close

Usia Dini Periode Keemasan Pembentukan Intelegensi Anak

Bengkalis – Bupati H Syamsurizal, berharap seluruh desa/kelurahan di Kabupaten Bengkalis yang belum mempunyai pendidikan formal untuk anak usia dini, pada tahun 2009 ini telah terbentuk pos-pos pendidikan anak usia dini (PAUD).

Kepada Dinas Pendidikan (Disdik) dan Forum PAUD Bengkalis, harapan itu disampaikan Syamsuruizal ketika membuka pembinaan pengelolaan dan penyelenggaraan Pos PAUD. Pembukaan pelatihan yang dibarengi 80 peserta dan digagas Forum PAUD Bengkalis itu, dijalankan di Aula Terubuk Badan Pendidikan dan Pelatihan Pegawai, Kamis (5/6).

“Segera kerjakan kerjasama dengan aneka macam pihak terkait. Susun tindakan implementatif untuk memperluas jangkauan layanan PAUD melalui pendidikan nonformal dan informal yang berbasis keluarga serta lingkungan”, tegas Syamsurizal dalam sambutan tertulis yang dibacakan Asisten Administrasi Pembangunan, H Mukhlis.

Dikatakan Syamsurizal, usia dini (0-6 tahun) merupakan usia yang sungguh menentukan. Masa keemasan dalam pembentukan abjad dan mengembangan intelegensi seorang anak. Pada usia tersebut bawah umur memiliki tingkat intelegensi atau kecerdasan paling optimal.

Pada kala ini, peran orang renta dalam mendidik anak hampir 70 persen, karena kegiatan anak sebagian besar bersama dengan orang tua. Sedangkan sisanya diemban oleh lingkungan.

“Namun tidak siapa saja renta mengetahui dan mengerjakan tugas tersebut. Karena itu pembinaan yang lebih dari sekedar yang dilakukan orang tua di dalam keluarga, memang mesti mendapat perhatian yang serius kita semua”, ajak Syamsurizal.

Masih kata Syamsurizal, seorang anak sejatinya bukan hanya milik sebuah keluarga. Tetapi juga masa depan bangsa. Generasi yang mau meneruskan kehidupan dan martabat suatu bangsa. Kemajuan atau kemunduran sebuah bangsa sangat ditentukan oleh kualitas generasi sekarang.

“Untuk itu, guna mempersiapkan generasi penerus bermutu, PAUD ini memegang peranan amat penting. Karena itu pula, di negara lain, PAUD ini sejak lama telah menerima perhatian sejak lama. Di Singapura dan Korea Selatan, contohnya, hampir semua anak usia dini telah mendapatkan pendidikan”, Syamsurizal memberi acuan.

Selanjutnya, kepada semua pihak terkait, Syamsurizal minta agar arti penting PAUD ini terus disosialisasikan pada penduduk . Alasannya, hingga ketika ini banyak orang bau tanah yang belum mengerti. Kesadaran masyarakat tentang betapa strategis PAUD, hingga kini belum mengasyikkan.

“Baru sebagian kecil yang memiliki kesadaran cukup baik untuk memberi pendidikan anaknya sejak dini. Itu pun masih banyak terjadi salah tafsir bahwa PAUD seolah-olah hanya bertumpu pada taman kanak-kanak, kelompok bermain, dan sejenisnya yang bersifat formal”, katanya.

Sementara itu, Ketua Forum PAUD Bengkalis, Ny Hj Fauziah Siregar menyampaikan, aktivitas berlangsung dua hari itu, diantaranya memang bermaksud mempercepat ekspansi jangkauan PAUD lewat pendidikan non formal dan informal.

“Tindak lanjut pembinaan ini, akan dibuat sejumlah Pos PAUD percontohan di setiap kecamatan. Makanya seluruh ketua Forum PAUD kecamatan juga diikutsertakan dalam aktivitas ini”, kata Fauziah didampingi ketua pelaksana kegiatan, Ny Hj Yusnani.

Kata Fauziah, nara sumber aktivitas pembinaan itu, selain dari Forum PAUD Provinsi Riau dan Disdik Bengkalis, juga dari Dirjen Pendidikan Luar Sekolah Depertemen Pendidikan Nasional. Kemudian dari Yayasan Balita Taman Kanak-Kanak Mini Pak Kasur Jakarta yang ialah yayasan perintis PAUD di Indonesia.
biar berguna bagi para pmbaca dan juga mudah-mudahan menjadi ilmu untuk kesempatan ke depannya jadi lebih baik. Amin.