Model Strategi Pembelajaran Super Brain
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Semua sikap manusia dikendalikan oleh otak. Demikian juga dengan akseptor ajar. Sifat masing-masing akseptor asuh juga akan berlainan, karena masing-masing memiliki perbedaan struktur komposisi otak. Adapun kunci membangun karakter pada penerima didik yakni dengan membangun struktur otak secara optimal sejak usia dini. Bangunan aksara inilah yang hendak menjadi pembentuk arah hidup dan kehidupan mereka di era depan bila mereka sudah berkembang menjadi eksklusif yang lebih remaja.
Oleh sebab itu, perlu bagi para pendidik untuk mempunyai pribadi yang lembut supaya menjadi daerah kemajuan aksara yang aktual bagi anak. Selain huruf pendidik, lingkungan sekolah juga menjadi penentu perkembangan karakter akseptor latih. Kalau mungkin, memilih sekolah yang memiliki program eksplisit pendidikan aksara. Pendidikan aksara ini dekat kaitannya dengan model dan seni manajemen pembelajaran super brain yang desain pembelajarannya melibatkan bagian otak.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep metode pembelajaran super brain?
2. Mengapa menggunakan metode pembelajaran super brain?
3. Bagaimana strategi metode pembelajaran super brain?
4. Bagaimana aplikasi sistem pembelajaran super brain dalam KBM (kegiatan berguru mengajar)?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui rancangan sistem pembelajaran super brain
2. Untuk mengenali metode pembelajaran super brain
3. Untuk mengenali strategi sistem pembelajaran super brain
4. Untuk mengetahui aplikasi tata cara pembelajaran super brain dalam KBM
BAB II
PEMBAHASAN
A. Konsep Metode Pembelajaran Super Brain
Metode Pembelajaran Super Brain menerangkan perihal bagaimana merancang kegiatan pembelajaran yang melibatkan semua komponen otak. Yaitu: otak emosional, otak sosial, otak kognitif, otak kinestetik dan otak reflektif.
Menurut Barbara K. Given:
1. Otak emosional berperan dalam membangkitkan hasrat mencar ilmu
2. Otak sosial berperan dalam membangun visi untuk menyaksikan apa yang mungkin (peluang)
3. Otak kognitif berperan dalam menumbuhkan niat untuk berbagi wawasan dan kecakapan.
4. Otak kinestetik berperan dalam mendorong tindakan untuk mengganti mimpi/pandangan baru menjadi realita
5. Otak reflektif berperan dalam mendorong berpikir tingkat tinggi yang akan membuahkan kebijakan yang menciptakan seorang pembelajar bisa dan mau berfikir yang selalu mengingat dan mengagungkan kebesaran Tuhannya.[1]
Adapun berdasarkan McClean, proses evaluasi mengacu pada tiga bab otak manusia, ialah:
1. Otak besar (Neokorteks) yang memiliki fungsi utama untuk berbahasa, berfikir, mencar ilmu, memecahkan persoalan, menyiapkan dan mencipta.
Otak besar sendiri terdiri dari dua bab, yakni otak kanan dan otak kiri yang masing-masing memiliki fungsi yang berbeda. Otak kiri berfungsi dalam hal- hal yang bekerjasama dengan akal, rasio, dan merupakan pusat matematika. Sementara otak kanan berfungsi dalam perkembangan daya kreatifitas dan khayalan. Seperti kesanggupan melukis, menyanyi, menari dan lain-lain.
2. Otak tengah (metode limbik) berfungsi untuk interaksi sosial, emosional, dan ingatan jangka panjang. Selain itu, otak tengah ini juga berperan dalam refleks mata dan kontraksi otot.
3. Otak kecil (otak reptil) berfungsi untuk bereaksi, naluriah, mengulang, mempertahankan diri, dan ritualis, serta selaku pusat keseimbangan, mengoordinasikann kerja otot dan posisi badan.
Dalam Metode Pembelajaran Super Brain disebutkan bahwa semua wawasan niscaya ada manfaatnya, alasannya adalah itu jangan pernah menyesal dengan apa yang pernah kita pelajari atau kita baca. Karena suatu dikala akan berguna.
Postulat lain menyebutkan bahwa tidak ada sesuatu yang sungguh-sungguh gres. Tetapi hanya ada variasi-kombinasi gres sehingga ditemukanlah ide gres. Karena itu peserta didik perlu diajari untuk tidak pernah berhenti berfikir. Karena berfikir merupakan proses menyimpan isu. Semakin banyak otak digunakan untuk berfikir, bertambah banyak berita yang disimpan sebab kapasitas otak tidak terbatas.[2]
B. Alasan Menggunakan Metode Pembelajaran Super Brain
Sebagai tata cara gres, Metode Pembelajaran Super Brain cocok untuk dipraktekkan oleh para pendidik dalam KBM (acara mencar ilmu mengajar), diantara beberapa sebab sebagai berikut:
1. Dapat menawarkan perubahan mendasar sebagai hasil dari acara pembelajaran. Pembelajaran tidak saja menjadi sungguh efektif, tetapi juga hampir seluruh potensi yang dimiliki akseptor bimbing akan tergarap dan terbangkitkan secara lebih optimal.
