Totemisme – Pada materi yg sudah dibahas sebelumnya wargamasyarakat.org telah memaparkan bahan mengenai Perlawanan Rakyat Maluku. Tentunya kali ini wargamasyarakat.org akan membuktikan perihal Totemisme dengan-cara luas, dimana dimulai dr Penyebab, Latar Belakang, Akhir & Tokoh. Berikut ini ulasannya.
Sebelum mengenal agama, fatwa Tuhan, kitab suci & hukum yg diungkapkan pada insan sudah tahu kepercayaannya. Itu dimulai di periode pra-melek aksara, Anda pula dapat menyaksikan bahwa bahkan pada masa itu orang tak tahu bahasa & prosedur untuk hidup dgn baik, tetapi mereka masih percaya. Ada berbagai kepercayaan yg terkait dgn hal-hal mistis & magis termasuk kepercayaan pada roh, roh, & kekuatan alam semesta. Pada saat itu ada dua kepercayaan, yakni totemisme & dinamisme, di mana kedua kepercayaan ini terkait dekat dgn duduk perkara magis. Dan mampu pula diartikan bahwa kedua kepercayaan ini yakni sejenis kepercayaan primitif atau agama.
Daftar Isi
Pengertian
Sebelum mempelajari lebih lanjut tentang totemisme, lebih baik pelajari dulu dasar teoretis totemisme. Sebagai dasar ada teori pemahaman totemisme menurut seorang antropolog terkenal, Emile Durkheim & penjelasannya sebagai berikut.
Durkheim mengungkapkan bahwa totemisme yakni perwujudan dr keberadaan tuhan dgn sifat non-insan. Bentuk kesadaran ini berada di bumi & terdiri dr banyak hal yg tak terbatas. Durkheim pula mengungkapkan bahwa totemisme terkait akrab dgn masyarakat primitif.
Tetapi dlm realita di penduduk Australia diasumsikan bahwa manifestasi Tuhan tak absurd dlm bentuk benda. Komunitas percaya & percaya bahwa manifestasi Tuhan memanifestasikan dirinya dlm bentuk hewan & tumbuhan, inilah yg dimaksud dgn “totem” berdasarkan komunitas.
Jadi “totem” pula memiliki arti “bentuk bahan” di mana ada khayalan dgn gambar bahan non-material & yang kuasa di belakangnya & ini adalah prinsip & sangat penting bagi mereka dlm hal “l ‘insan & totemnya “.
Pemahaman umum totemisme di mana ungkapan itu sendiri berasal dr kata Ojibawa, yaitu suku Amerika Utara yg disebut Algonkin. Dan itu dapat ditulis dgn aneka macam karakter, totemisme itu sendiri memiliki inkarnasi klan dlm bentuk burung, ikan, hewan & beberapa tanaman.
Dalam ajarannya, totemisme bukanlah individu karena kepercayaan ini selalu dikaitkan dgn nilai komunitas. Sebuah kalangan yg percaya pada totemisme akan mempercayai totem dlm manifestasi beberapa binatang di mana hewan itu melambangkan persatuan di antara anggota suku.
Dalam hal ini nilai-nilai hewan yg keduanya dianggap oleh suku akan dialami & dipakai selaku pedoman & pedoman untuk nilai-nilai moral dlm hidup berdampingan.
Tujuan Totemisme
Tujuan Totemisme sengaja dibuat oleh para genius lokal untuk melindungi sebagian orang keperluan sosial yg harus diutamakan ketimbang kepentingan pribadi. Seperti yg diungkapkan pula oleh Robertson Smith bahwa agama-agama suku. Lebih terpesona pada kepentingan komunitas ketimbang kepentingan pribadi.
Dengan membenarkan ini, Malinowski sesungguhnya berani mengatakan bahwa itu benar dr Tuhan yakni penduduk itu sendiri, masyarakat selaku substansi tuhan 10. Sementara agama, menurut Burton L. Mack, yakni cara berpikir konstruksi sosial, cara berpikir wacana konstruksi sosial .11 Oleh karena itu, keberadaan kepercayaan setempat terkait bersahabat dgn upaya tersebut komunitas menjadi pelestarian komunitas seseorang.
Perbedaan Totemisme Dengan Penganut Dinamisme
Fungsi Meyakini Kekuatan
Dalam totemisme, orang percaya percaya bahwa energi pada binatang yg dianggap suci yaitu manifestasi dr roh & arwah leluhur mereka. Dalam hal ini fungsi meyakini adanya kekuatan & energi pada hewan suci ialah untuk menghormati roh leluhur mereka. Tidak cuma, seperti halnya fungsi-fungsi lain, untuk menganut kepercayaan totemisme, yaitu mempelajari sifat baik roh nenek moyang mereka yg ada pada hewan suci atau yg mampu disebut totem.
Cara Melakukan Pemujaan
Dalam totemisme, ada beberapa hal yg lazimnya dijalankan sebagai ritual ibadah. Dalam hal ini mereka lebih memuliakan binatang-hewan suci, jadi ritual yg biasa dilakukan adalah merawat hewan-binatang suci dgn cara terbaik. Mereka tak akan membunuh atau melukai hewan-hewan suci ini & mereka akan senantiasa melindungi bahkan hewan-binatang suci ini.
Perbedaan Perwujudan Energi
Perbedaan Perwujudan Kekuatan & Energi
Perbedaan pertama yg paling terperinci tampakdr teori inkarnasi energik totemisme & dinamisme. Dalam totem, orang percaya bahwa energi atau kekuatan alami terwujud atau terperangkap pada binatang. Dalam hal ini, orang dgn totemisme akan percaya bahwa beberapa macam hewan dianggap suci & memiliki kekuatan. Beberapa hewan yg dianggap suci oleh penganut totemisme termasuk harimau, ular, sapi, elang, beruang, & serigala.
Contoh Totemisme
Contoh Totem Golongan
Ada bangsa yg berpikir sapi mempunyai kekuatan hebat atas dunia. Dan bangsa, misalnya orang Hindu dr India, percaya bahwa kekuatan sapi dapat merusak segalanya. Agar sapi diberi gelar bangsa ini, mereka dihormati & tak mampu melukai sapi untuk makan daging mereka.
Contoh Totem Perorangan
Seorang misionaris tetap tinggal di rumah kepala Batun Negro (Afrika). Pada malam hari, tatkala misionaris tidur, ia mendengar seekor ular mendesis & menggigitnya. Tetapi sebelum ia menabrak ular itu, tangannya dipukul oleh komandan sehingga ular itu tak terbunuh. Komandan memberitahu misionaris bahwa jikalau ular itu dibunuh oleh misionaris itu akan seperti membunuh komandan. Kemudian ular itu dinamai oleh pemimpin di ruangan lain. Jelas sekali betapa besar tugas ular itu dlm kehidupan orang-orang Batun.
Baca Juga: