Oleh: Anandha Ivana Larasati (@T07-Anandha)
ABSTRAK
Teknologi menjinjing dampak besar bagi kehidupan. Hadirnya teknologi yang meningkat makin pesat menunjukkan banyak manfaat yang memungkinkan insan bisa melakukan pekerjaan dengan lebih mudah dan cepat. Saat ini, pertumbuhan teknologi sudah merambah ke banyak sekali bidang. Mulai dari bidang pertanian, industri besar, bahkan industri terkecil dalam lingkup rumah tangga juga membutuhkan teknologi. Namun, pemanfaatan teknologi yang tidak tepat mampu menimbulkan kerusakan lingkungan. Untuk mengatasinya, dibuatlah sebuah teknologi yang disebut teknologi hijau.
Kata kunci: teknologi, hijau, konsep, penerapan
ABSTRACT
Technology has a huge impact on life. The presence of technology that is growing rapidly provides many benefits that allow humans to do work more practically and quickly. Currently, the development of technology has penetrated into various fields. Starting from agriculture, large industries, even the smallest industries in the household also need technology. However, improper use of technology can cause environmental damage. To overcome this, a technology called green technology is made.
Keywords: technology, green, principles, application
PENDAHULUAN
“Teknologi” lebih memiliki arti sebagai penerapan wawasan untuktujuan simpel. Sedangkan “teknologi hijau” yakni teknik untuk menciptakan energi dan/atau produk yang tidak mencemari atau meracunilingkungan hidup. Teknologi hijau masih terus dikembangkan hingga ketika ini. Untuk masa tiba, “teknologi hijau” ialah sebuah bidang yang hendak melahirkan banyak inovasi dan pergantian dalam kehidupan sehari-hari. Boleh dikatakan perkembangan teknologi hijau ini dapat disejajarkan dengan ledakan “teknologi berita” selama dua dekade terakhir ini (Soemarno, 2011).
Teknologi Hijau ialah Teknologi yang menimbang-nimbang pengurangan dalam penggunaan sumberdaya alam dan menjaga keberlangsungan ketersediaannya serta meminimalisasi pengaruh negatif bahkan berupaya meningkatkan mutu hidup insan, oleh alasannya adalah itu rancangan arsitektur yang menyanggupi patokan usulantersebut disebut “Arsitektur ber Teknologi Hijau”. Adapun referensi “Green Concept” yang digunakan sebagai alat ukur tingkatan Hijau diambil dari standar BREEAM (Building Research establishment’s Environmental Assessment Method-Inggris-1990) diturunkan oleh GBCI (Green Building Council Indonesia) pada Greeship Home Checklist Assessment atau Sistim Penilaian Hijau untuk Kelompok Bangunan Hunian (Asriningpuri dkk, 2015).
RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan teknologi hijau?
2. Apa saja desain dalam kemajuan teknologi hijau?
3. Bagaimana penerapan/aplikasi teknologi hijau?
TUJUAN
1. Untuk memahami definisi teknologi hijau
2. Untuk mengetahui rancangan-desain dalam pertumbuhan teknologi hijau
3. Untuk mengetahui penerapan teknologi hijau di beberapa negara
PEMBAHASAN
Berdasarkan catatan GT (2015), bahwa ungkapan teknologi mengacu pada penerapan pengetahuan untuk tujuan praktis. Sedangkan teknologi hijau merupakan metode atau bahan untuk menciptakan produk dan energi yang tidak atau minim menghasilkan limbah yang berbahaya dan beracun. Dengan kata lain teknologi hijau dirancang untuk menciptakan produk dan energi yang bersih (Hidayat, 2021).
Green Technology (Teknologi Hijau), diartikan selaku suatu ilmu wawasan simpel / teknologi yang mampu digunakan untuk melaksanakan pembangunan yang mampu merealisasikan tatanan infrastuktur untuk memenuhi kebutuhan manusia secara berkesinambungan (sustainable development), tanpa menghancurkan atau mengganggu sumber daya alam. Secara singkat, teknologi yang dapat dipakai untuk menyanggupi kebutuhan generasi ketika ini dan tidak mengganggu ketersediaan keperluan generasi mendatang, dari (Green Tecnology, 2008).
