ama untuk menyokong kehidupan atau peradaban manusia.
2. Konsep daur ulang, di mana dalam proses bikinan manufaktur dirancang sedemikian rupa biar dapat didaur-ulang atau dipakai kembali. Setiap kegiatan buatan menggunakan material tertentu, namun hendaknya diupayakan tidak banyak material yang terbuang, baik material bekas pakai atau sisa dari proses buatan. Kegiatan daur ulang dimaksudkan untuk menghemat sumberdaya alam dan energi, salah satu caranya yaitu dengan penerpan teknologi hijau.
3. Konsep pengurangan limbah dan polusi, di mana teladan produksi dan konsumsi diubah sedemikian rupa sehingga hanya menciptakan seminimal mungkin limbah dan polusi. Limbah padat dan cair serta polutan senantiasa dilepaskan dari acara industri, transportasi, maupun rumah tangga. Pedu ada keinginan yang berpengaruh dari seluruh warga Planet Bumi untuk secara bahu-membahu mengurangi keluaran limbah dan polutannya, caranya yaitu dengan menerapkan teknologi hijau.
4. Konsep penemuan, dalam hal senantiasa berusaha membuatkan teknologi alternatif. Penggunaan bahan bakar fosil dan materi kimia pertanian perlu dievalusai kembali, alasannya sudah terbukti mampu merusak kesehatan dan lingkungan. Sejarah peradaban dan keberadaan umat manusia di Planet Bumi tidak terlepas dari beragm penemuan yang dijalankannya. Bahkan jikalau mengamati kronologis terbentuknya rancangan teknologi hijau sudah dimulai semenjak tahun 200 SM, yaitu ketika seorang ilmuwan Yunani berjulukan Archimedes sukses aben kapal Romawi dengan menanfaatkan energi atau panas matahari yang dipantulkan lewat suatu perisai yang terbuat dari perunggu. Kemudian pada tahun 1973 angkatan maritim Yunani mengulang kembali persistiwa pembakaran kapal dengan cara yang sama. dan kapal kayu pada jarak 50 meter sukses dibakar, hal itu berdasarkan catatan Mulvaney (2011).
5. Konsep Viabilitas, intinya adalah bagaimana acara bikinan dan konsumsi ramah lingkungan selalu terpelihara keberadaannya. Selain ada juga hidup dan meningkat . Dengan mendapat tunjangan berbagai pihak, baik pemerintah. industri perbankan, profesional, akademisi, peneliti, dan sebagainya Pengembangan banyak sekali pusat acara ekonomi untuk memajukan kemakmuran masyarakatperlu diikuti dengan Upaya yang serius untuk melindungi keberlanjutan sumberdaya alam dan keberlangsungan Planet Bumi.
6. Konsep Edukasi, upaya untuk meningkatkan pemahaman masyakat secara keselluruhan melalui pendidikan dan pembinaan. Konsep teknologi hijau terus mengalami kemajuan lewat penemuan dan temuan-temuan gres. Dengan sendirinya setiap pertumbuhan terbaru perlu disosialisaikan lewat kegiatan edukasi. Dengan sendirinya penduduk bukan cuma bisa mengadopsi teknologi hijau paling mutakhir, namun mampu memahami prinsip–prinsipnya secara lazim.
Berdasarkan laporan perusahaan konsultan Cleantech Group yang bekerja sama dengan World Wildlife Foundation (WWF), dimengerti bahwa 9 negara masuk dalam kalangan terkemuka dalam penerapan kreativitas dan penemuan dalam penerapan Teknologi Hijau. Berdasarkan catatan CG (2014), Smead (2014) dan LK (2010) negara-negara tersebut tergolong dalam kelompok negara industri, namun ditandai dengan kecenderungan yang tinggi untuk menerapkan gaya hidup. contoh konsumsi dan sistem buatan yang ramah lingkungan. Proses industrialisasi yang sudah berjalan sekitar 200 tahun menjadikan bermacam-macam efek negatif terhadap lingkungan, memasuki kala ke-21 kesadaran akan pemulihan keadaan lingkungan meningkat hampir di semua negara, antara lain melaIui penerapan Teknoiogi Hijau (Hidayat, 2021).
Untuk membuat peringkat negara yang paling banyak menerapkan Teknologi Hijau, Cleantech bekerjasama dengan WWF melaksanakan survey di 40 negara dengan memakai 15 indikator antara lain ada tidaknya penyelesaian hijau dari perusahaan, kebijakan dan peraturan publik, insentif keuangan, investasi swasta untuk Teknologl Hijau, kepeduhan akademisi, dan jumlah paten lingkungan yang terdaftar (Hidayat, 2021). Survei Global Cleantech Innovation Index memberikan pemeringkatan seperti berikut:
1. Finlandia, dikenal senagai negara yang berfungsi sebagai laboratorium untuk solusi lingkungan. Sektor energi terbarukan di negara ini tumbuh lebih dari lima persen oer tahun, dan dari kegiatan ekspornya sukses mendatangkan devisa. Di Finlandia terdapat sekitar 2.000 perusahaan yang menerapkan teknologi berkesinambungan. sehingga menjadi pesona untuk penanam modal. Finlandia bekerjasama dengan Brasil untuk menyebarkan teknologi lepas pantai yang ramah lingkungan, termasuk pengerjaan kapal dan pengeboran minyak. Pengembangan Teknologi Hijau di Finlandia berhasil mempekerjakan 50 ribu orang, dan akan berkembangdua kali lipat pada tahun 2020.
