Dilansir dari artikel dalamislam.com beberapa penjelasan mengenai persepsi Islam ihwal terorisme :
1. Islam Bukan Teroris Melainkan Misi Perdamaian
Islam mengajak ummatnya untuk melaksanakan perdamaian. Adanya peperangan pada jadinya untuk menerima perdamaian. Peperangan tidak akan pernah terjadi bila memang perdamaian bisa dilakukan. Perdamaian yakni bab dari tujuan islam yang ingin diwujudkan di muka bumi.
Islam Rahmatan lil alamin bertujuan untuk menawarkan keamanan dan kemaslahatan untuk insan di muka bumi. Untuk itu perdamaian yakni hal yang pertama dikerjakan sebelum terjadinya pertentangan atau peperangan.
“Barangsiapa yang membunuh seorang insan, bukan sebab orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan alasannya adalah menciptakan kerusakan dimuka bumi, maka seolah-olah dia telah membunuh manusia seluruhnya” (QS. Al Maidah: 32).
Untuk itu, aliran teroris yang mengarah terhadap pembunuhan, mematikan banyak orang pasti bukanlah dasar dari ajaran islam. Hal ini tentu jauh dari spirit islam rahmatan lil alamin yang diusung oleh Islam.
3. Bukan Orang Muslim yang Melakukan Terorisme
“Mereka berkehendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan- ucapan) mereka, dan Allah tidak menginginkan selain menyempurnakan cahayaNya, meskipun orang-orang yang kafir tidak menyukai.” (QS. At Taubah: 32).
Dalam ayat diatas ditunjukkan bahwa permusuhan dan kedengkian mulai dikala zaman rasul bukanlah pemikiran dari islam. Musuh-musuh islam, yang tidak menyukai islam juga timbul dan memperlihatkan dirinya memancing permusuhan dan pertentangan.
Sejak sebelum islam lahir di Mekkah, kita telah mampu menyaksikan adanya permusuhan, pertentangan, saling membunuh, dan pepeangan telah ada semenjak dulu walaupun islam tidak menunjukkan perintah terhadap hal tersebut. Bahwa orang-orang non muslim sekalipun juga banyak yang melakukan permusuhan, konflik, terorisme. Jadi tidak patut jika dibilang bahwa islam adalah agama yang mengarah kepada terorisme.
4. Menyerahkan Pada Keyakinan Masing-Masing
“Katakanlah: Hai orang-orang kafir. Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah. Dan kau bukan penyembah Tuhan yang saya sembah. Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah. Dan kau tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang saya sembah. Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku.” (QS Al Kafiruun)
Ayat dalam Surat ini mengajak insan untuk tidak mencampur adukkan masalah keimanan kepada Allah. Islam tidak memaksakan hasratuntuk seorang kafir masuk dan menyembah Allah. Akan namun islam juga tidak inginuntuk mencampur adukkan islam dengan agama yang lain. Dalam islam tentu rukun doktrin, rukun islam, Iman dalam Islam, Hubungan Akhlak Dengan Iman Islam dan Ihsan, dan Hubungan Akhlak dengan Iman adalah hal yang penting dan bangkit sendiri tanpa dampak atau bercampur terhadap agama lain.
Hal ini menunjukkan bahwa islam tidak hendak melakukan pemaksaan pada agama dan kepercayaan lain hingga terjadinya pemaksaan yang berujung pada terorisme. Tentu saja duduk perkara doktrin menjadi pertanggungjawaban dari masing-masing manusia kepada pilihannya.
Wallahu a’lam..