlah baris atau larik pada tembang. Macapat asmaradana mempunyai 7 guru gatra.
Guru Wilangan
Guru wilangan yaitu jumlah suku kata (wanda) dlm satu baris tembang. Guru wilangan asmaradana ialah 8, 8, 8, 8, 7, 8, 8.
Artinya baris pertama hingga empat memiliki jumlah suku kata 8, jumlah suku kata baris kelima 7, jumlah suku kata baris keenam & ketujuh ada 8.
Guru Lagu
Guru lagu yaitu jatuhnya suara pada simpulan baris tembang. Guru lagu asmaradana ialah a, i, e, a, a, u, a.
Baris pertama jatuh suara karakter vokal a, baris kedua jatuh bunyi huruf vokal i, baris ketiga jatuh suara abjad vokal e dan seterusnya.
Baca Juga : Tembang Kinanthi
Kumpulan Contoh Tembang Asmarandana
Berikut beberapa acuan & lirik lagu asmaradana dgn berbagai tema & artinya.
Tema Katresnan
Dudu bandha dudu rupa
Amung ati pawitane
Luput pisan kena pisan
Lamun mudah luwih mudah
Lamun angel, angel kalangkung
Tan kena tinumbas arta
Artinya:
Penguat dlm akad nikah
Bukan hanya harta atau fisik
Namun hatilah modal utamanya
Apabila jadi, jadi selamanya
Jika mudah akan makin mudah
Jika sulit akan makin sulit bukan main
Tidak mampu ditebus dgn harta
Yayah nglamong tanpa mangsa
Hingan silarja jatine
Satata samaptaptinya
Raket rakiting ruksa
Tahan tumaneming siku
Karasuk sakeh kasrakat
Artinya:
Nyanyian keseriusan hati
Seolah semrawut tanpa kenal waktu
Hingga keselamatan yg paling benar
Siap akan hatinya
Menjalani rangkaian dilema
Tahan menghadapi kemarahan
Menerima segala penderitaan
Suwe suwe saya nglela
Katon wae sak solahe
Gembili gung woh ing tawang
Gedebugan ra geng wang
Jenang sela reca kayu
Mbalenjet nggoleki sira
Artinya:
Melupakan tetapi tak bisa dilupakan
Lama – usang semakin teringat
Selalu terbayang semua tingkahnya
Gembili besar berbuah di angkasa
Berjatuhan tak berhenti – henti
Jenang kerikil patung kayu
Susahnya mencari dirimu
Mas mirah kulaka warta
Dasihmu tan wurung layon
Aneng kutha Purbalingga
Prang tandhing wurubhisma
Karia mukti wong ayu
Pun kakang pamit palastra
Artinya:
Adindaku Anjasmara
Cari informasi permata hatiku
Kekasihmu ini tak jadi mayit
Berada di kota Purbalingga
Sedang bertempur melawan Wurubhisma
Berbahagialah kekasihku
Kakangmu mohon diri untuk mati
Tema Nasehat
Yen wong sabar lan narimo
Ginanjar dawa umure
Sugih kadang musuh mitra
Kinacek ing sasama
Yen lagi lara wong iku
Gampang nggone antuk tamba
Artinya:
Sudah ada tulisan dr yg kuasa
Jika orang yg sabar & menerima
Akan mendapat anugerah & panjang umurnya
Akan mempunyai banyak kerabat & sahabat
Dilebihkan diantara sesama
Jika orang tersebut sedang sakit
Obatnya akan praktis didapat
Dumunung sadhengah papan
Tan ngrasa cukup butuhe
Ngenteni rejeki tiba
Lamun tanpa makarya
Sengara mampu kepthuk
Kang mangkono bundhelana
Artinya:
Sudah seharusnya orang hidup
Hidup dimana – mana
Tidak merasa cukup akan kebutuhanya
Menunggu rejeki datang
Kalau tak melakukan pekerjaan
Tidak akan mungkin menemukan rejeki
Maka dr itu camkan
Ana Dewa nganglang jagad
Nyangking bokor kencanane
Isine donga tetulak
Sandhang kelawan pangan
Yaiku bageyanipun
Wong melek tabah narima
Artinya:
Jangan tidur terlalu dini
Ada dewa yg mengelilingi alam semesta
Membawa kabar atau sahabat
Yang berisi doa penolak balak
Pakaian & masakan
Yaitu kepingan untuk
Orang yg suka berdzikir sabar & mendapatkan
Sapraptane sinambrama
Kalawan pangabektine
Kalangkung sinuba-suba
Rehning tamiyan raja
Lan sejejinis puniku
Wenang lamun ngurmatana
Artinya:
Namanya yaitu Ngali Samujen
