Teknologi Ramah Lingkungan

 Oleh : Nanda Putri Utami (@T13-Nanda)

Abstrak

    Teknologi hijau merupakan proses yang menciptakan produk dengan meminimalisir hasil limbah yang berbahaya bagi kehidupan makhluk hidup. Teknologi hijau juga disebut dengan teknologi ramah lingkungan. Dalam bahan kali ini akan dibahas tentang konsep pengembangan teknologi hijau dan 3 aspek yang meliputi prinsip utama dari teknologi hijau.

Kata kunci :  teknologi hijau, rancangan kemajuan, prinsip utama

 

Abstact

    Green technology is a process that produces products by minimizing the results of waste that are harmful to living things. Green technology is also known as environmentally friendly technology. In this material, we will discuss the concept of green technology development and 3 aspects that cover the main principles of green technology.

Keywords: green technology, development concept, main principle

 

 

Pendahuluan

    Menurut Asriningpuri dkk (2015), Teknologi Hijau adalah Teknologi yang mempertimbangkan pengurangan dalam penggunaan sumber daya alam dan menjaga keberlangsungan ketersediaannya serta meminimalisasi dampak negatif bahkan berusaha meningkatkan mutu hidup insan. Teknologi hijau mesti dikembangkan semoga kerusakan lingkungan seperti pergantian iklim akhir pemanasan global mampu diminimalisasi. Menurut Nefilinda, Teknologi Hijau ialah salah satu upaya penyesuaian dan mitigasi efek Pemanasan Global yang sejalan dengan prinsip pembangunan yang berkesinambungan (sustainable development).

 

 

Rumusan masalah

1. Apa pengertian dari teknologi hijau?

2. Bagaimana desain pertumbuhan teknologi hijau?

3. Apa saja 3 faktor prinsip utama teknologi hijau?

Tujuan

1. Mengetahui pengertian teknologi hijau

2. Mengetahui rancangan pengembangan teknologi hijau

3. Mengetahui 3 faktor prinsip utama teknologi hijau

 

 

Pembahasan

    Teknologi hijau ialah proses yang menciptakan produk dengan mengurangi hasil limbah yang berbahaya bagi kehidupan makhluk hidup. Perkembangan teknologi hijau kian pesat, antara lain dengan mengacu pada beberapa desain yang mau menjadi tujuan aplikasinya, antara lain sebagai berikut.

  Pencemaran Air Akibat Limbah Industri

1. Konsep Berkelanjutan

    Menurut Hidayat (2021) Konsep keberlanjutan, di mana keperluan masyarakat secara terus-menerus mampu dipenuhi tanpa merusak atau menghabiskan sumber daya alam. Dengan kata lain, kebutuhan ketika ini mampu terpenuhi tanpa mengorbankan kemampuan generasi mendatang dalam menyanggupi kebutuhannva sendiri.

    Menurut Abduh (2017), salah satu aspek penting dalam pembangunan berkesinambungan adalah proses konstruksi berkelanjutan dengan menggunakan metode pelaksanaan serta penggunaan material yang tepat, efisien dan ramah lingkungan.

2. Konsep Daur Ulang

    Menurut Hidayat (2021), Konsep daur ulang, di mana dalam proses bikinan manufaktur dirancang sedemikian rupa semoga dapat didaur-ulang atau dipakai kembali. Kegiatan daur ulang dimaksudkan untuk meminimalkan sumber daya alam dan energi, salah satu caranya ialah dengan penerpan teknologi hijau.

    Menurut Sunarjono dkk (2010), Teknologi daur ulang biasanya selain menggunakanbahan agregat limbah, juga sistem pencampurannya secara dingin (coldmix) atau secara hangat (warmmix). Sedangkan teknologi konvensional umumnya menggunakan fresh aggregate dan tata cara pencampurannya secara panas (hotmix).

3. Konsep Pengurangan Limbah dan Polusi

    Menurut Hidayat (2021), rancangan penghematan limbah dan polusi, di mana contoh produksi dan konsumsi diubah sedemikian rupa sehingga hanya menciptakan seminimal mungkin limbah dan polusi. Limbah padat dan cair serta polutan selalu dilepaskan dari acara industri, transportasi, maupun rumah tangga. Perlu ada keinginan yang besar lengan berkuasa dari seluruh warga Planet Bumi untuk secara bahu-membahu meminimalkan keluaran limbah dan polutannya, caranya yaitu dengan menerapkan teknologi hijau.

4. Konsep Inovasi

    Menurut Budi dkk (2021), Inovasi hijau yakni solusi lain untuk memenuhi kriteria lingkungan dan perkembangan perusahaan yang berkesinambungan. Inovasi hijau terdiri dari penemuan produk hijau dan inovasi proses hijau yang dirancang untuk meminimalisir penggunaan energi dan polusi, daur ulang limbah dan memanfaatkan sumber daya berkesinambungan. Inovasi produk ramah lingkungan melibatkan penciptaan barang atau jasa yang tidak menunjukkan dampak negatif dan meminimalkan limbah atau menghemat efek negatif perusahaan terhadap lingkungan.    

    Menurut Hidayat (2021), Konsep penemuan, dalam hal selalu berupaya menyebarkan teknologi alternatif. Penggunaan materi bakar fosil dan bahan kimia pertanian perlu dievalusai kembali, sebab telah terbukti mampu merusak kesehatan dan lingkungan.

