Lanjutan dr Wala` & Bara`, Makna & Kedudukannya Dalam Islam (Bagian 2)
Keenam, dgn melaksanakan wala` & bara` ini, seorang muslim akan mendapatkan perlindungan dr Allah Ta’ala.
Hal ini menurut atsar yg diriwayatkan dr Abdullah bin Abbas Radhiyallahu Anhuma, bahwasanya dia berkata,
“Barangsiapa yg mengasihi alasannya adalah Allah, membenci sebab Allah, saling menolong alasannya adalah Allah, & bermusuhan sebab Allah, maka dia akan mendapatkan dukungan Allah.”
Ketujuh, tak melaksanakan wala` & bara`, bisa menjerumuskan seseorang ke dlm kekafiran & kezhaliman. Hal ini dijelaskan dlm firman Allah Ta’ala,
يَاأَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا لَا تَتَّخِذُوا الْيَهُودَ وَالنَّصَارَى أَوْلِيَاءَ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ وَمَنْ يَتَوَلَّهُمْ مِنْكُمْ فَإِنَّهُ مِنْهُمْ إِنَّ اللهَ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِيْنَ
“Wahai orang-orang yg beriman! Janganlah ananda mengakibatkan orang Yahudi & Katolik sebagai teman setia(mu); mereka satu sama lain saling melindungi.
Barangsiapa di antara ananda yg mengakibatkan mereka teman setia, maka sesungguhnya dia termasuk golongan mereka. Sungguh, Allah tak memberi petunjuk pada orang yg zalim.” (QS. Al-Maa`idah: 51).
Kedelapan, wala` & bara` ini banyak disebutkan dlm Al-Qur`an & hadits, sehingga menujukkan bahwa hal ini merupakan masalah yg penting dlm agama Islam.
Syaikh Hamd bin Atiq Rahimahullah pernah menyampaikan,
“Allah Ta’ala dengan-cara tegas mewajibkan pada kita untuk memusuhi orang-orang kafir & orang-orang musyrik, sebagaimana beliau telah mengharamkan dgn tegas sikap loyal pada mereka.
Sehingga, di dlm Al-Qur`an tak ada aturan yg paling banyak & paling terang dalilnya daripada hukum wala` (loyalitas) & bara` (anti loyalitas) ini, tentu sehabis keharusan bertauhid & pengharaman sikap yg menentang tauhid (yaitu syirik).”
Terkait hal ini, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah Rahimahullah pula menuturkan,
“Bukti kebenaran dlm bersaksi bahwa tak ada Tuhan yg berhak disembah kecuali Allah ialah dgn menyayangi & tidak suka hanya sebab Allah, berkasih sayang & berselisih alasannya Allah, mengasihi apa yg dicintai Allah, & tidak senang apa yg dibenci-Nya.”
[Abu Syafiq/Wargamasyarakat]
Berlanjut ke Wala` & Bara`, Makna & Kedudukannya Dalam Islam (Bagian 4)