Kedatangannya disambut dgn baik
Dengan penghormatannya
Lebih disambut dgn disubya – subya
Karena tamu itu ialah seorang raja
Dan karen sebangsa
Memang layak untuk dihormati
Sawise sukses ing dunyo kene
Ilingo ing dunyo kene
Aja ngelawan wong tuwo
Yen ora gellem sulit
Katresane kabeh wektu
wong tuwa iku mulya
Makna:
Kepada orang bau tanah jangan sampai lupa
Setelah berhasil di dunia ini
Ingatlah di dunia ini
Jangan melawan orang bau tanah
Kalau tak mau susah
Berdasarkan semua waktu
Orang bau tanah itu mulya
Lan bektia maring wong tuwa
Tansah manut pranatane
Yen diutus ojo semaya
Amrih begja ing donya
Utaane marang ibu
Merga prayogane mulya
Artinya:
Semua orang wajib menghormati
Dan berbakti pada orang tua
Nurut kepada perintahnya
Jika disuruh jangan janji
Agar mujur di dunia
Terutama pada ibu
Karena kedudukannya mulia
Tema Lingkungan
Langkung suka ingkang rama
Sang Prabu Jaya Bayane
Duk samana cinarita
Pan arsa katamiyan
Aja pandhita saking Rum
Nama Sultan Maulana
Artinya:
Masih menemui bapak
Yang lebih mengasyikkan hati pada ayahnya
Sang Prabu Jaya Baya
Pada waktu itu diceritakan
Akan kedatangan tamu
Seorang pandita dr Rum
Bernama Sultan Maulana
Tema Pendidikan
Lami-lami apeputra
Jalu apekik putrane
Apanta sampun diwasa
Ingadekaken raja
Pagedhongan tanahipun
Langkung arja kang negara
Artinya:
Akhirnya ada berita begini
Lama – usang akan berputra
Meminta putra yg baik
Setelah dia cukup umur
Dijadikan raja
Tanahnya di Pagedhongan
Lebih makmur negaranya
Bathara Wisnu punika
Anitis ana ing kene
Ing Sang Prabu Jaya Baya
Nalikane mangkana
Pan jumeneng Ratu Agung
Abala para narendra
Artinya:
Karena dianugerahi kesaktian
Batara Wisnu itu
Menitis disini
Menitis pada Sang Prabu Jaya Baya
Pada dikala itu
Sang Prabu menjadi raja Agung
Pasukannya raja-raja
Atenggak datanpa sirah
Ciri bengkah pranajane
Tinalenan jangganira
Sinendhal ngasta kiwa
Ngaru ara denya muwus
Sarwi kekejek kekitrang
Artinya:
Sang dyah kakinya cuman satu
Yang terlihat tanpa kepala
Ciri bengkah dadanya
Lehernya ditali
Disendal tangan kiri
Berbicara ia kemana-mana
Bermacam-macam tingkah lakunya
Tujuan kita sekolah
Cita sing dikarepake
Budhal katon bagaskara
Kanthi kartika candra
Sekolah agawe ilmu
Lan agawe adhikarya
Artinya:
Kita harus ingat
Tujuan kita sekolah
Cita cita yg diharapkan
Berangkat Katon Bagaskara
Hingga Kartika Candra
Sekolah mencari ilmu
Dan membuat karya
Tema Budaya
Rasane apik lan indah
Kaya edan bebasane
Apa maneh ndugi mripat
Tambah becik lan indah
Budaya mboten ditumbas
Amarga kudu dijaga
Makna:
Merasakan budaya di dlm hati
Rasanya bagus & Indah
Seperti gila istilahnya
Apalagi dr mata
Tambah bagus & indah
Budaya tak mampu dibeli
Melainkan mesti dijaga
Tema Cinta
Tanpa rasa yen rekasa
Nganggo tresna sejatine
Nganti ngorbakake nyawa
Mung kanggo bungah putra
Boten gerah kang mitutur
Kanggo ilmu bermanfaat
Artinya:
Merawat dgn ikhlas hati
Tanpa rasa terpaksa
Membuat cinta yg sejati
Sampai mengorbankan nyawa
Hanya untuk anak bahagia
Tidak lelah menasehati
Menanam ilmu yg bermanfaat
Nadyan katon ana
Kaya edan bebasane
Kanggomu gue lila
Rasa tresna kang satuhu
Aku tresna gue tresna
Artinya:
Ketika mencicipi cinta di hati
Walau tampakdi mataku
Seperti gila seumpamanya
Untukmu gue tetap rela
Rasa cinta yg sejati
Aku cinta gue cinta
Baca pula : Tembang Gambuh
Isine Tembang Asmaradana
Seperti pembahasan sebelumnya, makna tembang macapat asmaradana adalah gambaran perjalanan hidup manusia atau seorang anak praktis yg sedang kasmaran.
