“Hidup ini yaitu suatu perjalanan. Setiap orang punya jalannya masing-masing.”
Kalimat itu menjadi pembukaan dr visualisasi mimpi seorang cowok bernama Mohammad Zaadit Taqwa. Ia menulisnya dua tahun kemudian, tahun 2016.
Ketua BEM UI 2018 itu belakangan memang menjadi perbincangan di media umum. Sebab ia memperlihatkan kartu kuning untuk Presiden Jokowi saat dies natalis ke-68 Universitas Indonesia. Sebuah kegelisahan anak muda wacana keadaan bangsa yg makin memprihatinkan. Jokowi dinilai tak mahir mengorganisir tiga berita. Tiga Isu tersebut yaitu gizi buruk yg menimpa Suku Asmat, info Penjabat Gubernur dr Polisi Republik Indonesia & terkait Permenristekdikti perihal Organisasi Mahasiswa.
“Barangsiapa mengenali jauhnya perjalanan, maka ia akan bersiap-siap.”
“Maka izinkan gue menceritakan planning perjalananku,” ungkap pemuda yg akun Instagramnya dirubung 847 komentar itu.
Ia pun mengawali menggambarkan ihwal tahun per tahun keinginan yg mesti ia rajut.
—
2016. Di sini gue sekarang. Mahasiswa Fisika FMIPA UI. Ketua HMD Fisika FMIPA UI. Peserta Rumah Kepemimpinan Angkatan 8
2018. Lulus dr Fisika UI. Melanjutkan studi S2 di Inggris
2021. Menemukan pendamping hidup
2022. Lulus S2. Mohammad Zaadit Taqwa, S.Si, M.Sc
2026. Kembali & mengabdi sebagai dosen di Fisika FMIPA UI
2027. Mengakuisisi & membangun kembali Yayasan Sekolah Menengan Atas Hayatan Thayyibah Sukabumi
2028. Kembali melanjutkan studi S3 di Eropa
2030. Naik haji sekeluarga
2032. Dr. H. Mohammad Zaadit Taqwa, S.Si, M.Sc
2036. Membangun sekolah di pelosok Jawa Barat
2042 Memberikan beasiswa pada 1000 anak yatim
2052. Menteri Pendidikan & Kebudayaan Republik 2052
2058. Gubernur Provinsi Jawa Barat
“Jalan yg harus kulalui masih sungguh panjang. Ke depan, mungkin jalan ini akan kian susah & membingungkan. Tapi kuyakin satu hal, bahwa Allah akan berikanku petunjuk & arahan. Agar gue mampu menempuh jalan yg selalu kuimpikan. Dan merealisasikan Indonesia yg lebih baik & bermartabat.
Ini jalanku. Mohammad Zaadit Taqwa.”
[@paramuda/Wargamasyarakat]