Yang Artinya Yakni Pertumbuhan Untuk Segala Proses Industri Didunia

 PENGAPLIKASIAN INDUSTRI HIJAU

Oleh : Arrazqadira Prananta (@T-30-Arraz)

Program Studi Ilmu Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Mercu Buana.

arrazqadiraprananta5@gmail.com

Abstrak

Industri sudah memasuki masa industri 4.0, yang artinya ialah kemajuan untuk segala proses industri di dunia. Saat ini, beberapa ilmuwan andal industri jepang telah mengawali kemajuan industri yang disebut dengan society 5.0. Dunia memerlukan hal yang membuatkan efektifitas aktivitas manusia, dengan kata lain membuat lebih mudah manusia. Society 5.0 juga membuatkan penanggulangan dampak yang dihasilkan oleh buatan industri. Salah satu penanggulangannya adalah industri hijau. Industri hijau menerapkan desain dimana industri tetap berlangsung dengan pengaruh yang seminimal mungkin. Hal ini sudah diaplikasikan diberbagai industri yang mempunyai visi untuk meningkat .

Kata kunci: industri, buatan, industri-hijau


Abstract

The industry has entered the industrial periode 4.0, which means progress for all industrial processes in the world. Currently, several Japanese industrial experts have started industrial progress called society 5.0. The world needs things that develop the effectiveness of human activities, in other words make it easier for humans. Society 5.0 also develops countermeasures for the impacts generated by industrial production. One of the solutions is the green industry. The green industry applies the concept where the industry continues to run with minimal impact. This has been applied in various industries that have a vision to develop.

Keywords: industry, production, green-industry

Pendahuluan

Industri Hijau ialah industri yang berkomitmen untuk ramah lingkungan dengan berfokus pada pengembangan dan perbaikan secara terus-menerus, dan praktek bisnis yang bertanggung jawab terhadap masyarakat baik di dalam maupun di luar organisasi, serta memperhatikan rantai pasok untuk pembangunan berkesinambungan. Industri Hijau didasarkan pada dua prinsip, yaitu perbaikan terusmenerus dan pembangunan berkelanjutan (Simachokedee dalam GIM, 2013).

  Energi Ialah Kesanggupan Untuk Melaksanakan Kerja Atau Kekuatanyang Dapat Dipakai Untuk Me

Sementara menurut Darsono (2014), bahwa Industri Hijau ialah Penerapan teknologi yang ramah lingkungan yang mampu mengubah lingkungan hidup semoga sesuai dengan kehidupan manusia, sumber daya alam diambil dan diolah untuk sebesar-besarnya kesejahteraan manusia secara lestari.

Menurut Hidayat (2013), bahwa memang susah untuk menjadikan industri dan lingkungan seiring dangan sejalan. Sektor industri tidak cuma mengeksploitir lingkungan, namun juga turut merawat dan melestarikannya. Demikian pula sebaliknya, aspek lingkungan makin menunjang sektor industri. Alhasil keduanya senantiasa dalam posisi yang berimbang, sehingga kesan dikotomis dan dilematis ditekan sedemikian rupa. Terlalu idealis memang, tetapi bila tidak begitu maka misi pembangunan yang bahu-membahu tak akan pernah tercapai. Apalah artinya jikalau pemasukan penduduk cukup tinggi, namun ironisnya hidup bergelimang dengan sampah, limbah atau polutan. Dengan demikian aplikasi Industri Hijau diharapkan dapat menyempitkan dikotomi antara industri atau pembangunan dengan lingkungan.

Rumusan Masalah

1.      Apa yang dimaksud dengan industri hijau?

2.      Apa faedah dari industri hijau

3.      Apa pengaplikasian industri hijau?

Tujuan

1.      Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan industri hijau.

2.      Untuk mengetahui apa faedah dari industri hijau.

3.      Untuk mengetahui apa pengaplikasian industri hijau.

Pembahasan

Industri ialah satu sektor ekonomi yang sungguh penting bagi sebuah negara, alasannya adalah memiliki banyak sekali manfaat antara lain sebagai salah satu sarana penanaman modal yang cukup besar, menyerap tenaga kerja yang banyak, menciptakan nilai tambah (value added) yang lebih tinggi pada aneka macam komoditi yang dihasilkan, sebagai fasilitas pemenuhan keperluan dalam negeri, dan meningkatkan ekspor.

Industri hijau meliputi bermacam-macam bisnis, termasuk pembibitan dan produsen rumah beling, pemasok sekutu, agen grosir dan eceran, dan layanan desain, konstruksi dan pemeliharaan lanskap. Industri hijau dicirikan oleh pertumbuhan yang cepat, inovasi, dan pergeseran selama tiga dekade terakhir, namun, kemajuan usul yang melambat dan margin operasi yang lebih ketat menunjukkan bahwa industri tersebut semakin matang (Hodges dkk, 2015).

