Teknologi Hijau : Teknologi Pengolahan Air Limbah Domestik – Atharic Alfadh (@T26-Atharic)

ogi, pada era yang akan tiba banyak hal yang mampu dibuat . Dalam hal ini Nanoteknologi hijau ialah penerapan prinsip kimia hijau dan teknik hijau (Green engineering) untuk bermacam-macam bidang. Menurut Nano (2016), nanoteknologi dan nanosains ialah studi dan penerapan hal-hal yang sungguh kecil di berbagai bidang ilmu mirip kimia, biologi, fisika, ilmu material dan rekayasa. Dijelaskan, bahwa ide nanoteknologi dan nanosains timbul pada tahun 1959, dikala fisikawan Richard Feyman pada pertemuan Asosiasi Fisika Amerika Serikat di lnstitut Teknologi California (Caltech) menunjukkan ceramah berjudul “There’s Plenty of Room at the Bottom”. Penemuan alat scanning tunneling microscope (STM) dan atomic force microscope (AFM), menandai kurun kebangkitan nanoteknologi.

C.    Teknologi Pengolahan Air Limbah Domestik

1)    Ecological Sanitation

Ecological sanitation (Ecosan), merupakan teknologi hijau yang diharapkan menjadi revolusi gres untuk kenaikan kesehatan masyarakat melalui upaya pembuatan limbah domestik. Ecosan didasarkan terhadap tiga prinsip yaitu:

a)     Pencegahan pencemaran lebih baik ketimbang melaksanakan pengendalian dan pengawasan sesudah terjadi pencemaran.

b)    Perbaikan sanitasi tinja dan urine

c)     Pemanfaatan produk Ecosan untuk pertanian

Pembuangan limbah, yang berasal dari Instalasi Pengolah Limbah (IPAL) baik yang terpusat maupun yang setempat (on-site) ialah penyebab utama pencemaran sumber-sumber air yang belum dapat diselesaikan. Selain mencemari sumber air permukaan limpasan dan bocoran zat pencemar tersebut juga mencemari air tanah. Penerapan teknologi Ecosan diharapkan mampu mengatasi tantangan yang belum mampu ditanggulangi pada bidang sanitasi terutama dalam menangani dilema sanitasi saat ini dan menghadapi pertumbuhan masyarakatdunia dimasa yang hendak datang. Keunggulan Ecosan dalam upaya mitigasi dan penyesuaian pemanasan global adalah:

  Konsep Dasar Energi Hijau - Atharic Alfadh (@T26-Athharic)

a)     System daur ulang tertutup (closed loop) yang tepat dalam siklus rantai masakan insan sehingga seluruh buangan dimanfaatkan kembali tanpa ada sisa limbah yang terbuang.

b)    Menghemat penggunaan air dan pembuangan air dalam siklus hidup insan

c)     Mencegah pencemaran lingkungan dan konservasi kesempatanmutu sumber-sumber air.

d)    Mengembalikan komponen hara tanah, memperbaiki stuktur tanah per-tanian dan menghemat penggunaan bahan kimia sebagai pupuk.

e)     Mencegah terjadinya penyakit yang ditularkan lewat air (waterborne desease)

f)     Sederhana dan murah sehingga memungkinkan untuk dilaksanakan seluruh lapisan penduduk

2)    Taman Buangan Air Limbah

Wastewater Garden (WWG) adalah teknologi hijau yang digunakan untuk mendaur ulang sisa zat pencemar dari unit pengolahan limbah perumahan, hotel, kedai makanan, atau perkantoran. WWG ialah 100% ekologis, murah dan mudah dalam pembangunan, pengoperasian dan pemeliharaannya. Tanpa membutuhkan perlengkapan mekanis dan materi kimia, air limbah di daur ulang secara gravitasi ke taman, kebun sayuran, ataupun buah-buahan. WWG pada mulanya dikembangkan untuk melindungi pantai dari pencemaran limbah penduduk. Kontribusi penerapan teknologi WWG dalam mitigasi dan adaptasi dampak pemanasan global sebab:

a)     Menanam vegetasi

b)    Meningkatkan mutu effluent ke lingkungan tanpa materi kimia dan perlengkapan mekanis

c)     Ekologis, gampang dan murah

Teknologi WWG dikembangkan oleh Planetary Reef Foundation dan sudah sukses diterapkan di Meksiko, Bali, Bahama, Belize, Perancis, Polandia, Pilpina, Amerika Serikat dan Australia. WWG yang paling besar dikala ini ialah Xpu-Ha EcoPark di Meksiko yang dirancang untuk mengolah limbah 1500 pengunjung per hari. Di Indonesia, teknologi WWG telah di uji coba pada beberapa kantor pemerintah daerah dan diterapkan pada beberapa hotel di kawasan Nusa Dua.

