√ 10 Contoh Kajian Patologi Sosial di Masyarakat

Contoh Kasus Patologi Sosial

Konsep kajian masalah patologi sosial dlm sejarahnya diperkenalkan oleh antropolog Mary Douglas yg setidaknya merujuk pada bentuk tindakan sosial atau bentuk sikap menyimpang yg sering mengarah pada arti kejahatan kekerasan. Misalnya saja teladan kasusnya seperti adanya pembunuhan & pemerkosaan dianggap selaku patologi sosial lantaran menyimpang dr perilaku wajar .

Selain itujuga, telaah ihwal patologi sosial & beragam bentuk penyimpangan lainnya dlm masyarakat yg pula dapat menjinjing pengaruh negatif. Salah satunya merupakan rusaknya keteraturan sosial di penduduk .

Patologi Sosial

Patologi sosial atau disebut pula bentuk penyakit sosial yaitu semua tingkah laris yg tak sesuai dgn norma kebaikan, stabilitas lokal, pola kesederhanaan, watak, hak milik, solidaritas kekeluargaan, hidup rukun bertetangga, disiplin kebaikan, & aturan formal. Atau dengan-cara lebih ringkas dapat dibilang bahwa patologi sosial ialah suatu citra wacana kondisi sebuah masyarakat dlm keadaaan sakit atau gila.

Disisi yg lain dlm kedokteran, patologi yakni studi ihwal karena & balasan penyakit, yg lazimnya dilaksanakan di lingkungan laboratorium. Menerapkan rancangan yg sama ke masyarakat, psikolog & sosiolog modern mulai memakai ungkapan patologi sosial untuk merujuk pada masalah atau perilaku yg melanggar norma sosial & kadang kala mempunyai pengaruh negatif pada masyarakat.

Contoh Patologi Sosial

Contoh-teladan langkah-langkah yg mampu dikategorikan selaku patologi sosial, diantaranya yakni:

  1. Penyalahgunaan zat

Penyalahgunaan zat, atau dikenal pula dgn perumpamaan penyalahgunaan obat, yaitu masalah penggunaan obat dlm jumlah atau dgn tata cara yg berbahaya bagi individu atau orang lain. Penyalahgunaan narkoba termasuk dlm hal ini.

Dampak yg ditimbulkan balasan tindakan tersebut sangat besar, baik bagi individu pengguna, keluarga, & penduduk . Efek yg timbul bersifat kumulatif, dengan-cara signifikan berkontribusi pada duduk perkara kesehatan sosial, fisik, & mental. Termasuk diantaranya yaitu kehamilan remaja, Human Immunodeficiency Virus/Acquired Immunodeficiency Syndrome (HIV/AIDS), Penyakit Menular Seksual (PMS).

  1. Kekerasan

Kekerasan (violence) merupakan fenomena sosial global yg mengakibatkan akhir hayat lebih dr 1,6 juta orang setiap tahun, sehingga menjadikannya salah satu penyebab utama ajal di seluruh dunia. Kekerasan itu sendiri bisa diartikan sebagai bentuk agresi yg ekstrim, seperti penyerangan, pelecehan seksual atau pembunuhan.

Kekerasan mampu terjadi lantaran bermacam-macam faktor penyebab, termasuk frustrasi, dampak media umum, kekerasan di rumah atau lingkungan sekitar, & kecenderungan untuk menyaksikan tindakan orang lain selaku langkah-langkah permusuhan meskipun bergotong-royong tidak. Situasi tertentu pula meningkatkan risiko kekerasan, seperti minum-minum, hinaan & provokasi yg lain serta aspek lingkungan mirip panas & kepadatan penduduk.

  1. Pelecehan seksual

Pelecehan seksual yaitu segala bentuk sikap seksual yg tak dikehendaki yg bersifat menyinggung, mempermalukan, atau mengintimidasi. Pelecehan seksual bisa tertulis, ekspresi atau fisik, & bisa terjadi dengan-cara eksklusif atau online.

