Teknologi kecerdasan buatan, blockchain, dan IoT

supplychain, teknologi, AI, blockchain, IoT, keberlanjutan, tanggung jawabsosial, efisiensi, efektivitas, pengambilan keputusan, supply chain,

Peningkatan teknologi sudah memperlihatkan efek yg sungguh besar pada sektor supply chain. Salah satu area teknologi yg sedang berkembang dgn pesat ialah kecerdasan buatan (AI), blockchain, & internet of things (IoT).

Table of Contents

Kecerdasan Buatan (AI)

AI mampu digunakan untuk memajukan efisiensi & akurasi dlm perencanaan & pengambilan keputusan di sektor supply chain. Misalnya, AI dapat dipakai untuk menganalisis data historis & menghasilkan perkiraan demand yg lebih akurat, sehingga mengurangi kelebihan persediaan atau kelemahan stok. Selain itu, AI pula mampu digunakan untuk mengurus & memonitor proses produksi dengan-cara real-time, sehingga menolong dlm mengidentifikasi & menangani dilema yg mungkin terjadi selama proses bikinan.

Blockchain

Blockchain mampu dipakai untuk mengembangkan transparansi & keselamatan dlm supply chain. Dengan memakai blockchain, isu wacana lokasi, jumlah, & kondisi barang dapat didokumentasikan & ditransfer dengan-cara kondusif & terverifikasi. Ini mampu membantu menghemat risiko kecurangan atau kesalahan dlm proses pengantaran barang.

Internet of Things (IoT)

IoT dapat digunakan untuk mengumpulkan data dr banyak sekali perangkat yg terhubung ke jaringan internet, mirip sensoren, RFID, & kamera. Data ini kemudian mampu dipakai untuk mengoptimalkan proses supply chain, misalnya dgn memonitor keadaan barang selama pengiriman atau mengorganisir persediaan dgn lebih baik.

Teknologi AI, blockchain, & IoT pula dapat digunakan dengan-cara bersama-sama untuk meningkatkan efisiensi & efektivitas dlm supply chain. Misalnya, AI dapat digunakan untuk menganalisis data yg dikumpulkan dr perangkat IoT & mengelola proses pengantaran barang dengan-cara otomatis dgn memakai blockchain.

Tantangan Mengimplementaskan Teknologi AI, Blockchain & IoT di Sektor Supply Chain

Namun, ada beberapa tantangan yg harus dihadapi dlm implementasi teknologi ini di sektor supply chain. Salah satu tantangan utama ialah ongkos yg diperlukan untuk berbelanja & mengoperasikan perangkat teknologi tersebut. Selain itu, ada pula tantangan dlm mengurus & mengintegrasikan data yg dikumpulkan dr banyak sekali perangkat teknologi yg terhubung ke jaringan internet.

Meskipun demikian, kenaikan teknologi mirip AI, blockchain, & IoT mempunyai potensi yg besar untuk memajukan efisiensi & efektivitas dlm supply chain. Dengan menggunakan teknologi ini, perusahaan dapat mengambil keputusan yg lebih akurat & tepat waktu, serta meminimalkan biaya & waktu yg dibutuhkan dlm proses pengiriman barang.

Selain itu, teknologi ini pula mampu membantu perusahaan dlm memajukan kepuasan pelanggan dgn memperlihatkan informasi yg lebih akurat perihal lokasi & status pengiriman barang. Ini dapat meningkatkan loyalitas pelanggan & mengembangkan reputasi perusahaan.

Oleh alasannya adalah itu, perusahaan yg ingin terus berkompetisi di pasar global harus mulai menimbang-nimbang untuk mengadopsi teknologi ini dlm taktik supply chain mereka. Namun, penting untuk memastikan bahwa implementasi teknologi tersebut dijalankan dgn benar & memikirkan tantangan yg mungkin terjadi.

Secara keseluruhan, peningkatan teknologi seperti AI, blockchain, & IoT merupakan langkah yg tepat untuk meningkatkan efisiensi & efektivitas dlm supply chain di masa digital ketika ini. Dengan memanfaatkan potensi teknologi ini dengan-cara optimal, perusahaan mampu terus bersaing & berkembang di pasar global.

Dengan demikian, perusahaan yg ingin terus mengembangkan efisiensi & efektivitas supply chain mereka mesti terus mengikuti kemajuan teknologi modern & mempertimbangkan untuk mengadopsi teknologi yg sesuai dgn kebutuhan mereka. Selain itu, perusahaan pula harus terus memperkuat tim supply chain mereka dgn menyediakan pelatihan & pengembangan yg diharapkan untuk mengelola & mengintegrasikan teknologi tersebut dgn efektif.

Selain itu, perusahaan pula harus memikirkan aspek keberlanjutan dlm implementasi teknologi di supply chain. Misalnya, perusahaan mesti memastikan bahwa pengiriman barang dikerjakan dgn cara yg ramah lingkungan & mempertimbangkan pengaruh sosial dr aktivitas supply chain mereka.

Dengan demikian, kenaikan teknologi seperti AI, blockchain, & IoT merupakan peluang besar bagi perusahaan untuk mengembangkan efisiensi & efektivitas supply chain mereka, namun penting untuk menentukan bahwa implementasi teknologi tersebut dijalankan dgn benar & memikirkan aspek keberlanjutan & tanggung jawab sosial.

