Lanjutan dr Ummu Salamah & Kesabaran yg Mengangkat Derajatnya (Bagian 4)
Ummu Salamah melanjutkan ceritanya, “Maka, Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam mengantarlagi seseorang kepadaku,
“Adapun kalau ananda katakan, ‘Sesungguhnya gue yakni wanita tua’, maka sesungguhnya gue lebih renta darimu, & tidaklah tercela wanita yg menikah dgn laki-laki yg lebih tua darinya.
Adapun kalau ananda katakan, ‘Sesungguhnya gue ialah ibu bawah umur yatim’, maka bantu-membantu mereka semua menjadi tanggungan Allah & Rasul-Nya.
Adapun kalau ananda katakan, ‘Sesungguhnya gue yakni wanita yg sungguh pencemburu’, maka sebenarnya gue berdoa pada Allah gampang-mudahan ia menetralisir itu darimu.”
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam menikahi Ummu Salamah pada bulan Syawal 4 Hijriyah. Dengan perkawinan ini, Ummu Salamah menjadi salah seorang Ummul Mukminin, hidup senang dlm rumah tangga Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam, dan berubahlah kesedihannya menjadi kegembiraan, & kepiluannya menjadi kebahagiaan & keceriaan.
Sungguh, Mahabenarlah Allah Yang Mahaagung dgn firman-Nya,
“Wahai orang-orang yg beriman, tak halal bagi ananda mempusakai perempuan dgn jalan paksa & janganlah ananda menyusahkan mereka alasannya adalah hendak mengambil kembali sebagian dr apa yg telah ananda berikan kepadanya, terkecuali bila mereka melaksanakan pekerjaan keji yg kasatmata.
Dan bergaullah dgn mereka dengan-cara pantas. Kemudian bila ananda tak menggemari mereka, (maka bersabarlah) alasannya mungkin ananda tak menggemari sesuatu, padahal Allah menyebabkan padanya kebaikan yg banyak.“ (QS. An-Nisa`: 19)
Ummu Salamah telah meriwayatkan puluhan hadits dr Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam untuk umat ini. Dia adalah Ummul Mukminin yg terakhir kali meninggal dunia. Semoga Allah meridhainya & membuatnya ridha. Dia wafat pada bulan Syawal 59 Hijriyah, pada usia 84 tahun.
Ada yg mengatakan, Ummu Salamah wafat pada masa pemerintahan Yazid bin Mu`awiyah. Karena, Yazid mulai menjadi khalifah pada hari Kamis, 8 Rajab 60 Hijriyah. Akan tetapi, Allah yg lebih mengetahui.
Sebagian goresan pena ini dikutip dr kitab Salwa Hazin bernama Sulaiman bin Muhammad bin Abdullah Al-Utsaim. Semoga berguna bagi para pembaca sekalian. Aamiin.
[Abu Syafiq/Wargamasyarakat]