√ Simbiosis Jamur

Simbiosis Jamur – Di lingkungan alam, jamur tidaklah hidup sendiri (terisolasi) melainkan mampu saling berafiliasi dgn makhluk lain atau yg dinamakan selaku simbiosis jamur.

Nah, simbiosis jamur mampu terjadi menjadi tiga macam yakni simbiosis jamur dgn ganggang, simbiosis jamur dgn akar tumbuhan & simbiosis jamur dgn serangga.

1. Simbiosis jamur dgn ganggang

Simbiosis jamur dgn ganggang dinamakan selaku lichenes atau lumut kerak. Meski sering disebut selaku lumut kerak, lichenes bukanlah lumut atau jenis tumbuhan lainnya bahkan lichenes bukan pula merupakan sebuah individu organisme melainkan gabungan dr dua organisme yaitu jamur (fungi) & ganggang (alga) sehingga bila kita lihat baik dengan-cara fisiologi & morfologinya, maka akan terlihat seperti satu kesatuan.

Lumut kerak
Gambar. Lumut kerak (Sumber: Zulqarnaen A di fobi.web.id)

Hubungan antara jamur & ganggang ini merupakan kekerabatan saling menguntungkan atau simbiosis mutualisme. Mengapa? karena ganggang atau alga yg bewarna hijau ini dapat melaksanakan proses fotosintesis sehingga bisa “memasak” masakan untuk jamur.

Baca juga: Jenis-jenis jamur

Sedangkan jamur sendiri, akan memberikan perlindungannya tatkala berada dlm situasi kekeringan yg panjang sehingga lichenes tak akan mengalami kematian.

Lumut kerak ini dapat hidup di daerah hambar ataupun di daerah panas. Tumbuhan ini mampu beradaptasi dgn lingkungan dgn sangat bagus. Kita dapat menjumpai tanaman ini hidup di kayu, pohon-pohon, bebatuan atau di atas tanah terutama di tempat tundra, sekitar Kutub Utara.

Selain itu lumut kerak pula dapat hidup disegala ketinggian di atas kerikil cadas, di tepian pantai hingga di gunung-gunung yg tinggi (Tjitrosoepomo, 1989). Dalam hidup, lichenes bukan cuma sekedar melekat pada medium saja misalnya kerikil, kayu & sebagainya, melainkan ia pula mampu melapukkan medium tersebut.

Hal ini dikarenakan, lichenes menciptakan zat asam yg dapat digunakan untuk melubangi bebatuan yg ditumpanginya sehingga dlm jangka waktu yg usang, watu tersebut akan mengalami lapuk kemudian hancur. Itulah yg menciptakan lichenes menjadi salah satu tanaman yg berfaedah dlm membantu proses pembentukan tanah.

Lichenes merupakan tanaman dgn tingkat perkembangan yg sangat lambat yakni sekitar 1 cm dlm setahun tetapi lichenes mempunyai umur yg panjang. Diantara kita mungkin akan menyaksikan tumbuhan ini kering keronta saat musim kemarau panjang & berfikir tanaman ini telah mati namun tidaklah demikian, kita akan dibuatnya terkejut karena flora ini akan seperti hidup kembali tatkala trend penghujan datang.

Meski flora ini termasuk luar biasa namun ia sangat sensitif kepada udara & air yg terkontaminasi atau beracun. Lichenes tak bisa hidup di lingkungan yg mirip itu, itulah sebabnya sangat sulit bagi kita untuk menjumpai tanaman ini di lingkungan industri.

  √ Ciri-Ciri Fisiologi Jamur

Nah, sifat lichenes yg unik ini kemudian mampu dimanfaatkan oleh para jago selaku indikator pencemaran lingkungan di suatu wilayah. Namun perlu dikenali bahwa tak semua jenis lichenes sungguh anti terhadap pencemaran lingkungan, diantara mereka ada pula jenis lichenes yg cukup toleran kepada pencemaran. Misalnya Lecanora conizoides yg mampu hidup di lingkungan dgn kandungan SO2 cukup tinggi yakni sekitar 150μgm-3.

Ganggang yg bersimbiosis mutualisme dgn jamur disebut dgn gonidium. Gonidium ada yg bersel satu & ada yg berkoloni tetapi kebanyakan, gonidium ini merupakan ganggang biru (Cyanophyta) seperti Chroococcus & Nostoc.

Akan tetapi ada pula jamur yg bersimbiosis dgn ganggang hijau (Chlorophyta) seperti Cystococcus & Trentepohlia. Terbentuknya lichenes mesti lewat proses yg sempurna. Tidak semua ganggang & jamur dgn begitu mudah bersatu melainkan keduanya harus mempunyai kecocokan. Gabungan yg berlaianan mampu pula menghasilkan lichenes yg berlawanan.

Pada lazimnya para andal mengelompokkan lichenes menjadi tumbuhan yg terpisah dr jamur & ganggang (alga) namun sebagian yg lain masih mengelompokkan lichenes dlm keluarga jamur.