2. Meminimalisir adanya pertumbuhan emosi negatif, perlu diketahui bahwasannya kurangnya stimulasi dan eksplorasi kepada otak anak akan menghalangi perkembangannya. Hal ini dibuktikan pada binatang yang dipelihara dikebun hewan mempunyai otak 20% hingga 30% lebih kecil dibandingkan dengan binatang yang dipelihara di alam liar.
3. Menjadikan aksara anak makin besar lengan berkuasa. Dalam membentuk aksara anak, otak kiri dan otak kanan bekerja sebanding. Otak kanan akan menyatukan perasaan benar/salah yang merupakan domain otak kanan, dengan wawasan baik dan jelek yang merupakan domain otak kiri.
4. Peserta asuh bisa merekam dan menyimpan isu dengan baik.[3]
C. Strategi Metode Pembelajaran Super Brain
Pembelajaran dengan berorientasi terhadap upaya pemberdayaan potensi akseptor bimbing ada tiga seni manajemen utama yang dapat dikembangkan dalam implementasi sistem super brain. Pertama, menciptakan lingkungan mencar ilmu yang menantang lingkungan berfikir akseptor asuh. Kedua, menciptakan lingkungan pembelajaran yang menggembirakan. Dengan cara menyingkir dari suasana pembelajaran yang menciptakan akseptor latih merasa tidak tenteram dan tidak senang terlibat didalamnya. Ketiga, menciptakan situasi pembelajaran yang aktif dan memiliki arti bagi peserta latih. Peserta asuh sebagai pembelajar dirangsang lewat kegiatan pembelajaran untuk dapat membangun pengetahuan mereka. Sedangkan pendidik berupaya membangun situasi pembelajaran yang memungkinkan seluruh peserta ajar beraktifitas secara maksimal.[4]
D. Aplikasi Metode Pembelajaran Super Brain
Dalam Metode Pembelajaran Super Brain pendidik sering memberikan soal-soal bahan pelajaran yang menfasilitasi kemampuan berfikir penerima bimbing dari mulai tahap pengetahuan (knowledge) hingga tahap penilaian. Soal-soal pelajaran dibungkus seatraktif dan semenarik mungkin contohnya lewat teka-teki, simulasi games, dan sebagainya, semoga akseptor asuh dapat sudah biasa untuk mengembangkan kesanggupan berfikirnya dalam konteks pemberdayaan potensi otak siswa.
Selain itu, mampu juga dengan melakukan pembelajaran diluar kelas pada ketika tertentu. Untuk pembelajaran dalam kelas diiringi dengan musik yang di rancangan secara cepat sesuai kebutuhan dikelas, serta melakukan acara pembelajaran dengan diskusi kelompok yang diselingi dengan permainan-permainan menawan.
Disamping itu, mampu mengunakan anggota tubuh untuk merangsang kerja otak. Misalnya mata penerima asuh dipakai untuk membaca dan memperhatikan, tangan peserta bimbing bergerak untuk menulis, kaki penerima ajar bergerak untuk mengikuti permainan dalam pembelajaran dan verbal peserta bimbing aktif bertanya dan berdiskusi.[5]
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Metode Pembelajaran Super Brain menerangkan perihal bagaimana mendesain kegiatan pembelajaran yang melibatkan semua komponen otak.
Alasan Menggunakan Metode Pembelajaran Super Brain diantaranya sebagai berikut:
1. Dapat memberikan perubahan mendasar sebagai hasil dari aktivitas pembelajaran
2. Meminimalisir adanya kemajuan emosi negatif
3. Menjadikan karakter anak makin kuat
4. Peserta bimbing mampu merekam dan menyimpan berita dengan baik.
Ada tiga strategi utama yang dapat dikembangkan dalam implementasi sistem super brain, ialah:
1. Menciptakan lingkungan belajar yang menantang lingkungan berfikir penerima didik.
2. Menciptakan lingkungan pembelajaran yang menyenangkan
3. Menciptakan suasana pembelajaran yang aktif dan bermakna bagi penerima didik.
Dalam Metode Pembelajaran Super Brain pendidik sering menawarkan soal-soal bahan pelajaran yang menfasilitasi kesanggupan berfikir peserta didik. Selain itu, mampu juga dengan melaksanakan pembelajaran diluar kelas pada ketika tertentu.
DAFTAR PUSTAKA
Anam, Bashoirul (29 September 2016). “Pembelajaran Super Brain”. http://bashoirulanam.blogspot.co.id
Hidayah, Zidatul (29 September 2016). “Model dan Strategi Pembelajaran”. http://ikhwan-perbaungan.blogspot.co.id
(29 September 2016). “Model dan Strategi Pembelajaran Super Brain”. http://newbyz.wordpress.com .
(04 Oktober 2016). “Metode Pembelajaran”. http://elfalasy88.wordpress.com
[2] Bashoirul Anam, “Pembelajaran Super Brain”, http://bashoirulanam.blogspot.co.id (dikanal pada 29 September 2016).
[4] Zidatul Hidayah, “Model dan Strategi Pembelajaran”, http://zidatulhidayah.wordpress.com (disaluran pada 29 September 2016).
[5] “Model dan Strategi Pembelajaran Super Brain”, http://newbyz.wordpress.com (diakses pada 29 September 2016).