Tekanan Udara: Pemahaman, Rumus, Aplikasi, Dan Contoh Soal

Semangat pagi temen-temen, bagaimana kabarnya? Baik kan?

Jangan lupa jaga kesehatan yah, kali ini kita akan membicarakan perihal materi tekanan udara.

Penjelasan dari materi tersebut akan disampaikan pada poin-poin berikut.

Pengertian Tekanan Udara

Dalam kehidupan sehari-hari kita niscaya pernah melaksanakan tekanan, mendorong pintu ATM, itu juga tergolong dalam memberi tekanan. Nah, tapi di pembahasan kali ini kita focus ke tekanan udara.

Udara memang memiliki massa yang sangat kecil, tetapi dengan jumlah mereka yang banyak di bumi ini maka mereka tidak bisa dianggap ringan.

Bumi mempunyai gaya yang disebut gaya grafitasi bumi, gaya inilah yang menark udara ke bawah sehingga diketahui dengan berat.

Berat yang disebabkan oleh gaya grafitasi bbumi inilah yang akan menekan bumi sehingga timbulah tekanan udara.

Pengertian tekanan udara adalah tenaga yang melakukan pekerjaan sehingga mampu menimbulkan udara bergerak dalam satuan wilayah tertentu dan berpindah daerah.

Tekanan udara sangat dipengaruhi dengan densitas udara (kerapatan massa udara) atau tingkat kepadatan.

Besarnya tekanan udara bergantung dengan jumlah udara diatasnya. Ketika udara bereda di titik tertinggi maka semakin sedikit udara diatasnya, hal inilah yang mengakibatkan tekanan udaraya di dataran tinggi kecil.

Berbanding terbalik dengan  di dataran rendah. Selain itu tekanan udara dipengaruhi oleh suhu udara, dikala suhu udara tinggi maka molekul udara akan mengembang dan volume udara akan semakin besar.

Ketika volume di uadara di atas suatu tempat tetap, massa udara total akan berkurang, beratnya pun juga menyusut, sehingga memngaruhi tekanan udara yang terjadi. Begitupula sebaliknya.

Tekanan udara di sekeliling kita dapat dituliskan secara sistematis, penulisan sistematisnya dapat kalian lihat di oin selanjutnya.

Baca juga Gaya Sentripetal & Sentrifugal.

Alat Pengukur dan Rumus Tekanan Udara

Oke, sahabat-sobat tekanan udara ialah besaran turunan yang mampu diukur dengan sebuah alat yang disebut barometer.

Alat ini ditemukan oleh ilmuwan asal Irlandia adalah Robert Boyle. Ada berbagai jenis barometer ialah barometer air raksa, barometer aneroid, barometer air dan berbagai macam barometer lainnya.

Umumnya, satuan untuk menyatakan tekanan udara yaitu hektopascal. Akan namun kita masih juga menjumpai nilai tekanan udaara dengan satuan cmHg pada barometer renta.

Bila dikoversikan 1 cmHg = 1,103 x 105 Pa = 1 x 1,103 x 103 hektopascal.

Kita niscaya sering menjumpai nila dari massa jenis udara. Tahukah kalian bagaimana cara untuk mendapatkan nilai tersebut ?

Menentukan massa jenis udara didapat dengan tiga cara yakni pertama, nilai massa jenis udara didpatkan dari pengukuran  manual dengan barometer atau alat lainnya.

Kedua, nilai massa jenis udara langsung dianggap sama dengan nilai massa jenis udara rata-rata menurut ISA yakni 1,2 kg/m3.

Ketiga, dengan cara didapat dari pembacaan table kekerabatan antara massa jenis udara dengan ketinggian permukaan tanah yang disusun oleh CSIRO.

Namun, kalau kita ingin mengukur tekanan udara dengan cara perhitungan, maka kalian mampu menggunakan rumus sistematis sebagai berikut :

Ph = (Pu – h/100) cmHg

Dimana

  • Ph = tekanan pada ketinggian H
  • Pu = tekanan pada permukaan air maritim
  • h = tinggi suatu daerah

Dari persamaan diatas, maka bila mencari h mampu dicari dengan persamaan berikut :

h = (Pu-Ph)x 100 m

Oke temen-temen, selanjutnya kita akan tahu ni apa aja yang memakai desain tekanan udara. Simak di poin berikut yaa.

Baca juga Arus Listrik.

Aplikasi Tekanan Udara dalam Kehidupan Sehari-hari

Penggunaan rancangan tekanan udara bisa kita temui di beberapa kasus berikut :

  • Penerbangan pesawat.
  • Balon udara.
  • Penurunan paralayang.

Supaya temen-temen lebih paham, simaka acuan soal tekanan udara di bawah ini yaa.

Contoh Soal Tekanan Udara

Suatu bukit mempunyai ketinggian 500 m dari permukaan laut. Bila tekanan udara di atas permukaan air bahari sebesar 76 cmHg. Tentukan tekanan udara pada tempat tersebut.

Pembahasan

h = 500 m ; Pu = 76 cmHg = 760 mmHg

h= (Pu-Ph)x 10

500 = (760 – x) . 10

50 = 760 – x

x = 710 mmHg

x = 71 cmHg

Okee, temen-temen sampailah kita pada akhir pembahasan bahan tentang teka
nan udara. Semoga bahan ini berfaedah bagi semua pembaca. Baca juga Pemantulan Cahaya.

Jangan lupa untuk mengikuti pembahasan materi di postingan yang lain yaa. Terimakasih. 

  Gerak Lurus Berubah Beraturan