Lanjutan dr Ummu Kultsum, Mujahidah Putri Nabi (Bagian 3)
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam menangisi kepergian Ummu Kultsum tak lain alasannya kasih sayang dia yg besar kepadanya. Kasih sayang seorang ayah yg kehilangan anak-anaknya.
Setelah itu, Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,
هَلْ مِنْكُمْ رَجُلٌ لَمْ يُقَارِفْ اللَّيْلَةَ
“Apakah ada di antara kalian orang yg tak melaksanakan dosa tadi malam?”
Maksudnya ialah tak melakukan dosa besar atau kecil.
Ada yg berpendapat, bahwa yg Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam tanyakan adalah orang yg tak mencampuri istrinya tadi malam.
Maka Abu Thalhah berkata, “Saya.”
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda pada Abu Thalhah,
فَانْزِلْ
“Turunlah engkau.”
Maksudnya, turunlah ke dlm kuburannya.
Thalhah pun turun ke kuburannya & menguburkan mayat Ummu Kultsum.
Dari hadits ini kita mampu melihat betapa besar kasih sayang Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam kepada anak-anaknya.
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam menangis alasannya berpisah dgn mereka, akan tetapi tangisan itu tak dicampur dgn ratapan & amarah, namun di dalamnya terdapat keteguhan atas ketetapan Allah Ta’ala & takdir-Nya.
Setelah menguburkan putrinya, Ummu Kultsum Radhiyallahu Anha, Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam pergi menemui menantunya Utsman bin Affan Dzunnurain yg tengah bersedih atas kepergian istrinya & sebab terputusnya relasi kekerabatan (menantu & mertua) antara dirinya dgn Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam.
Kemudian beliau berkata kepadanya,
“Andaikan mereka sepuluh pasti gue akan nikahkan mereka dgn Utsman.”
Maksudnya, andaikan gue memiliki sepuluh orang anak perempuan, pasti gue akan menikahkan mereka denganmu wahai Utsman.
Semoga Allah merahmati Ummu Kultsum Radhiyallahu Anha. Dia adalah sebaik-baik istri & seorang mujahidah.
Semoga Allah menghimpun kita bersamanya di dlm surga, Insya Allah.
Semoga Allah menganugerahi kita rasa cinta pada Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam, dan pula pada keluarganya & para shahabatnya yg mulia.
Semoga keridhaan Allah meliputi mereka semua.
Demikian disarikan dr Uzhama’ min Ahlil Bait karya Sayyid Hasan Al-Husaini.
[Abu Syafiq/Wargamasyarakat]