Teman Baik Selalu Dicari, Teman Jahat Dihindari

Sebagai makhluk sosial, manusia tentu membutuhkan teman dlm kehidupannya. Namun demikian, seseorang mesti mencari sobat baik & menjauhi sahabat jahat. Sebab, kehidupan seseorang akan terpengaruh oleh temannya.

Alangkah senangnya kalau seseorang mempuyai teman baik yg lembut kata-katanya & santun bahasanya. Itulah orang yg hidup bahagia.

Sungguh, Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,

إِنَّ الرِّفْقَ لَا يَكُونُ فِي شَيْءٍ إِلَّا زَانَهُ وَلَا يُنْزَعُ مِنْ شَيْءٍ إِلَّا شَانَهُ

“Tiada lemah lembut dlm suatu hal kecuali menjadi komplemen baginya, & tak tercerabut dr sebuah hal kecuali mengotorinya.”

Lembut dlm bertutur kata, senyum yg tersungging di paras & sapaan yg berbudi dikala berjumpa yaitu perhiasan-pelengkap yg senantiasa dikenakan oleh orang-orang yg berbahagia.

Seandainya ia jatuh menimpa bunga tak akan mematahkannya, sebab Allah Ta’ala meletakkan sugesti dlm lemah lembut yg tak diberikan pada sikap keras & kaku.

Ingat, di golongan manusia ada orang-orang yg kedatangannya selalu dinantikan, gerak-geriknya selalu menjadi perhatian, hati-hati berbunga & jiwa-jiwa berbahagia dgn keberadaannya

Sebab, mereka yaitu orang-orang yg dicintai tutur katanya, saat memberi, mendapatkan, membeli, memasarkan, berjumpa & berpisah dengannya. Semuanya mereka lembari dgn keramahan & kesopanan.

Menarik sahabat merupakan sebuah seni yg mampu dipelajari & dengan-cara aktual sudah dikuasai oleh orang-orang ahli.

Sambutan luar biasa oleh khalayak ramai dgn penuh suka cita ketika ia datang & di tengah-tengah mereka, & situasi kelabu, hujan tangis, murung mendalam serta ratapan doa kalau ia sudah pergi meninggalkan mereka.

Orang-orang yg berbahagia tersebut memiliki suatu undang-undang moral tinggi yg bertemakan firman Allah Ta’ala,

اِدْفَعْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ فَإِذَا الَّذِي بَيْنَكَ وَبَيْنَهُ عَدَاوَةٌ كَأَنَّهُ وَلِيٌّ حَمِيْمٌ

  Ibda’ Binafsik “Mulai dari Diri Sendiri”

”Tolaklah (kejahatan itu) dgn cara yg lebih baik, sehingga orang yg ada rasa permusuhan antara ananda & ia akan mirip sobat yg setia.” (QS. Fushshilat: 34)

Mereka merusak dengki & iri hati orang-orang di sekitarnya dgn keteguhan hati, kesabaran, kemaafan, melupakan segala hal yg menyakitkannya & selalu mengingat kebaikan yg diberikan kepadanya.

Kata-kata kotor yg terdengar di telinganya tak hingga masuk ke dlm hatinya, namun eksklusif dibuang jauh sekira tak akan kembali lagi, & mereka hidup dlm gelimang ketenangan.

Manusia yg erat dengannya mencicipi keselamatan & kaum muslimin di sekitarnya mencicipi ketentraman.

”Muslim sejati yaitu bila insan selamat dr verbal & tangannya, & mukmin sejati ialah kalau insan merasa terjamin darah & harta bendanya.”

”Sesungguhnya Allah menyuruh kepadaku untuk menyambung orang yg memutus kekerabatanku, memberi maaf orang yg bertindak aniaya kepadaku & memberi pada orang yg menolakku.”

”Dan orang-orang yg menahan amarahnya & memaafkan (kesalahan) orang lain.” (QS. Ali ’Imrân: 134)

Allah Ta’ala memberi kabar bangga pada mereka dgn adanya ganjaran di dunia yg berupa hidup penuh ketenangan, ketenteraman & kedamaian, serta menyediakan pahala agung di akhirat kelak dgn bertetangga dengan-Nya.

إِنَّ الْمُتَّقِيْنَ فِي جَنَّاتٍ وَنَهَرٍ، فِي مَقْعَدِ صِدْقٍ عِنْدَ مَلِيْكٍ مُقْتَدِرٍ

Di taman-taman & sungai-sungai, di tempat yg diminati; di segi Tuhan Yang Mahakuasa. (QS. Al-Qamar: 54-55)

Demikian dikutip dr kitab Kuni Aniqah karya Shafa Syamandi. [Abu Syafiq/Wargamasyarakat]