Alasan lichenes merupakan tanaman yg terpisah dr jenis jamur & ganggang yaitu adanya kenyataan bahwa ditemukannya zat-zat hasil metabolisme yg tak terdapat pada jamur & ganggang.

Baca juga: Ciri-ciri jamur

Lalu bagaimana struktur lichenes?

Oke, kita akan membicarakan struktur lichenes dgn membaginya menjadi dua serpihan yakni potongan morfologi & anatomi.

a) Struktur morfologi atau serpihan luarnya

Jaringan vegetatif merupakan belahan utama lichenes (tubuhnya lichenes) yg dinamakan sebagai thallus, yakni suatu perumpamaan umum untuk pecahan vegetatif berkembang-tanaman yg tak berpembuluh Dharma (1998). Thallus memiliki warna keabu-abuan atau abu agak kehijauan tetapi spesies lainnya mempunyai warna coklat, oranye atau merah. Adapun potongan tubuh yg memanjang dengan-cara seluler dinamakan hifa, merupakan organ vegetatif dr thallus.

b) Struktur anatomi atau penggalan dalamnya

1) Korteks atas

Korteks atas merupakan cuilan tebal & keras yg tersusun atas jalinan padat yg dinamakan pseudoparenchyma dr hifa jamur. Bagian ini berfungsi untuk melindungi kepingan dlm lichenes. Diantara persambungan antar sel akan tertutup sungguh rapat namun jikalau masih ada ruang, pada umumnya ruang tersebut akan diisi oleh gelatin. Pada berbagai macam lichenes yg memiliki gelatin ditemukan kehilangan sejumlah beberapa sel tipis tetapi pada pecahan yg hilang ini akan ditutupi oleh sel epidermis (Misra & Agrawal:1978).

2) Lapisan Alga

Lapisan alga merupakan lapisan biru atau biru hijau yg berada sempurna di bawah lapisan korteks atas yg tersusun atas lapisan gonidial, yg merupakan tempat fotosintesa & reproduksi. Tipe penyebaran lapisan alga ada dua macam yakni homoimerus & heteromerous. Tipe homoimerus yakni apabila lapisan alga menyebar dengan-cara merata pada jaringan longgar hifa. Tipe heteromerous yakni apabila laspisan alga menyebar dengan-cara terbatas cuma pada lapisan atas thallus (Hasairin,2012).

  √ Ciri-Ciri Fisiologi Jamur

3) Medulla

Medulla merupakan lapisan hifa yg membentuk suatu jalinan sehingga membentuk pecahan tengah yg luas & longgar. Pada pecahan ini, hifa jamur memeiliki dinding yg tebal, tak bewarna atau transparan & akan tersebar ke segala arah. Di penggalan ini sel-sel ganggang akan sulit kita dapatkan karena jumlahnya yg sungguh sedikit.

4) Korteks bawah

Korteks bawah merupakan lapisan yg terdiri dr hifa yg sungguh padat serta membentang vertikal tegak lurus kepada permukaan thallus (sejajar dgn kulit kepingan luar).

5) Lapisan empulur

Lapisan empulur berfungsi untuk menyimpan air & sebagai tempat perkembangbiakan. Lapisan ini tersusun atas sel-sel jamur yg tak rapat.

Baca juga: Protista menyerupai jamur

Bagaimana cara lichenes bereproduksi?

Berikut organ-organ yg terlibat dlm proses reproduksi dengan-cara vegetatif maupun generatif.

a) Soredia

Soredia memiliki peranan penting dlm menghasilkan lichenes yg gres. Soredia akan keluar melalui celah sempit pada medulla hingga kemudian akan melayang keluar tertiup angin. Bagi soredia, ini sangatlah gampang karena diameter soredia cuma sebesar 25–100 mμ. Apabila kondisi alam sesuai, maka soredia ini akan membentuk tanaman lichenes yg gres dgn struktur badan yg sama dgn induknya.

b) Fragmentasi

Cara fragmentasi merupakan cara reproduksi tatkala thallus mengalami pecah sehingga ada belahan yg akan terpisah. Nah, cuilan yg terpisah ini apabila meraih substrat baru yg sesuai (penyebaran dibantu oleh angin), maka akan menghasilkan tumbuhan yg baru.

c) Rejuvenesensi

Rejuvenesensi merupakan permudaan kembali terhadap belahan thallus yg sudah tua atau mati. Pada kepingan dasar yg mati akan berkembang cabang baru pada kepingan atasnya. Nah, tatkala belahan yg mati tersebut patah sehingga terpisah, maka akan menciptakan tumbuhan yg gres. Nah, kondisi ini mampu kita jumpai pada jenis Cladonia.