Pelecehan seksual merupakan tindakan yg melanggar aturan. Contoh pelecehan seksual tergolong menjamah, meraih, atau melakukan kontak fisik lainnya dgn seseorang tanpa persetujuan dr orang tersebut, membuat komentar pada seseorang yg memiliki makna seksual, mencemooh seseorang dgn komentar seksual, menanyakan perihal tentang kehidupan seks seseorang.

  1. Kejahatan

Kejahatan ialah pelanggaran yg patut mendapat kecaman & eksekusi penduduk , lazimnya dgn denda atau penjara. Kejahatan pula mampu diartikan selaku tindakan disengaja yg menyebabkan kerugian fisik atau psikologis, kerusakan atau kehilangan harta benda, & melawan hukum.

  1. Terorisme

Terorisme tak memiliki definisi yg diterima dengan-cara universal. Tapi dengan-cara umum, terorisme adalah penggunaan kekerasan & intimidasi yg melanggar aturan, utamanya terhadap warga sipil, untuk mengejar tujuan politik tertentu. Perlu pula kita pahami bahwa untuk diklasifikasikan selaku terorisme, tindakan harus dirancang untuk mempunyai efek psikologis yg luas di luar korban atau sasaran eksklusif.

  1. Korupsi

Korupsi adalah perilaku tak jujur yg dilaksanakan oleh orang-orang yg memegang kekuasaan, mirip manajer atau pejabat pemerintah. Korupsi mampu mencakup tindakan memberi atau mendapatkan suap atau hadiah yg tak patut/tidak semestinya, melakukan transaksi ganda, memanipulasi penyeleksian, mengalihkan dana, mencuci duit, & menipu penanam modal.

  1. Diskriminasi

Diskriminasi merupakan bentuk perlakuan yg tak adil atau merugikan terhadap seseorang atau sekelompok orang berdasarkan karakteristik seperti ras, jenis kelamin, usia atau orientasi seksual. Diskriminasi mampu merugikan hak seseorang hanya karena siapa mereka atau apa yg mereka yakini. Hal itu bisa berbahaya & melanggengkan ketidaksetaraan yg ada dlm penduduk .

  1. Isolasi sosial

Isolasi sosial ialah kurangnya koneksi sosial. Atau dgn kata lain, isolasi sosial biasanya mengacu pada kesendirian yg tak diharapkan & tak sehat. Orang yg terisolasi dengan-cara sosial mungkin kelemahan sobat atau rekan kerja dekat, sehingga mereka sering merasa kesepian atau frustasi.

Isolasi sosial mampu melibatkan isolasi emosional, yg merupakan keengganan atau ketidakmampuan untuk mengembangkan perasaan dgn orang lain. Tatkala individu yg terisolasi dengan-cara sosial tak mempunyai interaksi & bantuan emosional, mereka mampu menjadi mati rasa dengan-cara emosional, terlepas dr perasaan mereka sendiri.

  1. Pelanggaran HAM

Pelanggaran Hak Asasi Manusia yakni tak diperbolehkannya keleluasaan berpikir & bergerak yg dengan-cara hukum dimiliki oleh semua manusia. Hal tersebut paling sering terjadi lewat sikap meremehkan orang-orang yg terpinggirkan. Kondisi yg demikian pada gilirannya menempatkan orang-orang yg haknya dilanggar berada dlm bulat kemiskinan & penindasan.

  1. Tunawisma

Tunawisma adalah keadaan tak memiliki rumah atau kawasan tinggal dengan-cara permanen. Tunawisma mampu dianggap selaku patologi sosial karena melanggar norma sosial. Tunawisma dapat terjadi lantaran penyebab.

Salah satu penyebab utamanya yaitu kurangnya perumahan dgn harga yg terjangkau. Beberapa orang tak mampu mengeluarkan uang sewa atau pembayaran hipotek lantaran mereka menganggur. Mereka mungkin tak mampu mendapatkan pekerjaan karena resesi atau lantaran penyakit fisik atau mental.

Nah, demikinalah saja postingan yg bisa dibagikan pada semua golongan berhubungan dgn acuan perkara patologi sosial di masyarakat dlm kehidupan sehari-hari. Semoga saja mampu memberi pengetahuan bagi seluruhnya yg sedang membutuhkannya.

  √ 5 Contoh Tatanan Sosial di Masyarakat