Wahai Ukhti… Perhatikan Betismu

Entah sudah berapa kali, di berbagai daerah, masih saja terjadi. Sebenarnya mereka sudah menutup aurat dgn cukup rapi. Jilbab panjang, pakai kaus kaki. Saat berlangsung, elok. Saat motor melaju, tak ada persoalan. Tapi begitu motor berhenti, mereka menjulurkan kaki, tersingkaplah betis yg seharusnya tersembunyi.

Mengapa bisa begitu? Di sinilah para akhwat perlu menyadari. Bahwa tatkala mereka mengendarai motor berlawanan dgn mereka berlangsung kaki. Naik motor, pasti ada dikala-saat berhenti. Tatkala lampu merah, tatkala hendak parkir, atau tatkala datang di tujuan. Dan pada ketika berhenti itu, baik pakai motor bebek atau skuter, mereka akan meluruskan salah satu kaki. Di saat mirip itu, rok atau jubah mereka tertarik ke atas.

Semestinya hal itu tak menjadi persoalan kalau akhwat tersebut memakai celana panjang di balik jubah atau roknya. Sebab kalaupun jubah & rok kesengsem ke atas, aurat mereka tetap tak terlihat sebab terlindungi oleh celana panjang. Ini pula yg dijalankan oleh sahabiyat yg lalu dipuji oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.

Dalam Syu’bal Iman, Imam Baihaqi meriwayatkan suatu hadits bahwa Rasulullah tatkala itu duduk di sebuah pintu Masjid Nabawi. Lalu lewatlah seorang perempuan. Tiba-datang wanita itu terjatuh. Seketika Rasulullah memalingkan parasnya alasannya adalah khawatir aurat wanita itu tersingkap. “Dia memakai celana panjang (di balik jubahnya sehingga auratnya tak tersingkap), ya Rasulullah,” kata sebagian teman. Maka Rasulullah pun bersabda, “Ya Allah rahmatilah perempuan yg menggunakan celana panjang (di balik jubahnya).”

Seperti diketahui, aurat wanita yakni seluruh tubuhnya kecuali muka & telapak tangan. Maka bagaimana caranya semoga aurat itu tertutup, perlu menjadi perhatian khusus bagi seluruh akhwat. Seluruh muslimah. Dan, menutup aurat tidaklah sama dgn membungkus. Karenanya busana muslimah haruslah longgar, tak ketat, tak membentuk lekuk tubuh, & pula tak tipis/transparan.

  Poligami Adalah Surga yang Dirindukan, Sebuah Jawaban

Sungguh sangat disayangkan, jika seluruh aurat sudah tertutup. Pakaian telah longgar, tak ketat, tak membentuk lekuk tubuh, jauh dr transparan tetapi datang-datang tanpa sadar aurat tampakgara-gara tak menggunakan celana dikala berkendara.

Wallahu a’lam bish shawab. [Muchlisin BK/wargamasyarakat]