Baca juga: Ciri fisiologi jamur

d) Spora

Spora pada jamur mampu dihasilkan dengan-cara berulang-ulang sehingga dapat mengasilkan thallus-thallus yg baru. Apabila terjadi korelasi antara spora jamur ini dgn alga yg cocok, maka akan dihasilkan tumbuhan lichenes yg baru.

e) Lobula

Lobula merupakan perkembangan lanjutan dr thallus lichenes yg dihasilkan di sepanjang batas sisi kulit penggalan luar. Nah, lobula ini mampu berjalan dgn baik pada lichenes jenis foliose.

f) Rhizines

Rhizines yakni untaian yg menyatu dr hifa dgn warna kehitam-hitaman yg akan timbul dr kulit bagian bawah atau korteks bawah & mengikat thallus ke kepingan dalam.

g) Tomentum

Tomentum merupakan lembaran serat dr rangkaian atau untaian akar yg renggang. Kepadatan rhizines lebih padat daripada tomentum. Pada lazimnya akan timbul pada belahan bawah Collemataceae, Stictaceae & Peltigeraceae.

  √ Ciri-Ciri Fisiologi Jamur

h) Cilia

Cilia berbentuk mirip rambut yg akan keluar di sepanjang sisi kulit.

i) Cyphellae & Pseudocyphellae

Cypellae berupa mirip rongga bulat di korteks bawah & cuma dapat kita temui pada genus Sticta. Sedangkan pseudocyphellae mempunyai ukuran yg lebih kecil dibandingkan dengan cyphellae yakni sekitar 1 mμ & dapat kita temui pada Cetralia, Parmelia, Cetraria & Pasudocyphellaria. Nah, rongga tersebut berfungsi sebagai pertukaran udara atau pernapasan.

j) Cephalodia

Cephalodia merupakan perkembangan lanjutan dr thallus yg terdiri dr alga-alga yangg berbeda dr inangnya (Yurnaliza, 2002).

2. Simbiosis jamur dgn akar tanaman

Mikoriza
Gambar. Mikoriza (sumber: agroklub.com)

Mungkin jikalau tak ada jamur, maka banyak tumbuhan akan mati kelaparan. Di dlm tanah, jamur mampu tumbuh di erat akar tumbuhan & menjalin kekerabatan saling menguntungkan bareng akar.

Jika hubungan ini dikerjakan oleh jamur yg hidupnya khusus hidup pada akar tumbuhan, maka dinamakan selaku mikoriza (miko=jamur, riza=akar). Mikoriza merupakan bentuk simbiosis mutualisme antara jamur & metode perakaran tumbuhan.

Hubungan simbiosis ini kalau terjadi pada lahan yg subur, maka tak akan banyak berpengaruh dengan-cara positif tetapi jikalau terjadi pada kondisi ekstrim akan mampu meningkatkan sebagian besar kemajuan tumbuhan (Smith and Read 2008).

Dengan kata lain, mikoriza mampu meningkatkan kemajuan tanaman dengan-cara baik pada tingkat kesuburan tanah yg rendah. Selain itu, mikoriza pula mampu menolong memperluas fungsi metode perakaran dlm mendapatkan nutrisi hingga mampu terjadi kenaikan perembesan oleh akar sebanyak 47 kali lipat serta bisa menolong tanaman dlm mempertahankan stabilitas perkembangan pada ketika dlm kondisi tercemar (Khan 2005).

Apa bentuk hubungan saling menguntungkan antara keduanya?

Di dlm tanah, tanaman memberikan pasokan gula hasil dr fotosintesis sehingga jamur bisa hidup. Sedangkan jamur menolong akar untuk menyediakan air & mineral ke akar semoga dapat didistribusikan ke seluruh tubuh tanaman. Ini merupakan sebuah kekerabatan yg saling menguntungkan.

Baca juga: Cara reproduksi jamur

Mikoriza dapat terbagi menjadi dua kelompok yakni endomikoriza & ektomikoriza. Endomikoriza merupakan mikoriza yg hifa jamurnya dapat menembus akar hingga masuk ke dlm jaringan kortek misalnya jamur yg hidup pada akar sayuran. Sedangkan ektomikoriza merupakan mikoriza yg hifanya cuma hidup di kawasan permukaan akar yakni pada jaringan epidermis contohnya pada kulit akar pinus.

3. Simbiosis jamur dgn serangga

Jamur pula dapat bersimbiosis dgn hewan. Misalnya tatkala jamur membantu mencerna kayu atau daun sehingga bisa dimanfaatkan oleh semut & rayap. Dilain segi, semut & rayap membantu pembentukan koloni jamur atau perkumpulan jamur di dlm tanah.

Daftar Pustaka:

Kistinah, Indun dkk.2009. Biologi 1 : Makhluk Hidup & Lingkungannya Untuk Sekolah Menengan Atas/MA Kelas X.Surakarta:CV. Putra Nugraha.
Sulistyorini, Ari.2009.Biologi 1 : Untuk Sekolah menengah Atas/Madrasah Aliyah Kelas X.Jakarta:PT. Balai Pustaka.
Tjitrosoepomo, G.2009. Taksonomi Tumbuhan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.