dari laman merdeka.com. Dua ahad sesudah referendum Brexit, harga beberapa unsur, barang dan jasa di Inggris mengalami kenaikan.
Baik itu barang sehari-hari, maupun pembelian tiket menjadi lebih mahal. Hal ini dikarenakan nilai tukar Poundsterling merosot sebesar 15 persen terhadap USD.
Inggris sudah memilih untuk meninggalkan atau keluar dari Uni Eropa (biasa dikenal Brexit). Keputusan Inggris ini menciptakan harga beberapa produk di negara tersebut menjadi lebih mahal. Hal ini juga sudah diperingatkan para analis sebelumnya.
Hal ini lantaran di pasar dunia, BBM dibeli dalam USD, sementara Poundsterling Inggris semakin lemah, sehingga kini mereka membeli bensin lebih sedikit mahal dari sebelumnya.
“Bahayanya kian mengintai, alasannya [mata uang] mengalami devaluasi, bahwa kita bisa menyaksikan 4-5 persen mengalami kenaikan di trend panas ini,” ujar Brian Madderson, ketua Petrol Retailers Association, mirip dilansir dari CNNMoney.
Pembuat smartphone China, OnePlus memaksimalkan harga OnePlus3 sebanyak 6,5 persen minggu depan.
“Kami sudah menahan biar tidak terjadi kenaikan semampu yang kita bisa, tetapi pasar mata uang mengalami penurunan makin tajam, apalagi menyusul keputusan Brexit. Ini telah memaksa kita untuk mengevaluasi kembali harga yang OnePlus 3 ini di Inggris,” ujarnya.
Selain itu, perusahaan teknologi, Dell pun melaksanakan hal serupa.
“Karena komponen kita dalam USD, kami dipaksa untuk menaikkan harga beberapa gadget yang dijual untuk bisnis di Inggris. Meski begitu, konsumen produk Dell tidak terpengaruh sampai sejauh ini,” kata Dell.
Sementara itu, perusahaan lain mirip Apple (AAPL, Tech30), Lenovo dan HP (HPE, Tech30) sampai kini masih mengawasi situasi tersebut.