Wahai Para Ayah, Perhatikanlah Ibadah Shalat Anak-Anakmu (Bagian 2)

Lanjutan dr Wahai Para Ayah, Perhatikanlah Ibadah Shalat Anak-Anakmu

Di samping itu, seorang ayah ialah pemimpin bagi keluarganya & ia akan dimintai pertanggungjawabannya ihwal keluarga yg dipimpinnya. Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,

كُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْئُوْلٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ

“Setiap kalian ialah pemimpin & setiap kalian bertanggung jawab atas orang-orang yg dipimpinnya.” (HR. Al-Bukhari, Muslim, Abu Dawud, At-Tirmidzi, & Ahmad).

Allah Ta’ala firmankan dlm kitab-Nya Al-Qur`an perihal Nabi Ismail Alaihissalam bapak orang Arab. Ismail menyuruh keluarganya supaya mendirikan shalat & menunaikan zakat, & dia yaitu hamba yg diridhai.

Dengan demikian, mampu kita pahami bersama bahwa tak pantas bagi seorang ayah untuk meninggalkan anak-anaknya di rumah dlm kondisi tidur tanpa membangunkan mereka guna mendirikan shalat & mengawasi semua kegiatan mereka.

Jadi, tak cukup dgn membangunkan mereka yg sedang tidur saja, tapi pula mesti mengawasi mereka. Sebab, mungkin saja mereka bangun & tatkala ia pergi mereka pun tidur kembali.

Jika seseorang ingin secepatnya berangkat menuju masjid & meninggalkan anak-anaknya di rumah karena cemas tertinggal shalat berjamaah & pada saat yg sama ia pula berupaya membangunkan kemudian memantau & mengajak mereka, maka tidaklah kenapa ia keluar rumah meninggalkan mereka kemudian pulang menemui mereka di rumah.

Setelah itu, mewakilkan mereka untuk melakukan shalat.

Namun, jikalau seseorang tak peduli & tak membangunkan anak-anaknya yg sedang sebelum berangkat ke masjid, ia pula tak memberi perayaan satu atau dua kata saja, kemudian berangkat menuju masjid dgn argumentasi khawatir tertinggal shalat berjamaah, maka ia sudah meremehkan persoalan ini.

  Amalkan Ruqyah, Jauhi Sihir (Bagian 2)

Seorang ayah mesti membangunkan anak-anaknya yg tertidur pulas sesuai dgn kondisi mereka.

Jika sekiranya mereka susah bangkit tidur maka ia harus mengambil waktu lebih awal untuk membangunkan mereka. Jika mereka cepat bangkit maka ia harus berusaha sesuai dgn kondisi mereka.

Intinya, seorang ayah harus mengenali ibadah shalat anak-anaknya. Jika anak-anaknya tertidur, hendaklah ia bangunkan lalu diajak ke masjid.

Jika tak memungkin, ia mengutus belum dewasa melakukan shalat di rumah.

Demikian ditulis kembali dr kitab Durus Al-Am karya Syaikh Dr. Abdul Malik Al-Qasim.

[Abu Syafiq/Wargamasyarakat]