Menurut Hidayat (2021), Perkembangan teknologi hijau makin pesat, antara lain dengan mengacu pada beberapa desain yang menjadi tujuan aplikasinya:
1. Konsep keberlanjutan, di mana kebutuhan masyarakat secara terus-menerus mampu dipenuhi tanpa menghancurkan atau menghabiskan sumberdaya alam. Dengan kata lain, kebutuhan ketika ini mampu tercukupi tanpa mengorbankan kesanggupan generasi mendatang dalam memenuhi kebutuhannva sendiri.
2. Konsep daur ulang, di mana dalam proses bikinan manufaktur dirancang sedemikian rupa semoga dapat didaur-ulang atau dipakai kembali.
3. Konsep penghematan limbah dan polusi, di mana acuan bikinan dan konsumsi diubah sedemikian rupa sehingga cuma menghasilkan seminimal mungkin limbah dan polusi.
4. Konsep penemuan, dalam hal selalu berupaya berbagi teknologi alternatif. Penggunaan bahan bakar fosil dan materi kimia pertanian perlu dievalusai kembali, alasannya sudah terbukti mampu menghancurkan kesehatan dan lingkungan. pembakaran kapal dengan cara yang sama. dan kapal kayu pada jarak 50 meter berhasil dibakar, hal itu menurut catatan Mulvaney (2011).
5. Konsep Viabilitas, pada dasarnya adalah bagaimana acara bikinan dan konsumsi ramah lingkungan selalu terpelihara keberadaannya. Selain ada juga hidup dan berkembang. Dengan mendapat dukungan berbagai pihak, baik pemerintah, industri perbankan, profesional, akademisi, peneliti, dan sebagainya.
6. Konsep Edukasi, upaya untuk mengembangkan pengertian masyakat secara keselluruhan melalui pendidikan dan pembinaan. Konsep teknologi hijau terus mengalami perkembangan melalui inovasi dan temuan-temuan gres. Dengan sendirinya setiap pertumbuhan modern perlu disosialisaikan melalui acara edukasi. Dengan sendirinya penduduk bukan cuma bisa mengadopsi teknologi hijau paling mutakhir, namun dapat mengerti prinsip-prinsipnya secara lazim.
Teknologi hijau merujuk kepada satu aplikasi, peralatan dan juga sistem yang mempunyai ciri-ciri mesra alam. Teknologi hijau diperkenalkan dengan tujuan untuk memelihara dan memulihara alam sekitar di samping menolong menyumbangkan sumber tenaga boleh diperbaharui. Ketika ini, sumber alam makin tandus dan makin diterokai secara rakus. Teknologi hijau menjadi satu medium untuk membantu manusia menerokai sumber yang boleh diperbaharui bagi menggantikan sumber yang dilarang diperbaharui mirip minyak mentah, arang batu dan gas asli. Teknologi hijau juga bukan sahaja menolong dalam kelestarian alam sekitar, namun membantu dalam pembangunan lestari menyeluruh (Hassan dkk, 2017).
Menurut Hidayat (2021), berdasarkan laporan perusahaan konsultan Cleantech Group yang bekerja sama dengan World Wildlife Foundation (WWF), dikenali bahwa 9 negara masuk dalam golongan terkemuka dalam penerapan kreativitas dan penemuan dalam penerapan Teknologi Hijau.
1. Finlandia, diketahui senagai negara yang berfungsi selaku laboratorium untuk penyelesaian lingkungan. Sektor energi terbarukan di negara ini tumbuh lebih dari lima persen oer tahun, dan dari acara ekspornya sukses menghadirkan devisa.
2. Amerika Serikat (AS), diketahui selaku negara yang paling bersungguh-sungguh dalam investasi untuk pengembangan Teknologi Hijau.
3. Swedia, memiliki kinerja baik untuk semua indikator yang disurvei. Salah satu keunggulan Swedia yakni menyediakan pendanaan yang besar untuk observasi dan pengembangan. Swedia mempunyai sentra keunggulan dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang memiliki kemitraan strategis dengan industri terkemuka, sehingga lebih siap dalam menghadapi beragam dilema lingkungan. Swedia selalu mengembangkan penyelesaian dan teknologi hijau untuk aneka macam sektor, mulai dari green building hingga daur ulang limbah menjadi sumber energi, sehingga nyaris 80 persen rumah di Swedia memanfaatkannya untuk berbagai proses pemanasan.
