Pembicaraan tentang Ummul Kultsum binti Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam, bukanlah obrolan tentang seorang perempuan yg tak dimengerti asal usulnya.Tidak pula wacana seorang wanita yg tak dikenal.
Ini adalah obrolan ihwal bagian dr kenabian yg menakjubkan, seorang putri dr rumah tangga kenabian yg penuh kemuliaan.
Putri dr Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam sang pemimpin umat insan, istri dr seseorang yg telah diberi kabar bangga berupa nirwana oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam.
Suaminya yakni Dzunnurain, Utsman bin Affan Radhiyallahu Anhu yang diberi kemuliaan oleh Allah untuk menikah dgn dua putri Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam.
Kita akan mengatakan perihal Ummu Kultsum binti Muhammad, sang pemimpin umat insan. Kita akan mencoba mengetahui kemuliaannya, agar obrolan wacana dongeng hidupnya yg mewangi mampu menjadi kian indah.
Dia yaitu Ummu Kultsum binti Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam. Ibunya yakni Khadijah Radhiyallahu Anha, dan ia masuk Islam bareng ibu & saudari-saudarinya.
Ummu Kultsum pula ikut berbai’at pada Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersama saudarai-saudarinya tatkala dia dibai’at oleh kaum wanita dikala fajar dakwah Islam mulai merekah.
Ketika Ummu Kultsum & Ruqayyah mencapai usia akad nikah, mereka dipinang oleh Utbah & Utaibah, dua putra Abu Lahab. Pernikahan pun berlangsung. Akan tetapi tak bertahan usang.
Begitu Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam mendapatkan risalah dr Tuhannya, orang-orang Quraisy pun secepatnya memulai peperangannya terhadap Islam & nabinya.
Abu Lahab segera mendatangi kedua anaknya & berkata pada Utbah & Utaibah, “Kepalaku haram menjamah kepala kalian berdua, selama kalian belum menceraikan putri-putri Muhammad.”
Maka Utaibah pun menceraikan Ummu Kultsum sebelum ia menggaulinya, demi menuruti cita-cita ayahnya Abu Lahab.
Sebagian pakar sejarah meriwayatkan bahwa Utaibah bin Abu Lahab termasuk di antara orang-orang yg menyakiti Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam. Suatu hari ia menyakiti beliau dgn cara mempesona baju beliau, sehingga beliau berdoa atasnya dgn mengucapkan,
“Ya Allah, kuasakanlah atasnya salah satu dr anjing milik-Mu.”
[Abu Syafiq/Wargamasyarakat]
Berlanjut ke Ummu Kultsum, Mujahidah Putri Nabi (Bagian 2)