5. Konsep Viabilitas

  Kimia Industri Industri Keramik

    Menurut Hidayat (2021), Konsep Viabilitas, intinya adalah bagaimana aktivitas bikinan dan konsumsi ramah lingkungan selalu terpelihara keberadaannya. Selain ada juga hidup dan berkembang. Pengembangan aneka macam sentra aktivitas ekonomi untuk memajukan kesejahteraan masyarakatperlu dibarengi dengan Upaya yang serius untuk melindungi keberlanjutan sumberdaya alam dan keberlangsungan Planet Bumi.

 

    Adapun 3 aspek prinsip utama teknologi hijau berdasarkan Hidayat (2021), adalah :

1. Kenyamanan sosial

    Dalam hal ini ketentraman hendaknya bersifat jangka panjang atau berkesinambungan. Sebagai gambaran memakai kendaraan bermotor yang berbahan bakar fosil (BBM) memang secara seketika menimbulkan ketentraman, tetapi dalam jangka panjang keberadaan bahan bakar fosil tersebut akan makin berkurang, bahkan habis. Dengan demikian ketentraman tidak bersifat jangka panjang, bandingkan jikalau kendaraan tersebut memakai tenaga surya (sel surya), maka kenyamanan sosial akan lebih usang lagi.

2. Ekonomis

    Penerapan teknologi hijau sedapat mungkin harus rendah biaya dengan nilai manfaat yang seoptimal mungkin. dalam hal ini menghadapi banyak sekali hambatan mirip: Daya beli masyarakat yang masih rendah; Sumber daya manusia (SDM) di bidang surya termal masih terbatas; Sosialisasi masih rendah, walaupun teknologi energi surya untuk penghangat air telah meraih tahap komersial. Dengan diatasinya banyak sekali hambatan tersebut maka pemanfaatan tenaga surya bisa menjadi lebih irit.

3. Ramah Lingkungan    

    Dalam setiap rancangan, pengembangan dan aplikasinya prinsip ramah lingkungan harus menjadi salah satu standar. Ramah lingkungan artinya imbas penggunaan teknologi tersebut masih cuma menimbulkan pengaruh yang masih dalam lingkup ambang batas yang ditentukan. bahkan lebih baik lagi seandainya pengaruh lingkungannya nihil.

 

Kesimpulan

    Teknologi hijau ialah proses yang menghasilkan produk dengan mengurangi hasil limbah yang berbahaya bagi kehidupan makhluk hidup. Dalam penerapannya, terdapat beberapa rancangan kemajuan teknologi hijau, mirip desain berkelanjutan, konsep daur ulang, konsep pengurangan limbah dan polusi, rancangan penemuan dan desain viabilitas. Ada pula prinsip utama teknologi hijau yang mencakup 3 aspek, ialah aspek ketentraman sosial, faktor ekonomis dan aspek ramah lingkungan.

  Kimia Lingkungan : Pencemaran Air

 

Daftar Pustaka

Abduh, M. Natsir. 2017. Teknologi Green Pada Bangunan Berkelanjutan. Seminar Ilmiah Nasional Teknik Sipil Universitas Bosowa SINALTSUB – l, 4 Desember 2017. Makassar : Universitas Bosowa. Dalam https://tekniksipilunibos.ac.id/wp-content/uploads/2018/04/2017_PROSIDING_M.NATSIR_archive.pdf  (diakses pada 27 November 2021)

 

Asriningpuri, Handajani., Kurniawati, Fajar., Pambudi, Galih. 2015. Teknologi Hijau Warisan Nenek Moyang di Tanah Parahyangan. Jurnal Sains dan Teknologi Lingkungan Volume 7, Nomor 1, Januari 2015 Hal. 51-65.             Serpong : Institut Teknologi Indonesia. (diakses pada 27 November 2021)

 

Budi., Sundiman, Didi. 2021. Pengaruh Inovasi Hijau Terhadap Kinerja Berkelanjutan : Peran Moderasi Dari Kepedulian Lingkungan Manajerial (Studi Pada UMKM di Batam). Jurnal Manajemen Vol. 16 No. 1, Mei 2021. Dalam https://ojs.uph.edu (diakses pada 27 November 2021)

 

Hidayat, Atep Afia. 2021. Teknologi Hijau. Modul Perkuliahan Kimia dan Pengetahuan Lingkungan Industri. Jakarta : Universitas Mercu Buana. (diakses pada 27 November 2021)

 

Nefilinda. Tahun Tidak dikenali. Teknologi Hijau : Solusi Untuk Pelestarian Sumber Air. Jurnal Spasial. Sumatra Barat : STKIP PGRI Sumatera Barat. (diakses pada 27 November 2021)

 

Sunarjono, Sri., Dimyati, Khudzaifah., Absori. 2010. Kebijakan Strategi Penggunaan Green Technology Untuk Preservasi Infrastruktur Jalan Berbasis Kualitas Hidup Masyarakat : Sebuah gagasan dan anjuran. Pendidikan dan Kebijakan Tekonologi. Surakarta : Universitas Muhammadiyah Surakarta.  Dalam https://publikasiilmiah.ums.ac.id/bitstream/handle/11617/6089/KEBIJAKAN%20STRATEGI%20PENGGUNAAN%20GREEN%20TECHNOLOGY%20UNTUK%20PEMELIHARAAN%20INFRASTRUKTUR%20JALAN%20BERBASIS%20KUALITAS%20HIDUP%20MASYARAKAT.pdf?sequence=1&isAllowed=y (diakses pada 27 November 2021)