Tujuan Organisasi


1.       Definisi Organisasi
Organisasi pada dasarnya ialah daerah atau wadah dimana orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis, terkendali, dengan mempergunakan sumber daya (dana, material, lingkungan, tata cara, sarana, prasarana, data) dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk meraih tujuan bareng . diambil dari wikipedia
Menurut para ahli terdapat beberapa pengertian organisasi selaku berikut.
A.       Stoner mengatakan bahwa organisasi ialah sebuah contoh relasi-kekerabatan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan atasan memburu tujuan bersama
  1. James D. Mooney mengemukakan bahwa organisasi yaitu bentuk setiap perserikatan manusia untuk meraih tujuan bareng
  2. Chester I. Bernard beropini bahwa organisasi yaitu merupakan suatu metode acara kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih
  3. Stephen P. Robbins menyatakan bahwa Organisasi yakni kesatuan (entity) sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang melakukan pekerjaan atas dasar yang relatif terus menerus untuk meraih sebuah tujuan bersama atau sekelompok tujuan.
2.       Tujuan Organisasi
Secara biasa tujuan organisasi ialah kondisi atau tujuan yang ingin dicapai oleh organisasi di waktu yang mau datang melalui kegiatan organisasi.Untuk meraih tujuan dalam organisasi, pelaku (orang) dalam organisasi dibutuhkan untuk merancang ataupun me-manage organisasinya dengan matang supaya organisasi dapat berjalan dengan baik. Oleh alasannya itu, demi berjalan baiknya sebuah organisasi perlu diperhatikan beberapa prinsip organisasi (Jati:2000), seperti berikut:
A.       Perumusan tujuan yang terperinci, sebab tujuan organisasi berfungsi untuk: ajaran ke arah mana organisasi akan di bawa, landasan bagi organisasi tersebut, memilih macam aktifitas yang akan dilaksanakan, memilih acara, mekanisme dan beberapa hal terkait dengan kerjasama, integrasi, simplikasi, sinkronisasi dan prosedur.
  1. Pembagian peran dan pekerjaan (Job Discription).
  2. Delegasi kekuasaan yang mempunyai arti pemimpin organisasi itu diseleksi secara mufakat dan mesti diikuti dengan adanya pertanggung jawaban.
  3. Kesatuan perintah (one of command) dan tanggung jawab.
  4. Prinsip Kepemimpinan. Dalam konteks kontemporal dari prinsip ini yang paling mengemuka ke permukaan yakni prinsip kepemimpinan yang berbentukprinsip kolektif-kolegial, yakni prinsip kebersamaan, mau mendengarkan dan menyelaraskan diri dengan nilai-nilai dari seluruh komponen organisasi, khususnya pada kepengurusan organisasi.
  5. Tingkat pengawasan, dengan diadakannya sebuah monitoring kepada kinerja pelaku organisasi atau lebih familiar dengan sebutan oposisi.
Tujuan dari suatu organisasi sangat menghipnotis kinerja dari organisasi itu sendiri maupun untuk mencari massa atau anggota gres dalam pengembangan suatu organisasi dan untuk menjaga kaderisasi anggota. Kaderisasi bermaksud untuk mempertahankan suatu organisasi tetap mampu bertahan dan eksis dalam jangka waktu yang panjang.

  Pks Mencuci Otak Para Kadernya? Ini Penuturan Korbannya

Ada beberapa tingkatan pengelompokan yang mendefinisikan prioritas suatu tujuan organisasi

1. Tujuan atau Misi umum : Pernyataan luas, atau tujuan dalam skala umum yang mendefinisikan bagaimana tercipta suatu organisasi tersebut, lazimnya tidak berubah dari tahun ke tahun dan sering menjadi pernyataan pertama dalam konstitusi suatu organisasi.
2. Tujuan adalah pernyataan yang menjelaskan apa yang suatu organisasi itu ingin di capai. Merupakan bagian dari tujuan dan misi dari suatu organisasi, tujuan seperti ini mampu seperti ini bisa berubah dari tahun ke tahun tergantung pada akad dari kalangan tersebut.
3. Tujuan ialah deskripsi dari apa yang mesti dikerjakan berasal dari tujuan, spesifik yang terperinci. laporan peran terukur untuk mencapai tujuan yang diharapkan dari sebuah kalangan, biasanya memiliki jangka pendek dan deadline tertentu.

