Tilawah Merdu Saat di Penjara, Hafidz Nafis Yaakub Terkenal di Seluruh Dunia

Sering kali, seorang mukmin mencapai kesuksesan sesudah menerima cobaan. Di balik beratnya cobaan, Allah menawarkan derajat mulia bagi orang-orang yg beriman. Itulah yg dialami oleh Ustadz Nafis Yaakub. Masyarakat internasional jadi tahu betapa merdu tilawahnya sesudah ia dipenjara.

Nafis Yaakub berasal dr Kamboja. Tatkala berusia 16 tahun, akil balig cukup akal yg sudah hafal Al Qur’an ini mendapatkan peran dakwah di Malaysia. Ia berceramah di beberapa masjid & mengajar Al Qur’an di Kota Bharu.

Pada suatu malam, selepas mengajar Al Qur’an, Nafis merasa lapar. Ia pun keluar untuk berbelanja kuliner. Tiba-tiba, suatu kendaraan beroda empat polisi menghampirinya. Tatkala ditanya IC (Identity Card / KTP), Nafis pun jujur mengatakan dirinya tidak punya KTP. Ditanya paspor, ternyata paspor Nafis telah mati. Akhirnya polisi pun menenteng Nafis ke mobil.

“Saat itu saya cuma bertawakal pada Allah,” kata Ustadz Nafis mengingat peristiwa tersebut.

Bisa ditebak, alasannya tak memiliki KTP & paspornya sudah tak berlaku lagi, Nafis pasti akan ditahan. Dan ternyata benar. Ia dikurung selama enam bulan di penjara Macang, Kelantan.

Malam itu, di penjara udara terasa sangat panas. Maka Nafis pun melepas bajunya & dijadikan bantal. Ia bangun tatkala nyaris tiba waktu makan. Teringat amal yaumiyahnya, Nafis pun membaca Al Qur’an. Mendengar suara merdu Nafis, penghuni penjara mendekat & menikmati ayat-ayat Al Qur’an dr mulut hafiz muda ini. Di ketika mirip itu, datanglah petugas pembawa kuliner. Nafis merasa abnormal, orang itu mengarahkan sesuatu di depannya. Ternyata ia direkam.

Sekitar sembilan hari sehabis itu, rekaman tilawah Nafis beredar. Pihak sipir penjara lalu tahu betapa tilawah Nafis sungguh merdu & syahdu. Masa tahanan enam bulan pun dikurangi jadi empat bulan. Dan di penjara ia mendapatkan penghormatan serta berkesempatan berdakwah & mengajar Al Qur’an.

  Kisah Peruqyah Menyelamatkan Malam Pertama

Siapa sangka, gara-gara dipenjara Nafis menjadi sangat populer. Video tilawahnya di penjara diunggah di Youtube & disebarkan oleh sejumlah akun. Hingga saat ini, video-video tersebut telah ditonton oleh jutaan orang dr banyak sekali negara.

Keluar dr penjara, nama Nafis Yaakub berkibar. Ia diminta menjadi imam & mengajar di beberapa masjid di Malaysia. Tetapi sebab orang tuanya sakit, ia pulang ke Kamboja untuk mempertahankan keduanya. Tepatnya di Kampung Petra, Phnom Penh, Kamboja. “Suatu ketika saya ingin kembali ke Malaysia, tetapi saya haru menjaga orang renta saya dahulu,” kata hafidz yg biasa membaca enam juz per hari ini.

Saat ini, video-video tilawahnya yg lain pula banyak beredar di Youtube. Tilawahnya pula telah dirilis dlm bentuk CD.

“Saya mendapat bukti bahwa siapa yg mendakwahkan Islam & membawa Al Qur’an, maka Allah akan menjaganya selama-lamanya,” tausiyah Nafis di ujung ceramahnya mengisahkan pengalaman waktu di penjara. Masya Allah… [Muchlisin BK/wargamasyarakat]

Merdunya tilawah Nafis Yakuub ketika di penjara bisa dilihat di https://www.youtube.com/watch?v=qEnvPDUgOik