4. Denmark, negara kecil ini mempunyai kesempatanuntuk membuat pergeseran yang besar ke arah periode depan yang lebih berkelanjutan lewat novasi hijau dan penerapan teknologi hijau. Keunggulan Denmark utamanya dalam kemampuannya dalam mendukung perusahaan gres untuk mengembangkan teknologi higienis, sehingga menerima keuntungan ekonomi dan kelestarian lingkungan hidup. Pengelolaan energi angin di Denmark termasuk yang paling maju di dunia.
5. Inggris, tergolong negara yang memiliki perhatian yang besar terhadap pengembangan Teknologi Hijau. Inggris antara lain membuatkan proyek-proyek dekontaminasi tanah, daur ulang limbah, dan tata cara listrik modern untuk transportasi di sekeliling Bandara London. Inggris ialah negara yang menempati peringkat keenam paling menawan untuk investasi energi terbarukan.
6. Kanada. negara berhasil menyebarkan Teknologi Hijau paling mutakhir. Kanada tems membuatkan insentif dan investasi teknologi bersih untuk menghemat pelepasan karbon ke atmosfer. Kanada menduduki peringkat kesembilan dalam kepemilikan kapasitas daya terpasang energi angin, yaitu mencapai 5.200 MW atau sekitar 2,2 persen dan kapasitas daya terpasang energy angin yang ada di dunia.
7. Swiss, meskipun mempunyai pinjaman keuangan yang saat ini relatif lemah, namun mempunyai input penemuan yang sungguh tinggi. Industri cleantech didorong oleh output yang tinggi melalui paten lingkungan dan kebijakan pemerintah yang sungguh mendukung.
8. Jerman. merupakan negara terdepan dalam pengembangan energi terbarukan. Jerman telah berjanji untuk mengakhiri penggunaan reaktor nuklir pada tahun 2022 dan menggantikannya dengan sumber energi seperti angina dan matahari. Jerman tercatat sebagai negara terbesar ketiga di dunia dalam investasi untuk pengembangan energi angin.
9. Irlandia, negara ini terus mengembangkan acara investasi hijau dengan kenaikan dana mencapai dua kali lipat dalam dua tahun terakhir. Irlandia ialah negara pertama yang menerima metode kredit karbon yang dihasilkan oleh proyek yang sukses mengurangi emisi dari deforestasi.
KESIMPULAN
Teknologi hijau dikatakan selaku penemuan tenaga kerana daripada tenaga hijau, dia telah membawa terhadap teknologi hijau yang dibuat menjadi suatu aplikasi, peralatan, dan sistem yang membuat lebih mudah insan menggunakannya tanpa mengabaikan kelestarian alam sekitar. Keberadaan teknologi hijau ini diharapkan mampu menjadi penemuan bagi manusia untuk mengubah gaya hidupnya mirip kegandrungan manusia dikala ini akan information technology (IT).
DAFTAR PUSTAKA
Asriningpuri, dkk. (2015). Teknologi Hijau Warisan Nenek Moyang di Tanah Parahyangan. Jurnal Sains dan Teknologi Lingkungan, Vol. 7, No. 1. 51-65. Dalam https://umb-post.mercubuana.ac.id/pluginfile.php/232127/mod_resource/content/1/Jurnal%20Teknologi%20Hijau%202.pdf (Diakses pada 28 November 2021).
Hassan, dkk. (2017). Peranan Aplikasi Teknologi Hijau dalam Konteks Melestarikan Alam Sekitar Menurut Perspektif Islam. Jurnal Penyelidikan dan Inovasi: Kolej Universiti Islam Antarabangsa Selangor. Dalam https://www.researchgate.net/publication/316683168_PERANAN_APLIKASI_TEKNOLOGI_HIJAU_DALAM_KONTEKS_MELESTARIKAN_ALAM_SEKITAR_MENURUT_PERSPEKTIF_ISLAM (Diakses 28 November 2021).
Hidayat, Atep Afia. (2021). Teknologi Hijau. Modul Kimia dan Pengetahuan Lingkungan Industri. Jakarta : Universitas Mercu Buana.
Nefilinda. (2014). Teknologi Hijau: Solusi untuk Pelesetarian Sumber Air. Jurnal Spasial: STKIP PGRI Sumatera Barat. Dalam https://umb-post.mercubuana.ac.id/pluginfile.php/232126/mod_resource/content/1/Jurnal%20Teknologi%20Hijau%201.pdf (Diakses pada 28 November 2021).
Soemarno. (2011). Filosofi Teknologi Hijau. Dalam https://id.scribd.com/document/380552775/1 (Diakses pada 28 November 2021).