Terjemah Amtsilah Tashrifiyyah dan Keterangannya berikut I’lalnya

Terjemah Amtsilatus Tashrifiyyah

Sekilas Tentang Kitab Amtsilah Tasrifiyah

Kitab Amtsilah Tasrifiyah merupakan salah satu kitab yg membahas perihal ilmu Shorof. Kitab Amtsilah Tasrifiyah diracik dengan-cara sistematis & gampang untuk dipaham. Diawali dr pembagian Fiil Tsulatsi Mujarad yg jumlahnya ada 6 bagian lengkap dgn misalnya.

Keistimewaan kitab ini dibanding kitab sharaf lainnya merupakan susunannya yg sistematis dr mulai tsulatsi mujarrad sampai seterusnya beruntun, & diawali dr at-tashrîf al-ishtilâhi sampai at-tashrîf al-lughawi. Susunannya yg simpel & pribadi menampilkan contoh-contoh tanpa banyak teori, maka kitab ini pantas dijadikan pedoman permulaan bagi para santri dlm mempelajari ilmu sharaf, terkhusus mubtadi’in (pelajar pemula). Selain kitab ini menjadi pegangan wajib di sebagian pesantren di Indonesia, al-Amtsilah at-Tashrîyah pun menjadi tutorial belajar ilmu sharaf dlm kancah akademi internasional.

Mempelajari perpindahan bentuk kata dr satu ke lainnya dgn memakai kitab al-Amtsilah at-Tashrîfiyah akan mempermudah kita untuk menimbang & melacak perubahan kata-kata lainnya yg tak tercantum di dlm contoh-contoh kitab ini. Hanya saja, kadang kala mempelajari pergantian bentuk kata dr contoh-contoh akan menciptakan kita agak kesusahan tatkala memperoleh kata yg abnormal bagi kita, apakah perubahannya sama dgn contoh ini, atau contoh itu. Ya, walaupun hal ini sedikit sekali terjadi.

Di dunia pesantren, keenam bagian tersebut “lazimnya” diringkas menjadi nazam ini: Fathu Dhamin, Fathu Kasrin, Fathatani, Kasru Fathin, Dhammu Dhammin, Kasratani. Keenam Bab ini meringkas jenis harakat ‘ain fiil pada setiap bentuk Madhi & Mudhari’-nya. Ada pula bagian Fiil Ruba’i Mujarad, Tsulatsi Mazid, & masih banyak lagi. Untuk selengkapnya mampu Anda baca di dlm kitabnya.

  Qasidah Burdah Terjemahan Bahasa Sunda

Istilah Penting dlm Kitab Amtsilah Tashrifiyah

Wazan

Wazan adalah kata yg menjadi contoh pergeseran kata pada sebuah akar kata. Wazan sendiri mengacu pada jenis harakat dlm setiap bagian katanya serta ada atau tak adanya karakter aksesori dlm kata tersebut.

Sighat

Sighat merupakan jenis-jenis kata yg berfungsi selaku verba ataupun nomina dlm bahasa Inggris.

Bina’

Bina’ merupakan pembagian kata yg dilihat dr abjad di dalamya yg terdiri dr wawu atau ya, atau dlm bentuk hamzah. Hal ini sangat diharapkan yg berpengaruh pada bentuk kata tersebut.

Muthaaqah

Muthaaqah ialah kata yg menjadi kitab ini & memiliki kesamaan. Kesamaan tersebut terletak pada segi bagian, bina’, sighat, & dhomir yg dimilikinya.

Sekilas Tentang Pengarang Kitab Amtsilah Tasrifiyah

Kitab Amtsilah Tasrifiyah dikarang oleh ulama Nusantara, yakni KH. Muhammad Ma’shum bin Ali. Waktu mengarang kitab ini, ia masih berumur 19 tahun. KH. Ma’shum lahir di daerah Maskumambang, Gresik, berasal dr Pondok Pesantren Seblak Jombang. Nama lengkap dia ialah Muhammad Ma’shum bin Ali bin Abdul Jabbar al-Maskumambani (diambil dr tanah kelahiran).

Beliau yakni menantu dr KH. Hasyim Asyari (Pendiri Nahdlatul Ulama). Setelah menikah, beliau diperintah Mbah Hasyim untuk menunaikan ibadah haji & mematangkan ilmunya di Haramain. Beliau berguru pada beberapa teman KH. Hasyim Asyari, mirip Syekh Baqir al-Jukjawi, Syekh Umar Ibn Sholeh al-Samarani, Syekh Umar Hamdan al-Mahrusi, & Syekh Mahfuz al-Termasi.

Beliau tergolong ulama produktif yg sudah melahirkan banyak sekali karya, seperti Amtsilah Tasrifiyah, Fathul Qadir, ad-Durus Al-Falakiyah, & Badi’atul Mitsal. Beliau tutup usia pada 24 bulan berkat tahun 1351 Hijriah atau bertepatan pada 8 Januari tahun 1933 (sebelum Indonesia Merdeka).

Itulah goresan pena kami tentang ulasan & review “Terjemah Amtsilah Tashrifiyyah & Keterangannya berikut I’lalnya” gampang-mudahan bermanfaat bagi para pembaca & bila goresan pena ini bermanfaat bagi orang lain silahkan untuk membuatkan dgn men SHARE pada orang lain & jika ada lebih rezeki silahkan untuk berdonasi untuk kemajuan blog ini