Ya Allah, Pilkada Ini Serasa Lebaran

“Berangkat kerja pagi ini istimewa, serasa idul fitri dimana-mana bergaung bunyi shalawat & doa dr masjid,” kata seorang sahabat pagi ini, Rabu (19/4/2017) lewat unggahan di jejaring sosial. Ia yaitu seorang petinggi di perusahaan jasa transportasi taksi.

Teman yg berbeda pula mengungkapkan hal yg sama, “Serasa mau lebaran, takbiran menggema di berbagai mushola & masjid.”

Hari ini memang sedang ada perhelatan pesta akbar untuk warga DKI Jakarta bernama penyeleksian kepala daerah putaran kedua. Dengan cagub-cawagub DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat & cagub-cawagub DKI Jakarta Anies Baswedan-Sandiaga Uno dgn nomor urut tiga.

Mendengar takbiran itu meski tak menyaksikan langsung rasanya ikut mencicipi pula bagi yg tak berada di Jakarta. “Merinding,” kata sobat. Idulfitri atau hari raya Idul Fitri memang identik dgn kemenangan. Kemenangan untuk siapakah? Tentu untuk orang-orang yg beriman. Karena sebelum lebaran orang-orang beriman mengalami yg namanya puasa.

Tentu kita tak takabur bahwa pasangan cagub muslim akan menang melawan cagub penista agama. Tapi jangan sampai ada kata pesimis dlm kamus seorang muslim. Dalam dakwah tak ada kata kalah, selalu kata menang. Karena dakwah itu membuahkan nirwana.

Sementara bagi orang muslim yg membela penista agama tak akan pernah menemukan kemenangan. Sebab imannya batal? Mengapa? Nifaq i’tiqad. Dhohirnya Islam namun tidak suka pada Islam. Lebih senang bergabung dgn orang-orang yg memusuhi Islam. Pilihannya kerap berseberangan dgn Islam.

Jika telah mirip ini, hanya akan mirip bawang merah. Kuliti saja lapisan-lapisannya. Kuliti sampai habis. Tak ada apa-apa di sana. Tak ada bijinya.

  √ Kiat Lulus Cobaan Nasional Dengan Nilai Membuat Puas

Seorang imam besar pernah mengatakan bahwa untuk berjuang di medan perang harus merencanakan sembilan peluru. Satu untuk musuh, & delapan sisanya untuk para pengkhianat Islam.

“Allahu Akbar…Allahu Akbar…Allahu Akbar..”

Takbir terus menggema, menembus sanubari orang-orang yg beriman. Mereka bergetar hatinya & tetap rindu berjuang dlm barisan dakwah Islam. Apapun keadaannya, pejuang dakwah akan senantiasa menang. Sekali lagi, menang.  [Paramuda/Wargamasyarakat]