Ada bermacam-macam, antara lain:
1. Bisa saja kisah itu memang sudah bernafaskan nilai-nilai agama secara pribadi. Misalnya saja dongeng yang bertema tentang manfaat orang yang membaca Al-Qur’an, cara mengalahkan setan, atau kisah para nabi dan sahabat, dsb.
2. Bisa juga pesan itu cukup diselipkan. Misalnya kita mengambil tema kisah secara umum, pada alur kisah kita selipkan adegan ihwal tokoh utama yang mau naik kuda, kemudian mengucapkan “bismillah”. atau sedang mengetuk pintu, lalu mengucap salam, dsb.
3. Bisa juga dalam bentuk ‘kesimpulan’ sesudah dongeng selsai. Hal ini mampu dijalankan dengan banyak sekali macam cara, antara lain: do’a khusus, tanya jawab, renungan, pesan singkat, nyanyian khusus, ikrar atau janji untuk berubah, dan lain-lain.