Biasanya tembang ini berisi nasihat untuk kaulah mudah yg tengah menjalin cinta. Juga nasihat bagi para pengantin gres yg akan memulai menjalani hidup selaku suami istri.
Seperti contoh tembang asmaradhana karya R.Ng Yasadipura, berikut liriknya:
Gegaraning wong akrami (Modalnya seseorang yg akan membangun rumah tangga)Dudu bandha dudu rupa(Bukan modal harta & rupa)Among ati pawitane (Namun cukup modal hati)Luput pisan kena pisan (Gagal hanya sekali, berhasil pula sekali)Yen mudah luwih mudah (Jika merasa mudah maka akan lebih mudah)Yen angel, angel lakangkung(Jika merasa sulit makan akan terasa lebih sulit)Tan kena tinumbas arta (Itu semua tak mampu dibeli dgn duit)
- Gegaraning wong akrani, maknanya ada beberapa bekal utama dlm membangun rumah tangga.
- Dudu bandha dudu rupa, maknanya bekal itu bukan hanya menyaksikan dr segi kekayaan, jabatan, kecantikan & ketampanan saja. Namun karakter dr pasangan itu sendiri patut dipertimbangkan.
- Amung ati pawitane, tujuannya seleksilah pasangan dgn hati yg higienis, niat yg lapang dada dgn tekad yg besar lengan berkuasa. Agar pernikahannya lebih bahagia & kokoh.
- Yen gampang luwih mudah, maknanya jikalau melalui hati dgn lapang dada, maka akan terasa lebih simpel. Hal ini mampu terwujud dgn memiliki rasa syukur yg amat mendalam, saling memahami satu sama lain & praktis memberi maaf.
- Yen angel, angel kalangkung, artinya jikalau menjalani rumah tangga dgn hati yg kotor maka pernikahan akan menjadi sulit. Jika sudah sulit maka makin sulit untuk mencari penyelesaian dlm setiap permasalahan.
- Tan kena tinumbas arta, maknanya dlm rumah tangga setiap kebahagian tak dapat di beli dgn harta. Praktis & sulit itu tergantung setiap pasangan dlm menanggapi setiap hal. Karena itu, apalagi dahulu mesti membersihkan hati supaya semuanya makin mudah.
Pesan Moral Tembang Asmaradana
Setiap lirik tembang mengandung nasehat (pitutur luhur utawa piwulang). Sebab dahulu tembang macapat dipakai selaku fasilitas dakwah oleh wali songo untuk mengajarkan kebaikan.
Berikut beberapa pesan moral macapat asmaradana yg kami rangkum dr banyak sekali sumber:
- Berisi wacana nasehat bahwa cinta pada yg Maha Esa mesti di atas semuanya. Kita boleh mengasihi insan, namun tak boleh melebihi cinta pada yg Maha Esa.
- Mengajarkan kita insan agar lebih mengasihi & menyayangi yg lebih simpel, serta menghormati yg lebih tua.
- Dalam memilih pasangan hal pertama yg mesti dilihat yaitu hati & sifatnya. Harta & rupa tak bermakna apa-apa kalau hati & sifatnya kurang baik.
- Muda-mudi yg sedang kasmaran tetap mesti dlm batas kewajaran sehingga tak menentang norma agama & norma sosial.
- Seperti halnya Allah yg mengasihi makhluknya dgn memberi keberkahan hidup. Maka manusia pula diminta untuk memberi & membantu sesama tanpa pamrih.
Kumpulan Soal & Jawaban Macapat Asmaradana
- Isine tembang asmaradana iku lumrahe nyritakake bab ?Nggambarake manungsa nalika lagi kasmaran kaliyan musuh jenise.
- Tembang asmaradana kuwi nduweni sipat ? Welas, tresna asih, sengsem sedhi lan prihatin.
- Tembang asmaradana sasmitane ? Sasmita yaiku pratandha kang ana ing tembang. Pratandha podo karo tanda utawa isyarat. Asmaradana nduweni sasmita asmaradana.
- Tembang asmaradana merupakan karya seni peninggalan ? Sunan Giri.
- Tembang asmaradana nggambarake lakuning uripe wong kang lagi? Kasmaran.
Nah itulah beberapa pembahasan seputar tembang macapat asmaradana. Semoga bermanfaat & mudah-mudahan mampu menambah wawasan.