  Mengenal Kimia Industri Dan Pencemarannya

Dalam hal ini menurut Kepenperin (2012), Industri Hijau dapat dicapai antara lain lewat:

1.      Meningkatkan upaya-upaya pengelolaan intemaI/housekeeping

2.      Daur ulang materi/material

3.      Modiflkasi peralatan yang ada

4.      Teknologi bersih

5.      Perubahan bahan baku

6.      Modifikasi produk

7.      Pemanfaatan produk samping.

Sedangkan berbagai Manfaat Penerapan Industri Hijau ialah:

1.      Meningkatkan profltabilitas (keuntungan) lewat kenaikan efnsiensi sehingga mampu meminimalkan ongkos operasi, penghematan biaya pengelolaan limbah dan perhiasan pemasukan dari produk hasil samping.

2.      Meningkatkan image perusahaan

3.      Meningkatkan kinerja perusahaan

4.      Mempermudah akses pendanaan

5.      Flexsibelitas dalam regulasi

6.      Terbukanya peluang pasar gres

7.      Menjaga kelestarian fungsi lingkungan.

Manfaat yang didapat dari industri tidak cuma sebuah omongan, pastinya ialah hasil pengaplikasian industri hijau yang telah diterapkan diberbagai negara. Menurut Kemenperin (2012), Indonesia sudah mengaplikasikan industri hijjau, mirip:

1.      Penggunaan mesin ramah lingkungan melalui program restrukturisasi permesinan untuk industri tekstil dan produk tekstil, alas kaki, dan gula: acara ini memberikan pengaruh yang signifikan berupa penghematan penggunaan energi sampai 25%, kenaikan produktivitas sampai 17%, kenaikan absorpsi tenaga kerja dan meningkatkan efektivitas giling pada industri gula;

2.      Penerapan bikinan higienis dengan memperlihatkan pembinaan kepada pelaku industri dan aparatur, menyusun aliran teknis produksi bersih untuk beberapa komoditi industri dan derma teknis kepada beberapa industri

  Dengan Bertambahnyapopulasi Manusia Di Dunia

3.      Kebijakan teknis, adalah tunjangan terhadap lapisan ozon lewat kontrol penggunaan Bahan Perusak Ozon (BPO ) secara bertahap. (Peraturan Menteri Perindustrian No. 33 Tahun 2007: larangan Memproduksi Bahan Perusak lapisan Ozon serta Memproduksi yang menggunakan BPO

4.      Penyusunan Pedoman Teknis Penurunan Emisi GRK pada industri Semen;

5.      Himbauan terhadap sektor industri supaya lebih memanfaatkan mekanisme pembangunan higienis (“clean development mechanism” atau CDM)

6.      Pemberian penghargaan industri hijau: sembilan perusahaan industri; Tahu: perusahaan industri; Tahun 2010 kepada 2011 kepada 10

7.      Program Re-use air limbah hasil pembuatan pada Penyamakan Kulit di sentra industri Magetan

8.      Program pengembangan biogas dari limbah industri tahu.

Kesimpulan

Industri merupakan satu sektor ekonomi yang sangat penting bagi sebuah negara. Industri Hijau merupakan industri yang berkomitmen untuk ramah lingkungan dengan berfokus pada pengembangan dan perbaikan secara terus-menerus, dan praktek bisnis yang bertanggung jawab terhadap masyarakat baik di dalam maupun di luar organisasi, serta mengamati rantai pasok untuk pembangunan berkesinambungan. Jika industri hijau diterapkan secara 100%, akan bermunculan pengaruh aktual yang mampu dipetik oleh seluruh rakyat negara.

Daftar Pustaka

Atep dan Muhammad, 2018. Kimia Dan Pengetahuan Lingkungan Industri. Ygyakarta : Penerbit Wahana Resolusi.

Diakses pada 20 November 2021).

Hidayat, Atep Afia. 2021. Industri Hijau. Modul Kimia dan Pengetahuan Lingkungan Industri Universitas Mercu Buana. (Diakses pada 18 November 2021)

Diakses pada 20 November 2021).

Hodges, A. W., Khachatryan, H., Palma, M. A., & Hall, C. R. 2015. Production and marketing practices and trade flows in the United States green industry in 2013. Journal of Environmental Horticulture33(3), 125-136. Dalam https://meridian.allenpress.com/jeh/article/33/3/125/160330/Production-and-Marketing Practices-and-Trade-Flows

(Diakses pada 20 November 2021).