Daftar Isi
Contoh Tokoh Idola
Tahukah kau yang dimaksud dengan tokoh idola? Siapa tokoh yang menjadi idolamu?
Tokoh idola yakni seorang tokoh yang sangat dikagumi karena alasan tertentu. Semua orang dari banyak sekali kelompok dapat dijadikan tokoh. Untuk itu, kamu diajak untuk mampu menceritakan tokoh idola masing-masing dan menyebutkan argumentasi mengidolakannya dengan memakai kata-kata yang efektif biar mudah dipahami pendengarnya.
Sebelumnya, bacalah teks wacana salah satu tokoh di bidang sastra di Indonesia.
Meski usianya sudah 70-an tahun, kepak sayap si penyair berjuluk Si Burung Merak ini masih berpengaruh dan tangkas. Suaranya masih lantang dan sangatlah mahir memainkan irama serta tempo. Kepiawaian pendiri Bengkel Teater, Yogyakarta, ini membacakan sajak serta melakonkan seseorang tokoh dalam drama membuatnya menjadi seorang bintang panggung yang populer di seluruh anak negeri hinggga mancanegara.
W.S. Rendra mencurahkan sebagian besar hidupnya dalam dunia sastra dan teater. Menggubah syair maupun membacakannya, menulis naskah drama sekaligus melakoninya sendiri, dikuasainya dengan sungguh matang. Sajak, puisi, maupun drama hasil karyanya sudah melegenda di kalangan pecinta seni sastra dan teater di dalam negeri, bahkan di luar negeri.
Menekuni dunia sastra baginya memang bukanlah sesuatu yang kebetulan, tetapi sudah menjadi cita-citanya. Hal ini dibuktikan sekembalinya dari menempuh pendidikan di American Academy of Dramatical Art, New York, USA, laki-laki tinggi besar berambut gondrong dengan suara khas ini mendirikan Bengkel Teater di Yogyakarta. Memimpin Bengkel Teater, menulis naskah, menyutradarai, dan memerankannya, dilakukannya dengan sangat bagus.
Karya-karyanya yang berbau protes pada abad agresi para mahasiswa sungguh aktif pada tahun 1978, membuat pria berjulukan lengkap Willibrordus Surendra Broto Rendra ini pernah ditahan oleh pemerintah yang berkuasa ketika itu. Di samping karya berbau protes, dramawan kelahiran Solo, 7 November 1935 ini juga sering menulis karya sastra yang menyuarakan kehidupan kelas bawah, mirip dalam puisinya yang berjudul Pesan Pencopet terhadap Pacarnya. Masih banyak lagi karyanya yang populer, mirip Blues untuk Bonnie, Sajak Seorang Tua ihwal Bandung Lautan Api, Mencari Bapak. Demikian juga naskah drama, banyak karyanya yang telah dipentaskan, mirip Oedipus Rex, Kasidah Barzanji, dan Perang Troya Tidak Akan Meletus.
Sajaknya yang berjudul Mencari Bapak pernah dibacakannya pada program peringatan Hari Ulang Tahun ke-118 Mahatma Gandhi pada tanggal 2 Oktober 1987, di depan para ajakan The Gandhi Memorial International School, Jakarta. Ketika itu, penampilannya mendapat perhatian dan sambutan yang sangat hangat dari para usul. Demikianlah salah satu acuan beliau secara langsung sudah berjasa memperkenalkan sastra Indonesia ke mata dunia internasional.
Prestasinya di dunia sastra dan drama selama ini juga sudah ditunjukkan melalui banyaknya penghargaan yang diterimanya, seperti Hadiah Puisi dari Badan Musyawarah Kebudayaan Nasional pada tahun 1957, Anugerah Seni dari Departemen Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun 1969, dan Hadiah Seni dari Akademi Jakarta pada tahun 1975. Itulah Rendra, si bintang panggung yang selalu menawan para penontonnya setiap kali membaca sajaknya maupun melakoni dramanya.
Sumber: www.tokohindonesia .com, dengan sedikit pengubahan.
Contoh Profil Tokoh
Setelah membaca teladan teks tentang tokoh W.S. Rendra di atas, mampu dibentuk profilnya. Sebelumnya, tahukah kamu yang dimaksud profil?
Menurut KBBI (2005), profil adalah citra biografi seseorang. Berikut ini profil dari tokoh W.S. Rendra.
Nama panggilan : W.S. Rendra
Nama lengkap : Willibrordus Surendra Broto Rendra
Lahir : Solo, 7 November 1935
Pendidikan :
– SMA St. Josef, Solo
– Fakultas Sastra dan Kebudayaan UGM, Yogyakarta
– American Academy of Dramatical Art, New York, USA
Karya-karya:
1. Drama
– Orang-Orang di Tikungan Jalan
– Sekda dan Mastodon dan Burung Kondor
– Oedipus Rex
– Kasidah Barzanji
– Perang Troya Tidak Akan Meletus
2. Sajak/Puisi
– Jangan Takut Ibu
– Balada Orang-Orang Tercinta (Kumpulan Sajak)
– Rick dari Corona
– Potret Pembangunan dalam Puisi
– Bersatulah Pelacur-Pelacur Kota Jakarta
– Pesan Copet terhadap Pacarnya
– Rendra: Ballads and Blues Poem (Terjemahan)
– Perjuangan Suku Naga
– Blues untuk Bonnie
– State of Emergency
– Sajak Seorang Tua tentang Bandung Lautan Api
– Mencari Bapak
– Rumput Alang-Alang
– Surat Cinta
Penghargaan:
– Hadiah Puisi dari Badan Musyawarah Kebudayaan Nasional (1957)
– Anugerah Seni dari Departemen P & K (1969)
– Hadiah Seni dari Akademi Jakarta (1975)