Dalam bahasa Jawa, jenis jenis kalimat cukup bermacam-macam. Sama halnya dlm jenis kalimat di Bahasa Indonesia yg pula beragam.
Kalimat tersebut di bedakan berdasarkan fungsinya & ada pula yg di kelompokkan berdasarkan isinya.
Nah, salah satu jenis kalimat dlm bahasa Jawa ialah ukara sananta. Berikut pembahasannya!
Daftar Isi
Pengertian Ukara Sananta
Pernahkah ananda mempunyai sebuah harapan yg belum terjadi tetapi sudah di ucapkan dlm bentuk kalimat? Nah, harapan yg ananda utarakan ialah contoh ukara sananta.
Mungkin ananda pernah menggunakan kalimat ini, atau bahkan sering memakai ukara sananta dengan-cara tak sadar.
Ukara sananta yakni kalimat yg menunjukkan harapan atau impian yg masih di niatkan atau yg akan di kerjakan.
Pada intinya ukara sananta adalah kalimat yg isinya harapan namun belum di kerjakan & bermaksud di kerjakan.
Baca Juga : Contoh Ukara Lamba & Ukara Camboran
Contoh Ukara Sananta
Dengan beberapa teladan ukara sanantha ini, mungkin ananda akan terbantu menjawab soal “Gawea tuladha ukara sananta 5 wae” 🙂
Berikut tuladhanya:
- Sesuk sore gue arep menyang bioskop dellok film. (Besok sore gue mau ke bioskop menonton film)
- Bulan ngarep Tono arep budhal maneh menyang gunung Lawu (Bulan depan, saya akan pergi ke Gunung Lawu lagi)
- Tak dolan menyang daleme simbah,menawa disangoni. (Aku mau ke rumah simbah, mungkin di kasih duit saku).
- Rambutane kok abang kakak, di unduh gawa nek pasar ae ya ben dadi duit. (Rambutannya kok merah-merah, di panen terus di bawa ke pasar saja supaya jadi duit).
- Aku kudu sinau mempeng pendak bengi yen pingin lulus cobaan (Aku mesti belajar dgn tekun sampai malam bila ingin lulus cobaan).
- Kudune gue mbesuk yen ditakoni meneng wae timbang tukar padu. (Seharusnya gue besok jikalau di tanya diam saja dibandingkan dengan berkelahi).
- Tinimbang ndomblong, tak gawe cemilan, ah! (Daripada diam, gue mau membuat makanan ringan, ah!).
- Bulan ngarep Tono melu ning Suroboyo. (Bulan depan gue ikut ke Surabaya).
- Dhuwit iki arep tak celengi kanggo riyayan wae. (Uang ini mau gue tabung untuk hari raya saja)
- Aku mengko arep diajak Pak Iwan menyang warunge penyetan (Aku nanti akan di ajak Pak Iwan ke warung penyetan).
- Sesuk awan Dina arep tumbas buku Basa Jawa (Besok siang Dina akan beli buku Bahasa Jawa).
- Aku arep korah korah, kowe aja ngajak gunjingan wae. (Aku mau basuh piring, ananda jangan bergosip saja).
- Peh lemari kaya rusuh ngene, sesuk tak resiki wae. (Lemari sepertinya kotor, besok mau gue bersihkan).
- Mbesuk gue ora arep liwat dalan iku maneh. (Besok gue tak mau lewat jalan itu lagi).
- Aku tak sregep latihan, kontes basket minggu iki. (Aku akan rajin berlatih, kontes basket minggu ini).
- Mengko bengi gue malem mingguan karo Dina. (Nanti malam gue malam mingguan dgn Dina).
- Gegayuhanku ora muluk, pokok pengin sugih duit ra ndue utang. (Ambisiku tak muluk-mulluk, gue cuma ingin kaya tanpa hutang).
- Karepku ya budhal nang mesjid, tapi kok udan ae ya. (Mauku ya berangkat ke masjid, namun kok hujan terus).
- Aku arep menyang Aceh mbesuk Juli. (Aku akan ke Aceh besok Juli).
- Kepinginanku mben bisa ngajar sekolah ing pedalaman. (Keinginanku nanti mampu mengajar sekolah di pedalaman).
- Doni bakal adus yen mengko kringeten wae. (Doni akan mandi kalau berkeringat).
- Sesuk tangi isuk ae lah tinimbang terlambat sekolah maneh. (Besok bangun pagi ah ketimbang telat sekolah lagi)
- Tinimbang ngakon wong, arep tak urus dewe lah SIM ku. (Daripada menyuruh orang, akan gue urus sendiri SIM ku).
- Aja ngangkoni ae ta mas, gue arep ndeleng sinetron iki. (Jangan menyuruh terus mas, gue mau nonton sinetron).
- Mengko kayane udan, pitike tak lebokne sangkar wae. (Nanti kayanya huja, ayamnya tak masukkan kandang saja).
Nah itulah penjelasan & pola ukaranya. Semoga bermanfaat.