Tugas Literasi Kepada Pengembangan Ilmu Pengetahuan

Literasi bersahabat kaitannya yang dengannya membaca serta menulis. Di dalam al-quran, kita mengenal istilah ulil albab yng pengertiannya orang/umat yng berpikir. Kaitannya yang dengannya literasi, kegemaran, semangat, ataupun tradisi membaca serta menulis ialah ciri utama orang yng ulil albab. Dengan membaca, baik membaca teks maupun insiden, kita akan mendapatkan ilmu pengetahuan serta pengalaman yng tak kita ketahui sebelumnya. Sedangkan yang dengannya menulis, kita mengembangkan serta menyebarluaskan ilmu pengetahuan serta pengalaman yng kita dapatkan sebelumnya lewat proses membaca. Membaca yaitu aktifitas menginput data serta info yng selanjutnya kita proses serta kita olah yng lantas kita transformasikan yang dengannya menulis. Melalui rangkaian proses ini, dinamika ilmu pengetahuan terus berjalan dari kurun ke kurun.
Dalam proses berpikir, membaca, serta menulis, kita-kita tak mampu terlepas dari penggunaan bahasa. Sebagaimana yng diungkapkan dalam al-Alquran surat ar-Rum ayat 22, di mana di situ disebutkan bahu-membahu diciptakannya beraneka ragam bahasa yakni satu dari sekian banyaknya bukti kekuasaan Allah bagi orang-orang yng mau memikirkannya. Maka dari itu, tidak bisa disangsikan lagi pentingnya bahasa menjdai alat yng diciptakan oleh Allah bagi atau bisa juga dibilang untuk dipakai oleh kita-kita dalam berkomunikasi serta mengomunikasikan segala sesuatu dalam hidupnya. Dengan bahasa, lebih-lebih bahasa tulis, mampu kita genakan menjdai investasi pahala yng terus mengalir semenjak kita masih hidup sampai kita mati, yang dengannya bentuk kontribusi berbentukkarya tulis dalam bidang ilmu pengetahuan tertentu yng berkhasiat bagi kemaslahatan umat kita-kita.

  Pemahaman Rangkaian Kendala Paralel