2. Amerika Serikat (AS), dikenal sebagai negara yang paling bersungguh-sungguh dalam investasi untuk pengembangan Teknologi Hijau. Sebagai catatan tahun 2010 jumlah investasi mencapai 5,2 miliar US $ dan pada tahun 2011 berkembangjasi 6,8 miliar US $. California tercatat sebagai negara bagian terbesar dalam investasi Teknologi Hijau, yaitu mencapai 54 persen dari seluruh investasi Teknoiogi Hijau di AS. Pengembangan teknologi hijau di AS berhasil menarik investasi dalam dan luar negeri, tetapi kebijakan pemerintah federal tentang energi kala depan penu diperjelas. Sementara BLS (2013) melaporkan, bahwa sekitar lima puluh tujuh persen dan bisnis di Amerika Serikat memakai teknoiogi hijau selaku upaya untuk mengembangkan efisiensi energi. Di segi yang lain sekitar lima puluh persen industri menerapkan teknologi hijau selaku upaya untuk menghemat atau menghilangkan limbah dari proses bikinan.
3.
Denmark, negara kecil ini mempunyai kesempatanuntuk membuat pergeseran yang besar ke arah abad depan yang lebih berkelanjutan lewat novasi hijau dan penerapan teknologi hijau. Keunggulan Denmark terutama dalam kemampuannya dalam mendukung perusahaan baru untuk berbagi teknologi bersih, sehingga menerima laba ekonomi dan kelestarian lingkungan hidup. Pengelolaan energi angin di Denmark termasuk yang paling maju di dunia. sehingga membuat ambisi pemerintah untuk menurunkan emisi sampai 40 persen pada tahun 2010. Energi angina akan menyanggupi setengah dari kebutuhan energi Denmark. Hal lain yang mencolokdi Denmark adalah meluasnya penggunaan moda kendaraan bebas energi, yakni speda. Pemerintah Kota Kopenhagen menyediakan sepeda sumbangan untuk warga dan pendatang. Ternyata upaya tersebut ditiru oleh pemerintah Kota Barcelona, Berlin, Paris dan Rio de Janeiro. Pengembangan teknologi hijau Denmark meluas ke negara yang lain, antara lain berbagi kemitraan dengan China.
Salah satu yang terkenal dalam teknologi energi hijau ialah energi matahari. Energi matahari telah bergeser mengesankan teknologi. Teknologi surya awal terdiri dari: sel fotovoltaik skala kecil. Teknologi terbaru metode PV skala besar sudah dimasukkan ke dalam Salah satu yang terkenal dalam teknologi energi hijau adalah energi matahari. Energi matahari telah bergeser mengesankan teknologi. Teknologi surya awal berisikan: sel fotovoltaik kecil-kecilan. Teknologi terbaru sistem PV skala besar dimasukkan ke dalam jaringan listrik. Biaya teknologi sudah turun substansial selama 30 tahun terakhir. NS Ekspansi yang cepat dari pasar energi surya yaitu hasil dari kebijakan pemerintah yang mendukung instrument, kenaikan volatilitas harga dan eksternalitas lingkungan dari materi bakar fosil, khususnya emisi gas rumah kaca. Pada dasarnya kesempatansumber daya energi surya yang jauh melebihi seluruh seruan energi global. Meskipun kesempatanteknisnya sangat besar dan pertumbuhan pasar baru-baru ini, kontribusi energi matahari untuk energi global berbagai pasokan masih mampu diabaikan (Syahputra dan Soesanti, 2016).
KESIMPULAN
Teknologi hijau ialah teknik untuk menghasilkan energi dan/atau produk yang tidak mencemari lingkungan hidup. Teknologi dikenal juga dengan perumpamaan teknologi ramah lingkungan. teknologi hijau bermaksud menciptakan banyak sekali produk dan jasa dengan mempergunakan sumber daya alam yang dapat diperbarui dan tidak menghasilkan limbah yang membahayakan lingkungan. Selain itu, teknologi hijau juga banyak memakai materi yang didaur ulang. Hal itu pastinya berperan besar untuk menghemat pencemaran lingkungan. Teknologi hijau yang telah dipraktekkan dalam berbagai bidang ialah bentuk penerapan teknologi yang mengamati prinsip-prinsip pelestarian lingkungan. Oleh karena itu, hendaknya penduduk turut ikut serta dengan menggunakan teknologi hijau yang telah ada.
DAFTAR PUSTAKA<
/b>
Hidayat A. A. (2021). Teknologi Hijau. Modul 13 Kimia Dan Pengetahuan Lingkungan Industri. Jakarta: UMB. Diakses pada 29 November 2021).
Nefilinda. (2014). Teknologi Hijau: Solusi untuk Plesetarian Sumber Air. Jurnal Spasial: STKIP PGRI Sumatera Barat. Dalam https://umb-post.mercubuana.ac.id/pluginfile.php/232126/mod_resource/content/1/Jurnal%20Teknologi%20Hijau%201.pdf (Diakses pada 29 November 2021).
Soni, G. D. (2015). Advantages of green technology. International Journal Of Research–Granthaalayah, 3(9), 1-5. Dalam https://www.granthaalayahpublication.org/journals/index.php/granthaalayah/article/view/IJR G15_S09_32 Diakses pada 29 November 2021).
Syahputra, R., & Soesanti, I. (2016). Application of Green Energy for Batik Production Process. Journal of Theoretical and Applied Information Technology, 91(2), 249. Dalam http://www.jatit.org/volumes/Vol91No2/4Vol91No2.pdf Diakses pada 29 November 2021).