Aspek Keberlanjutan & Tanggung Jawab Sosial

Aspek keberlanjutan & tanggung jawab sosial merupakan hal yg sangat penting untuk diperhitungkan dlm implementasi teknologi di sektor supply chain. Dengan menggunakan teknologi, perusahaan dapat memajukan efisiensi & efektivitas supply chain mereka, namun perusahaan pula harus memutuskan bahwa aktivitas tersebut tak merugikan lingkungan atau penduduk .

Salah satu cara untuk memastikan bahwa kegiatan supply chain memperhatikan aspek keberlanjutan & tanggung jawab sosial yaitu dgn menerapkan prinsip-prinsip keberlanjutan dlm proses perencanaan & pengambilan keputusan. Misalnya, perusahaan dapat mempertimbangkan pilihan moda angkutanyg lebih ramah lingkungan, atau menggunakan sumber daya yg lebih efisien dlm proses bikinan.

Selain itu, perusahaan pula dapat mengintegrasikan keberlanjutan & tanggung jawab sosial ke dlm strategi supply chain mereka dgn bekerja sama dgn penyuplai yg memenuhi persyaratan keberlanjutan yg tinggi, atau dgn menerapkan program-acara tanggung jawab sosial di lokasi bikinan mereka.

Dengan demikian, faktor keberlanjutan & tanggung jawab sosial merupakan pecahan yg tak terpisahkan dr taktik supply chain yg berhasil di periode digital dikala ini. Perusahaan yg tak mengamati aspek tersebut dapat mengalami kesulitan dlm berkompetisi di pasar global & pula menghadapi risiko reputasi yg buruk.

Kesimpulan

peningkatan teknologi seperti kecerdasan buatan (AI), blockchain, & internet of things (IoT) memiliki potensi yg besar untuk mengembangkan efisiensi & efektivitas dlm supply chain. Teknologi ini dapat digunakan untuk menganalisis data & menolong dlm perencanaan & pengambilan keputusan, serta memajukan transparansi & keselamatan dlm proses pengantaran barang.

Namun, implementasi teknologi ini pula mesti dijalankan dgn benar & mempertimbangkan tantangan yg mungkin terjadi, seperti ongkos yg diperlukan & problem integrasi data. Selain itu, perusahaan pula mesti mengamati aspek keberlanjutan & tanggung jawab sosial dlm aktivitas supply chain mereka.

Oleh alasannya itu, perusahaan yg ingin terus bersaing di pasar global harus mulai memikirkan untuk mengadopsi teknologi ini dlm taktik supply chain mereka, sambil terus memperkuat tim supply chain mereka dgn menyediakan pembinaan & pengembangan yg diperlukan. Dengan demikian, perusahaan dapat terus berkembang & sukses di era digital saat ini.

Semoga bermanfaat

Referensi

Asghar, M. H., Negi, A., & Mohammadzadeh, N. (2015, May). Principle application and vision in Internet of Things (IoT). In International Conference on Computing, Communication & Automation (pp. 427-431). IEEE.

Belotti, M., Božić, N., Pujolle, G., & Secci, S. (2019). A vademecum on blockchain technologies: When, which, and how. IEEE Communications Surveys & Tutorials21(4), 3796-3838.

Farooq, M. U., Waseem, M., Mazhar, S., Khairi, A., & Kamal, T. (2015). A review on internet of things (IoT). International journal of computer applications113(1), 1-7.

Gubbi, J., Buyya, R., Marusic, S., & Palaniswami, M. (2013). Internet of Things (IoT): A vision, architectural elements, and future directions. Future generation computer systems29(7), 1645-1660.

Jaya, H., Sabran, S., Idris, M., Djawad, Y. A., Ilham, A., & Ahmar, A. S. (2018). Kecerdasan Buatan.

Lee, I., & Lee, K. (2015). The Internet of Things (IoT): Applications, investments, and challenges for enterprises. Business horizons58(4), 431-440.

Monrat, A. A., Schelén, O., & Andersson, K. (2019). A survey of blockchain from the perspectives of applications, challenges, and opportunities. IEEE Access7, 117134-117151.

Nofer, M., Gomber, P., Hinz, O., & Schiereck, D. (2017). Blockchain. Business & Information Systems Engineering59(3), 183-187.

Nugraha, D. (2018, September). Transformasi Sistem Revolusi Industri 4.0. In Power Point disampaikan pada Workshop Technopreneurship.

Patel, K. K., Patel, S. M., & Scholar, P. (2016). Internet of things-IOT: definition, characteristics, architecture, enabling technologies, application & future challenges. International journal of engineering science and computing6(5).

Shah, S. H., & Yaqoob, I. (2016). A survey: Internet of Things (IOT) technologies, applications and challenges. 2016 IEEE Smart Energy Grid Engineering (SEGE), 381-385.

Zheng, Z., Xie, S., Dai, H. N., Chen, X., & Wang, H. (2018). Blockchain challenges and opportunities: A survey. International journal of web and grid services14(4), 352-375.

  Teknologi IoT Dalam Smart Factory