[Wawancara] Pengakuan Seorang Gay

Tampangnya tak bisa dikatakan buruk. Badannya bak model, atletis. Maklum, ia pula punya obsesi sebagai pramugara di maskapai penerbangan raksasa. Namanya Adrian (nama asli kami samarkan), seorang karyawan swasta di sebuah kota besar di Indonesia.

“Saya bukan gay, cuma suka laki,” katanya tatkala ditanya penulis tentang ke-gay-annya.

Berikut wawancara Wargamasyarakat dgn Adrian, Jakarta, Senin (15/2) malam.

Apa yg mendasari Mas mwnjadi penyuka laki -laki?

Sejak kecil hidup gue senantiasa dikelilingi wanita. Saudara gue semuanya perempuan. Jadi gue nggak ada feeling spesial tiap ketemu perempuan. Tapi itu bukan sepenuhnya alasan ya.

Alasan kedua, karena gue pernah pacaran tiga kali sama cewek pas Sekolah Menengan Atas. Salah satu faktornya mugkin ketiga pacar gue nggak ada yg setia.

Alasan ketiga, gue pernah ditaksir sama anabawang gue yg gay, disaat keadaan gue sakit hati habis putus.

Dia (cowok itu) pernah nembak gue & minta pacaran. Bahkan pernah datengin rumah gue bawain kuliner. Gelagat ia yg asing yg bikin gue dicap ‘abnormal’ juga.

Semenjak itu gue jadi sulit buat temenan sama pemuda. Takut keluarga & tetangga gue makin berpikiran negatif.

Semakin gue menjajal , semakin ingin rasanya gue punya sahabat/temen cowok. Rasanya hampa. Ya gue jadi gay bukan buat seks ya.

Kaprikornus, gay tak selalu sex oriented?

NO!! Kalau yg sex oriented gitu permulaan ia jadi gay pasti karena pelecehan. Atau buat pelampiasan. Gue nggak sex oriented, cuma suka lihat body perjaka.

(Maaf) bermakna belum pernah making love (ML) atau minimal ada reaksi tatkala melihat cowok yg disukai?

  Kisah Nyata, Ibuku Ditegur Allah

Kalo ML nggak pernah. Gue pun nggak pernah mau ya. Ngeri lihatnya. Reaksi lihat yg disuka ya hanya bisa ngeliatin sambil berfantasi ha-ha-ha.

Oh begitu. Hingga dikala ini orang terdekat tahu wacana kondisi Mas?

Nggak ada. Gila lah jika hingga dongeng. Cuma mereka sering curiga sih.

Lalu, upaya Mas bagaimana agar keluarga tak tahu?

Ya nggak ngapain ngapain. Biasa aja. Nggak berbuat yg macem-macem.

Apa mereka tak mencari tahu lewat dunia media sosial?

Kagak. Keluarga nggak ada yg main socmed. Toh ini pula akun kedua gue. Cuma buat pelampiasan.

Apakah ada keinginan dlm diri Mas untuk lepas dr suka dgn pria?

Pasti ada lah. Siapa yg nggak mau hidup wajar , punya anak.

Good. Apa upaya Mas untuk ke arah sana?

(Tak dijawab. Diam)

[Paramuda/ Wargamasyarakat]