Teladan Soal Geografi Esai2 Kelas 11 (Bab 4) Beserta Jawabannya

Inilah Prediksi Soal-soal yang kemungkinan besar keluar di Pelajaran Geografi Kelas 11 Tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA).
Besar kemungkinan anda untuk mendapatkan nilai yang cantik jauh lebih tinggi dan lebih besar dari sahabat kalian yang tidak berguru latihan soal-soal ini.
Soal-Soal Esai ini mampu anda jadikan acuan dalam menghadapi soal Sejarah kelas 11 Sekolah Menengan Atas yang sebenarnya
Ini ialah lanjutan dari Soal Geografi nomor 21 hingga nomor 30
Berikut dibawah ini yaitu Contoh Soal Geografi Kelas 11 Esai Beserta Jawabannya (Bagian 4), dimulai dari soal nomor 31 sampai dengan soal nomor 40.
31. Jelaskan secara singkat jenis-jenis tragedi tanah longsor
Jawabannya:
1) Jenis Tanah Longsor Rayapan (Gerakan massa tanah atau batuan yang bergerak dengan kecepatan lambat, kurang dari 1 meter per tahun di lereng landai dengan kemiringan 10°-20°).
2) Jenis Tanah Longsor Luncuran (Tanah longsor yang lebih sering terjadi pada lereng dengan kemiringan 20°-40° dengan kecepatan gerakannya meraih 25 meter per menit).
3) Jenis Tanah Longsor Jatuhan (Keadaan saat sejumlah besar batuan atau materi lainnya bergerak ke bawah dengan cara jatuh).
4) Jenis Tanah Longsor Aliran (Keadaan ketika ada campuran tanah, batuan, dan air yang membentuk sebuah cairan kental).
32. Jelaskan ihwal bencana tsunami
Jawabannya:
Tsunami yakni kata yang berasal dari bahasa Jepang yang diterjemahkan selaku “Gelombang pelabuhan”. Tsunami mengacu pada serangkaian gelombang yang melintasi lautan dengan panjang gelombang yang sungguh panjang dan kecepatan tinggi, bahkan kecepatannya bisa meraih 800 km/jam di maritim terbuka. Tsunami terbentuk ketika sejumlah besar massa air terempas ke atas atau ke bawah alasannya adalah gangguan impulsif dari dasar laut berbentukgempa atau letusan gunung api bawah laut atau kejadian secara tiba-tiba lainnya.
33. Tuliskan ancaman letusan gunung api yang mampu berpengaruh bagi hidup manusia
Jawabannya:
1) Lelehan lava yaitu cairan lava yang pekat dan panas. Cairan ini dapat menghancurkan infrastruktur yang dilaluinya. Pada ketika mengalamai erupsi, suhu Lava sekitar 800°-1200° Celcius.
2) Awas panas yang mengandung batuan pijar dan material vulkanik yang padat bersuhu tinggi. Awan panas mengalir bergulung-gulung seperti awan dan mampu merusak lingkungan
3) Abu pasir vulkanik, yakni materi material vulkanik jatuhan yang tersemburkan ke udara saat letusan terjadi. Abu ini mampu berskala mirip bongkahan batu dan dapat pula berskala halus. Abu ini mampu menghancurkan tanaman, meruntuhkan bangunan dan meracuni anutan air.
4) Erupsi gas ialah pelepasan gas karbon dioksida dan belerang dioksida dari dalam perut gunung berapi. Gas-gas ini mampu meracuni manusia dan hewan
5) Lahar adalah lumpur yang mengandung adonan lava dengan material paras bumi, seperti tanah, batuan, pasir, dan air.
34. Apa saja tujuan penanggulangan bencana?
Jawabannya:
Penanggulangan peristiwa bertujuan untuk:
1) Memberikan santunan kepada masyarakat dari ancaman bencana;
2) Menyelaraskan peraturan perundang-usul yang telah ada;
3) Menjamin terselenggaranya penanggulangan peristiwa secara terencana, terpadu, terkoordinasi, dan menyeluruh;
4) Menghargai budaya setempat;
5) Membangun partisipasi dan kemitraan publik serta swasta;
6) Mendorong semangat gotong royong, kesetiakawanan;
7) Kedermawanan;
8) Menciptakan perdamaian dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
35. Apa saja aspek yang menyebabkan Indonesia rawan mengalami bencana alam?
Jawabannya:
Indonesia menjadi rawan mengalami petaka dikarenakan letak secara geologis berada pada konferensi Lempeng Indo-Australia, Lempeng Eurasia, dan lempeng Pasifik. Ketiga lempeng tersebut ialah lempek tektonikaktif yang bergerak dan bertumbukan.
36. Apa yang dimaksud dengan indeks beresiko peristiwa Indonesia (IRBI)?
Jawabannya:
IRBI adalah suatu perangkat analisis kebencanaan yang berbentuk indeks yang menawarkan riwayat faktual kebencanaan yang telah terjadi dan mengakibatkan kerugian.
37. Tuliskan wewenang pemerintah kawasan dalam penanggulangan tragedi
Jawabannya:
) Penetapan kebijakan penanggulangan bencana pada wilayahnya selaras dengan kebijakan pembangunan daerah.
2) Pembuatan penyusunan rencana pembangunan yang memasukkan komponen-unsur kebijakan penanggulangan peristiwa
3) Pelaksanaan kebijakan kerja sama dalam penanggulangan peristiwa dengan provinsi dan/atau kabupaten/kota lain.
4) Pengaturan penggunaan teknologi yang berpotensi sebagai sumber ancaman atau ancaman bencana pada wilayahnya.
5) Perumusan kebijakan pencegahan penguasaan dan pengurasan sumber daya alam yang melampaui kesanggupan alam pada wilayahnya.
6) Pengendalian pengumpulan dan penyalluran duit atau barang yang berskala provinsi, kabupaten/kota.
38. Mengapa forum internasional juga mampu ikut berperan dalam penanggulangan peristiwa suatu negara?
Jawabannya:
Karena mereka melakukan peran mewakili Perserikatan Bangsa-Bangsa atau organisasi internasional lainnya dan lembaga aneh nonpemerintah dari negara lain di luar Perserikatan Bangsa-Bangsa.
39. Apa yang dimaksud teknologi adaptasi cuaca? Carilah informasi cara melakukannya
Jawabannya:
Teknologi Modifikasi Cuaca ialah upaya untuk mengondisikan cuaca semoga peluanghujan di atmosfer dapat dioptimalkan menjadi hujan yang jatuh sampai ke permukaan tanah. Cara melakukannya yakni memetakan dimana kawasan yang memerlukan penyesuaian cuaca dan mengondisikan cuaca dengan kesempatanhujan di daerah tersebut, lazimnya dengan menciptakan banyak uap air di suatu tempat ditambah kadar garam yang cukup untuk mempercepat penguapan sehingga banyak uap air yang tertimbun di angkasa, lalu saat berada dalam kondisi yang cukup banyak maka uap air itu jatuh selaku hujan yang secara tidak eksklusif dibantu oleh manusia guna mempercepat potensi hujan supaya bisa jatuh sampai ke permukaan tanah.
40. Mengapa penduduk perlu berpartisipasi dalam mitigasi petaka?
Jawabannya:
Karena masyarakat adalah bagian utama yang sungguh berperan penting dalam mitigasi musibah untuk mengurasi risiko peristiwa, baik melalui pembangunan fisik maupun penyandaran dan kenaikan kemampuan menghadapi bahaya peristiwa.