close

Teknik Konseling Pendekatan Rebt

 Teknik Konseling
Pendekatan konseling rasional emotif memakai aneka macam teknik yang bersifat kogntif, afektif, dan behavioral yang diadaptasi dengan kondisi klien. Beberapa teknik dimaksud antara lain yaitu selaku berikut.
1)  Teknik-teknik Emotif (Afektif)
a)     Assertive adaptive, yakni teknik yang dipakai untuk melatih, mendorong, dan membiasakan klien untuk secara terus-menerus menyesuaikan dirinya dengan tingkah laris yang diharapkan. Latihan-latihan yang diberikan lebih bersifat pendisiplinan diri klien.
b)     Sosiodrama (bermain peran) , merupakan teknik yang digunakan untuk mengekspresikan berbagai jenis perasaan yang menekan (perasaan-perasaan negatif) melalui sebuah suasana yang didramatisasikan sedemikian rupa sehingga klien dapat secara bebas mengungkapkan dirinya sendiri secara lisan, tulisan ataupun lewat gerakan-gerakan dalam bentuk drama.
c)     Self-Modeling, adalah teknik yang dipakai untuk meminta klien semoga berjanji atau menyelenggarakan kesepakatan dengan konselor untuk menghilangkan perasaan atau perilaku tertentu. Dalam self Pendekataning ini, klien diminta untuk tetap setia pada janjinya dan secara terus menerus menghindarkan dirinya dari sikap negatif.
d)     Imitasi, merupakan teknik yang digunakan dimana klien diminta untuk menirukan secara terus menerus sebuah model tingkah laris tertentu dengan maksud menghadapi dan menetralisir tingkah lakunya sendiri yang negatif.
2)  Teknik-teknik Behavioristik
 a)   Reinforcement, yakni teknik yang digunakan untuk mendorong klien ke arah tingkah laris yang lebih rasional dan logis dengan jalan memberikan pujian ekspresi (reward) ataupun eksekusi (punishment). Teknik ini dimaksudkan untuk membongkar tata cara nilai dan iman yang irrasional pada klien dan menggantinya dengan metode nilai yang nyata. Dengan memperlihatkan reward ataupun punishment, maka klien akan menginternalisasikan tata cara nilai yang diperlukan kepadanya.
 b)   Social Approachment, ialah teknik yang dipakai untuk menunjukkan tingkah laku-tingkah laku baru pada klien. Teknik ini dilakukan biar klien mampu hidup dalam suatu Pendekatan sosial yang dibutuhkan dengan cara palsu (menggandakan), mengobservasi, dan menyesuaikan dirinya dan menginternalisasikan norma-norma dalam sistem Pendekatan sosial dengan persoalan tertentu yang telah disiapkan oleh konselor.
 c)   Live Approachment, yaitu teknik yang digunakan untuk menggambarkan perilaku-perilaku tertentu, utamanya situasi-suasana interpersonal yang kompleks dalam bentuk percakapan sosial, interaksi dengan memecahkan masalah-duduk perkara.
3) Teknik-teknik Kognitif
a)    Home work assigments, merupakan teknik yang dikerjakan dalam bentuk peran-tugas rumah untuk melatih, membiasakan diri, dan menginternalisasikan metode nilai tertentu yang menuntut teladan tingkah laris yang diharapkan. Dengan peran rumah yang diberikan, klien diharapkan dapat meminimalisir atau menghilangkan  inspirasi-ide dan perasaan-perasaan yang tidak rasional dan tidak logis dalam situasi-suasana tertentu, mempraktikan respon-respon tertentu, mempelajari bahan-bahan tertentu yang diperintahkan untuk mengganti faktor-faktor kognisinya yang keliru, menyelenggarakan latihan-latihan tertentu berdasarkan tugas yang diberikan. Teknik ini dimaksudkan untuk membina dan menyebarkan sikap-sikap tanggung jawab, kepercayaan pada diri sendiri serta kesanggupan untuk pengarahan diri, pengelolaan diri klien dan mengurangi ketergantungannya kepada konselor.
 b)   Latihan assertive, ialah teknik yang dipakai untuk melatih keberanian klien dalam mengekspresikan tingkah laku-tingkah laris tertentu yang diharapkan melalui bermain peran, latihan, atau memalsukan Pendekatan-Pendekatan sosial. Maksud utama teknik latihan asertif ialah untuk a; (1) mendorong kesanggupan klien  mengekspresikan berbagai hal yang bekerjasama dengan emosinya, (2) menghidupkan kemampuan klien dalam mengungkapkan hak asasinya sendiri tanpa menolak atau memusuhi hak asasi orang lain, (3) mendorong klien untuk meningkatkan iman dan kesanggupan diri, dan (4) meningkatkan kemampuan untuk memilih tingkah laris-tingkah laku asertif yang cocok untuk diri sendiri.