Umar bin Abdul Aziz ialah pemimpin yg adil dan
bertaqwa. Karena keadilan & ketaqwaannya, Allah memberikan karomah Umar bin
Abdul Aziz yg sulit ditemukan pada pemimpin setelahnya.
Banyak ulama menggelari Umar bin Abdul Aziz sebagai
khulafaur rasyidin kelima. Syaikh Khalid Muhammad Khalid, misalnya. Syaikh Ali
Muhammad Ash Shalabi bahkan menawarkan judul untuk bukunya Al Khalifah Ar
Rasyid wa Al Mushlih al Kabir Umar bin Abdul Aziz.
Ketaqwaannya digambarkan oleh istri tersayang, Fatimah bin
Abdul Malik. “Umar bin Abdul Aziz memang bukan orang yg paling banyak shalat
dan puasanya dibandingkan kalian. Namun demi Allah, gue tak pernah menyaksikan
sama sekali ada hamba Allah yg lebih takut pada Allah dr dirinya.”
Syaikh Ahmad Farid dlm bukunya Min A’lam As Salaf
mengisahkan, Umar bin Abdul Aziz memanfaatkan waktu malam dgn banyak
bersujud & menangis. Ia sering menangis hingga tertidur lalu tatkala terbangun
kembali menangis karena takut pada Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Daftar Isi
Masyarakat Berubah Makara Bertaqwa
Sejak hari pertama diangkat menjadi khalifah, Umar bin
Abdul Aziz eksklusif menggebrak tradisi Bani Umayyah. Ia memproklamirkan terhadap
dunia dgn tindakan konkret. Umar menginfakkan hartanya ke Baitul Mal. Terutama
yang ia peroleh dr pemerintahan sebelumnya.
Bahkan pemanis istrinya pula dimasukkan ke Baitul Mal. Ia
tak mau tercampur syubhat. Ia mengambil jalan zuhud. Ia ingin memimpin dengan
ketaqwaan. Ia menawarkan keteladanan agar rakyatnya pada akad dengan
syariat Islam.
Seiring berjalannya waktu & pergeseran bulan,
penduduk berubah drastis. Pembicaraan di penduduk yg mulanya didominasi
materi & dunia, sekarang berkembang menjadi rekomendasi & pengingat alam baka.
Imam Ath Thabari menjelaskan, jika pada era Walid bin
Abdul Malik pembicaraan cuma seputar pembangunan & pekerjaan. Pada periode
Sulaiman bin Abdul Malik pembicaraan hanya seputar kuliner & wanita. Pada
masa Umar bin Abdul Aziz, tatkala seseorang berjumpa temannya, yg diperbincangkan
yakni ibadah & dakwah.
“Bagaimana sholat tahajud ananda tadi malam?”
“Berapa ayat yg ananda hafal hari ini?”
“Kapan targetmu selesai menghafal 30 juz?”
Demikian contoh pertanyaan sesama muslim di masa pemerintahan
Umar bin Abdul Aziz yg digambarkan Imam Ath Thabari dlm Tarikh-nya. Ini
karomah Umar bin Abdul Aziz yg pertama. Masyarakat menjelma bertaqwa.
Keberkahan & Kesejahteraan
Jika pemimpin adil, maka rakyat akan makmur. Demikian
salah satu adagium kepemimpinan. Sebab sejatinya, pemimpin dibutuhkan untuk
memutuskan hak-hak rakyat terpenuhi & rakyat tak saling menzalimi. Namun
kerap kali justru penguasa yg menzalimi rakyatnya. Akibatnya, mereka yang
erat dgn kekuasaan mendapat banyak kekayaan, sedangkan rakyat jelata miskin
dan menderita.
Para pemimpin Islam berhasil memajukan kemakmuran
rakyatnya. Sejak masa Rasulullah & khulafaur rasyidin. Bahkan di masa pemerintah
Walid & Sulaiman. Banyak yg makmur. Tapi banyak pula angka kemiskinan.
Namun kesejahteraan di masa Umar bin Abdul Aziz sangat
spektakuler. Syaikh Ali Muhammad Ash Shalabi menuliskan, seluruh wilayah di
bawah kepemimpinan Umar bin Abdul Aziz sejahtera & bahagia. Hingga sulit
mendapatkan orang yg berhak menerima zakat.
“Para hartawan & orang-orang kaya di masa itu merasa
kesusahan untuk menyalurkan harta yg wajib mereka keluarkan,” terang Ash
Shalabi.
Yahya bin Said pernah diutus Umar bin Abdul Aziz untuk membagikan
sedekah di Afrika. “Setelah berkeliling di seluruh pelosok tempat, gue tidak
bisa mendapatkan mereka. Aku tak mampu membagikan sedekah di sana, karena Umar bin
Abdul Aziz sudah membuat semua penduduk berkecukupan.”
Akhirnya uang sedekah itu digunakan Yahya untuk berbelanja
budak kemudian mereka dimerdekakan.
“Umar bin Abdul Aziz cuma menjabat sebagai khalifah
selama 30 bulan,” kata keturunan Zaid bin Khattab. “Namun hasil kepemimpinannya
luar biasa. Hingga tatkala seseorang mau menginfakkan uangnya, ia kesusahan
mendapatkan orang yg mau mendapatkan infaqnya.”
Demikianlah karomah Umar bin Abdul Aziz yg kedua.
Keberkahan luar biasa membuat penduduk makmur cuma dlm 2,5 tahun masa
kepemimpinannya.
Kerukunan & Harmoni Alam
Karomah Umar bin Abdul Aziz ketiga ini mungkin paling
menakjubkan. Tak hanya sejahtera dengan-cara ekonomi, penduduk pula hidup dalam
kedamaian. Bahkan hewan yg semula saling makan pun bisa hidup harmoni di
alam.
Syaikh Dr Ali Muhammad Ash Shalabi mengisahkan, Husein Al
Qishar heran dikala mendapati penggembala menggunakan serigala untuk menggiring
kambing-kambingnya.
Awalnya ia berpikir serigala-serigala itu ialah anjing.
“Wahai penggembala, kenapa aneka macam anjing-anjing
yang ananda gunakan?” tanya penarik zakat kambing itu.
“Itu bukan anjing. Itu yaitu serigala.”
“Subhanallah.. serigala berkumpul dgn kambing namun
tidak membahayakannya.”
“Wahai kisanak,” kata penggembala itu. “Ketahuilah bahwa
kalau kepala sudah baik, maka seluruh tubuh tak perlu dikhawatirkan.”
Husein Al Qishar sekarang mengetahui, ini adalah salah satu
karamah Umar bin Abdul Aziz. Keadilannya menenteng kesejahteraan & kedamaian.
Bahkan serigala tak memangsa kambing-kambing yg dijaganya. Ini tak pernah
terjadi bahkan di masa Sahabat Nabi.
Hingga sebuah hari, tampakserigala memangsa kambing yg dijaganya. Membuat panik penggembala. Penggembala bersedih, tetapi ulama yg mengetahui itu lebih bersedih. “Ini tanda bahwa hari ini Umar bin Abdul Aziz telah wafat. Pemimpin yg adil itu telah meninggalkan kita semua.” [Muchlisin BK/Wargamasyarakat]