“Saya sengaja ikut acara ini. Selain memperbesar wawasan, saat nanti ada pelancong mampu mengajukan tawar-menawar biaya,” kata Muh Fadil, salah seorang penarik becak, di Kediri, dikutip Antara, Kamis 24 Maret 2016.
Ia mengaku kegiatan pertolongan kursus ini sungguh membantu, terlebih lagi tidak ada beban ongkos. Ia dengan rekan-rekannya diberikan pelajaran Bahasa Inggris dengan gampang.
“Diajari perkenalan serta tawar menawar. Yang terperinci masalah rupiah,” kata laki-laki asal Kelurahan Bandarkidul, Kota Kediri itu.
Saat menghadiri kursus Bahasa Inggris itu, Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar mengatakan pendidikan ini diberikan selaku upaya memperlihatkan bekal penduduk untuk berkomunikasi, terutama warga aneh.
Ia mengatakan kursus itu memang diberikan pemerintah secara gratis dengan mendatangkan mentor serta sukarelawan pengajar asal Amerika Serikat. Ada juga lima relawan yang diperbantukan oleh Kementerian Pendidikan dan bertempat di Kediri.