Lanjutan dr Wahai Para Lajang, Inilah Keutamaan Menikah (Bagian 2)
Ada yg berkata,“Di mana posisi kita dgn ibadah Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam? Sungguh, beliau sudah diampuni dosa-dosanya yg kemudian & yg akan datang.”
Salah seorang dr mereka berkata, “Saya akan melakukan shalat malam selamanya.”
Yang lain berkata, “Saya selalu berpuasa sehari penuh, & tak berbuka.”
Yang lainnya pun bertutur, “Saya akan menjauhi wanita & tak akan menikah selamanya.”
Maka datanglah Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam menemui mereka & berkata,
“Kalian sudah menyebutkan ini & itu (tentang ibadah kalian). Demi Allah, saya lebih takut & bertakwa pada Allah dibandingkan dengan kalian, akan namun saya berpuasa & berbuka, shalat malam & pula tidur, & menikah.
Maka barangsiapa yg tidak suka sunnahku, bermakna ia bukan termasuk golonganku.” (HR. Al-Bukhari)
Sa’ad bin Abi Waqqash Radhiyallahu Anhu berkata,
رَدَّ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى عُثْمَانَ بْنِ مَظْعُونٍ التَّبَتُّلَ وَلَوْ أَذِنَ لَهُ لاَخْتَصَيْنَا
“Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam tak mengabulkan undangan Utsman Bin Mazh’un untuk membujang, seandainya diizinkan oleh Nabi tentu kami akan mengkebiri diri kami.” (HR. Al-Bukhari)
Di dlm pernikahan terkandung banyak hikmah, di antaranya adalah menjaga diri seseorang & istrinya dr tindakan yg diharamkan Allah, menjaga kelangsungan hidup manusia dr kehancuran & kepunahan, memakmurkan dunia, memperbanyak jumlah umat Islam.
Hikmah lainnya yaitu menjaga keturunan, membina keluarga yg harmonis, melanjutkan keturunan & menjaganya untuk melaksanakan pendidikan dlm keluarga, menghadirkan kedamaian, keamanan & ketenangan, serta mendatangkan kebahagian, kasih sayang di antara manusia.
Ibnu Qudamah pernah menuturkan,
“Kemaslahatan dlm menikah sungguh banyak, di antaranya selaku bentuk usaha untuk menjaga & menjaga agama, menjaga wanita, mendapatkan keturunan, memperbanyak umat Islam, & mewujudkan kebanggaan Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam & lain sebagainya.”
Dengan menikah, rumah tangga muslim akan terbentuk, di mana pondasi khususnya yaitu pasangan suami istri. Hendaknya, setiap pasangan suami istri berupaya untuk menawarkan kebaikan pada pasangannya.
[Abu Syafiq/Wargamasyarakat]
Berlanjut ke Wahai Para Lajang, Inilah Keutamaan Menikah (Bagian 4)