Teori Tektonik Lempeng ialah bahwa bumi kita yang padat ini sebenamya dapat terdiri atas sekitar selusin lempengan-lempengan tipis dan kaku.
Lempengan inilah yang membalut planet kita seperti cangkang telur rebus yang pecah-pecah. Lempengan yang disebut litosfer ini berada pada lapisan astenosfer yang senantiasa bergerak.
Lempeng-lempeng tersebut nantinya juga akan mengalami sebuah perusakan serta pembangunan kembali melalui gerakan mendorong, serta dapat menggilas, menunjam, juga saling menjauh yang berlangsung secara terus menerus.
Kecepatan gerak litosfer ini berkisar antara 1-10 cm pertahun. Lempeng litosfer tersebut mampu dikelompokkan menjadi lempengan benua dan lempengan dasar samudra.
Bagaimana berikutnya akibat dan imbas dari gerakan-gerakan lempeng-lempeng litosfer tersebut? Sekurang-kurangnya, karakteristik gerakan lempeng litosfer tersebut dapat kita bedakan menjadi tiga bagian selaku berikut.
 |
| Batas lempeng tektonik |
Gerakan lempeng litosfer yang sating bertabrakan (convergent)
Jika dua buah lempeng litosfer (lempeng benua dan lempeng samudra) saling bertabrakan, maka lempengan samudra yang mempunyai berat jenis lebih besar akan menunjam ke dasar lempengan benua.
Pada bidang batas pertemuan atau tabrakannya akan ditemui jalur palung laut (oceanic trench) atau proses pelipatan dan sesar (fold and fault process).
Di daerah ini umumnya banyak dijumpai gejala vulkanisme serta merupakan kawasan riskan gempa. Misalnya, konferensi antara lempeng Amerika Selatan dengan lempeng Nazka.
Gerakan lempeng litosfer yang saling menjauh (divergent)
Jika dua buah lempeng litosfer (dasar samudera dengan dasar samudera) saling menjauh atau merekah, maka akan keluar magma yang kemudian akan membeku dan membentuk kerak bumi (litosfer) yang baru.
Wilayah perekahan (zona divergensi) ini ditandai dengan adanya punggung tengah samudera (mid oceanic ridge) dan lava basalt bantal (pilloiu lava). Misalnya, perekahan lempeng samudra yang terdapat di tengah Samudra Atlantik.
Rekahan lempeng samudra di tengah Samudra Atlantik menghasilkan punggung tengah Atlantik.
Gerakan lempeng litosfer yang saling bergesekan
Jika dua buah lempeng litosfer tersebut nantinya akan saling bergesekan secara mendatar, maka pada bidang yang juga pada batasnya akan dijumpai patahan atau sesar mendatar (transform fault).
Misalnya, sesar San Andreas yang memanjang arah barat maritim – tenggara di daerah utara mulai dari Semenanjung California, Amerika Serikat.
Berdasarkan pemaparan diatas ditarik kesimpulan bahwa kawasan-kawasan yang berada di batas lempeng merupakan kawasan yang mempunyai banyak gunung api dan kawasan rawan gempa.
Perhatikan peta persebaran daerah gempa dan jalur gunung berapi di dunia! Pada peta tampakbahwa sebaran titik gempa dan jalur gunung api berada pada pertemuan batas-batas lempeng bumi.