3.       Tipe-Tipe Tujuan Organisasi
Secara garis besar organisasi mampu dibedakan menjadi dua macam, ialah organisasi formal dan organisasi informal. Pembagian tersebut tergantung pada tingkat atau derajat mereka terstruktur. Namur dalam kenyataannya tidak ada suatu organisasi formal maupun informal yang tepat.
a.       Organisasi Formal Resmi
Organisasi formal/ Resmi adaah organisasi yang dibentuk oleh sekumpulan orang/masyarakat yang memiliki sebuah struktur yang terumuskan dengan baik, yang menerangkan korelasi-relasi otoritasnya, kekuasaan, akuntabilitas dan tanggung jawabnya, serta memilki kekuatan hukum. Struktur yang ada juga menandakan bagaimana bentuk saluran-susukan melalui apa komunikasi berjalan. Kemudian memperlihatkan tugas-tugas terspesifikasi bagi masing-masing anggotanya. Hierarki target organisasi formal dinyatakan secara eksplisit. Status, prestise, imbalan, pangkat dan jabatan, serta prasarat lainya terurutkan dengan baik dan terkendali. Selain itu organisasi formal tahan usang dan mereka berkala dan mengenang bahwa ditekankan mereka beraturan, maka mereka relatif bersifat tidak fleksibel. Contoh organisasi formal ádalah perusahaan besar, badan-badan pemerintah, dan universitas-universitas (J Winardi, 2003:9).
b.      Organisasi informal
Keanggotaan pada organisasi-organisasi informal dapat dicapai baik secara sadar maupun tidak sadar, dan kadang kala sulit untuk menentukan waktu eksak seseorang menjadi anggota organisasi tersebut. Sifat eksak relasi antar anggota dan bahkan tujuan organisasi yang bersangkutan tidak terspesifikasi. Contoh organisasi informal yakni pertemuan tidak resmi seperti makan malam bersama. Organisasi informal dapat dialihkan menjadi organisasi formal bila korelasi didalamnya dan kegiatan yang dijalankan terstruktur dan terumuskan.
Selain itu, organisasi juga dibedakan menjadi organisasi primer dan organisasi sekunder menurut Hicks:
Organisasi Primer, organisasi semacam ini menuntut keterlibatan secara lengkap, pribadi dan emosional anggotanya. Mereka berlandaskan ekspektasi rimbal balik dan bukan pada keharusan yang dirumuskan dengan eksak. Contoh dari organisasi semacam ini yaitu keluarga-keluarga tertentu.
Organisasi Sekunder, organisasi sekunder memuat korelasi yang bersifat intelektual, rasional, dan kontraktual. Organisasi mirip ini tidak bermaksud menunjukkan kepuasan batiniyah, tapi mereka memiliki anggota sebab dapat menawarkan alat-alat berupa gaji ataupun imbalan terhadap anggotanya. Sebagai teladan organisasi ini yakni persetujuan koordinasi antara majikan dengan calon karyawannya dimana mesti saling oke tentang seberapa besar pembayaran gajinya.

 Klasifikasi tujuan dari Penow bagi organisasi kebanyakan dibedakan menjadi 5 tujuan berdasarkan “sudut persepsi mereka yang berkepantingan” , adalah :
1.  Tujuan Kemasyarakatan (Societal Goals), berkenaan dengan kelas-kelas organisasi luas yang memenuhi keperluan-keperluan masyarakat
2. Tujuan Keluaran (Output Goals), berkenaan dengan jenis-jenis keluaran tertentu dalam bentuk fungsi-fungsi konsumen. Contoh : barang- barang pelanggan, jasa-jas bisnis
3. Tujuan Sistem (System Goals), cara pelaksanaan fungsi organisasi tidak tergantung pada barang / jasa yang dibuat / tujuan yang diambil
4. Tujuan Produk (Product Goals) / Tujuan Karakteristik Produk, berbagai karakteristik barang- barang / jasa-jasa bikinan
5. Tujuan Turunan (Derived Goals), tujuan digunakan organisasi untuk menaruh kekuasaanya dalam pencapaian tujuan lain. HIDAYATULLAH.