  Pemahaman Kimia Hijau Dan 12 Prinsip Kimia Hijau - Atharic Alfadh (@T26-Atharic)

3)    Sanitasi Taman

Sanitasi Taman (SANITA), yakni Teknologi Hijau untuk memperbaiki mutu effluent tangki septik konvensional agar tidak mencemari air tanah. Effluen septik tank konvensional masih mengandung basil Fecal Coli yang cukup tinggi dan rawan mencemari air sumur dangkal yag terletak berdekatan, khususnya pada permukiman yang padat. Sebagian besar penduduk perkotaan masih mengkonsumsi air tanah dangkal selaku sumber air minum dan rumah tangga sehingga mereka berisiko tinggi terjangkit penyakit perut (waterborne deseases). SANITA bisa menurunkan basil Fecal Coli pada effluent tangki septik sampai dengan lebih dari 99% sehingga dibutuhkan tidak mencemari air tanah. Penerapan SANITA pada permukiman akan memperbesar vegetasi permukaan yang merupakan salah satu upaya pembiasaan dan mitigasi pengaruh perobahan iklim. Selain itu SANITA juga mudah dan murah dalam pembangunan, pengoperasian dan pemeliharaannya, serta tidak memakai materi kimia dan peralatan mekanis. SANITA telah diteliti oleh Pusat Litbang Permukiman semenjak tahun 2004 dan saat ini telah disusun ajaran sistem pembangunannya sebagai kelengkapan Standar Nasional Indonesia wacana Tata Cara Pembangunan Tangki Septik.

4)    Konsep Teknologi Hijau

Green Technology (Teknologi Hijau), diartikan sebagai sebuah ilmu wawasan praktis/teknologi yang dapat dipakai untuk melaksanakan pembangunan yang mampu merealisasikan tatanan infrastuktur untuk memenuhi keperluan manusia secara berkelanjutan (sustainable development), tanpa merusak atau mengusik sumber daya alam. Secara singkat, teknologi yang dapat digunakan untuk menyanggupi kebutuhan generasi ketika ini dan tidak mengusik ketersediaan kebutuhan generasi mendatang, dari (Green Tecnology, 2008) Keberadaan teknologi hijau ini diharapkan dapat menjadi penemuan bagi manusia untuk merobah gaya hidupnya mirip kegandrungan insan saat ini akan information technology (IT). Beberapa ciri Teknologi Hijau antara lain: berkesinambungan (sustainable), menggunakan sumber alam yang terbarui (reclaimed), menciptakan produk yang bermanfaat kembali (re-used), menghemat produk limbah dan bahan pencemar, menggunakan proses terdaur ulang (recycle), kreatif tidak berbahaya bagi kesehatan dan lingkungan, menciptakan kegiatan dan produk yang ber-faedah bagi lingkungan atau dapat melindungi bumi.

  Penjelasan Perihal Peduli Lingkungan Dan Pencemaran Lingkungan Oleh : Atharic Alfadh (@T26-Atharic)

Kesimpulan

Perubahan Iklim yang diakibatkan oleh Pemanasan Global sudah dinikmati dampaknya dalam kehidupan insan. Apabila tidak dijalankan upaya pencegahan, pengaruh pemanasan global di kala yang ma
u tiba ialah ancaman yang sangat serius bagi kehidupan semua makhluk di bumi. Dalam menghadapi pengaruh Pemanasan Global dibutuhkan upaya-upaya mitigasi dan adaptasi yang melibatkan masyarakat, mirip teknologi pelestarian sumber air dengan flora biologi (biopark), teknologi pengolahan air limbah domestik dengan ecological sanitation (Ecosan), taman bunga air limbah (waste water garden), sanitasi taman (sanita) dan desain teknologi hijau (green tecnology). Teknologi Hijau ialah salah satu upaya adaptasi dan mitigasi efek Pemanasan Global yang sejalan dengan prinsip pembangunan yang berkesinambungan (sustainable development). Berbagai Teknologi Hijau di bidang pelestarian sumber air dan pengolahan air limbah telah tersedia untuk dipraktekkan dalam pembangunan.

Daftar Pustaka

Agustina, Lily. 2011. Teknologi Hijau dalam Pertanian Organik Menuju Pertanian Berlanjut.

Ginting, Nana Terangna. 2008. Mitigasi dan Adaptasi Dampak Perubahan Iklim Melalui Penerapan Teknologi Hijau.

Handajani, Fajar, Galih. 2015. Teknologi Hijau Warisan Nenek Moyang di Tanah Parahyangan.

Hidayat, Atep Afia. 2021. Modul Perkuliahan Universitas Mercu Buana Kimia dan Pengetahuan Lingkungan Industri : Teknologi Hijau.

Nefilinda. Teknologi Hijau : Solusi Untuk Pelestarian Sumber Air.